TEMPO.CO, Yogyakarta - Replika Tugu Yogyakarta setinggi 8,88 meter, berbahan 198 kilogram cokelat, dipajang di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Replika itu ditarget memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia. “Butuh waktu 16 hari untuk membuat replika dari cokelat ini,” kata ketua panitia, Sujatmiko, Selasa, 27 April 2013.
Pembuatan replika dimulai sejak 13 hari lalu. Diawali dengan membuat struktur pokok dari tripleks dan styrofoam. Selanjutnya, mulai hari ini, struktur itu dilapisi cokelat. Caranya, cokelat cair panas disapukan ke permukaan struktur dengan kuas hingga mencapai ketebalan yang diinginkan. Lapisan bagian bawah setebal 1-1,5 sentimeter. Sedangkan lapisan atas sekitar 2 milimeter.
Ia mengatakan, proses pelapisannya dijadwalkan rampung dalam tiga hari. Pada 27 April nanti, replika itu akan diluncurkan dan dicatatkan dalam rekor baru sebagai replika cokelat tertinggi. “Rekor sebelumnya, replika Tugu Kujang di Jawa Barat, setinggi sekitar 7 meter,” kata dia.
Bahan baku cokelat dibeli dari perusahaan lokal, dengan harga Rp 27 ribu per kilogram. “Ini cokelat petani Indonesia,” kata dia.
Pemilihan tugu sebagai model replika, kata dia, karena tugu sebagai ikon Yogyakarta. Selain dikenal dengan nama Tugu Pal Putih, bangunan itu juga dikenal sebagai Tugu Golong Gilig. Ini karena bentuk awal tugu kombinasi bulat (golong) dan persegi (gilig) sebagai simbol paduan antara rakyat dan rajanya.
Tinggi tugu saat ini 15 meter. Namun, kata Sujatmiko, pemilihan ketinggian 8,88 meter itu tak memiliki makna khusus. “Mungkin uniknya saja,” kata dia.
General Manager Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Yayat Hidayat, mengatakan, pembuatan replika itu sekaligus bagian dari perayaan hari ulang tahun PT Hotel Indonesia Natour (persero), grup induk Inna Garuda.
Pada 29 Juni 2013 nanti, perusahaan perhotelan pelat merah itu genap berusia 28 tahun. “Ini rangkaian ulang tahun,” kata dia.
Menurut Yayat, semangat golong-gilig, yang mencerminkan kesatuan rakyat dan raja, bisa menjadi cermin bagi kerja sama antara manajemen dan karyawan hotel. Selain itu, dia berharap replika ini bisa menarik wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
ANANG ZAKARIA