TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia, yang dikenal juga sebagai Museum Gajah, resmi dibuka untuk umum mulai Selasa, 15 Oktober 2024. Museum yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, itu sempat ditutup selama setahun setelah dilanda kebakaran.
Museum Nasional merupakan salah satu institusi kebudayaan yang paling penting di Indonesia. Dengan berbagai koleksi yang mewakili sejarah dan budaya nusantara, museum ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menyimpan banyak kisah menarik.
Berikut adalah lima fakta tentang Museum Nasional yang menarik diketahui.
1. Didirikan pada 1778
Museum Nasional Didirikan oleh pemerintah Belanda pada 1778, awalnya bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Perhimpunan Seni dan Ilmu Pengetahuan Batavia). Sejak saat itu, museum ini menjadi pusat studi dan pengumpulan berbagai artefak budaya dan sejarah Indonesia.
Pada 1868, museum ini resmi memiliki gedung permanen yang dirancang oleh arsitek asal Belanda, JA Schilfgaarde, dan diresmikan oleh pemerintah kolonial Belanda. Museum Nasional menjadi tempat penting bagi penelitian arkeologi dan etnografi, dengan koleksi yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.
2. Menyimpan 1.400 Koleksi
Museum Nasional memiliki lebih dari 140.000 koleksi yang mencakup berbagai bidang, seperti arkeologi, etnografi, sejarah, dan numismatika. Di antara koleksi yang paling terkenal adalah patung Dewa Siwa dari masa Hindu-Buddha, berbagai artefak peninggalan kerajaan-kerajaan kuno, serta koleksi etnografi yang menggambarkan beragam budaya di seluruh Indonesia.
Museum ini juga memiliki koleksi keramik dari Dinasti Tang dan Ming yang sangat berharga, yang menunjukkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Cina pada masa lalu. Dengan koleksi yang beragam, museum ini menjadi salah satu yang terlengkap di Asia Tenggara.
3. Dilanda Kebakaran
Pada 16 September 2023, Museum Nasional mengalami kejadian kebakaran yang cukup parah. Kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik dan mengakibatkan kerusakan serius pada bagian gedung serta beberapa koleksi berharga, termasuk enam ruangan museum, 902 koleksi diantaranya 231 dari galeri keramik, 49 dari galeri peradaban, 92 dari galeri perunggu, 225 dari galeri prasejarah, 180 dari galeri terakota, dan 125 dari ruang kebudayaan.
Peristiwa ini mengejutkan masyarakat dan memicu perhatian pemerintah serta masyarakat terhadap pelestarian benda-benda budaya. Pasca-kebakaran, museum ditutup untuk umum guna melakukan rekonstruksi dan perbaikan, serta untuk menyelamatkan dan memperbaiki koleksi yang tersisa.
4. Penutupan dan Proses Renovasi
Setelah kejadian kebakaran, Museum Nasional ditutup untuk melakukan proses rekonstruksi yang memakan waktu hampir lebih dari satu tahun. Selama penutupan ini, pihak museum bekerja sama dengan berbagai lembaga untuk memperbaiki dan merestorasi gedung serta koleksi yang terdampak. Proses ini melibatkan ahli konservasi untuk memastikan artefak yang tersisa dapat dipelihara dan dilindungi dengan baik.
Selain itu, museum juga melakukan pembaruan sistem keamanan dan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Penutupan ini menjadi kesempatan bagi museum untuk melakukan perbaikan menyeluruh, baik dari segi infrastruktur maupun manajemen koleksi.
5. Pembukaan Kembali dan Hal Unik yang Menonjol
Akhirnya, pada 15 Oktober 2024, Museum Nasional resmi dibuka kembali untuk umum dengan wajah baru. Pengunjung kini disambut dengan peningkatan fasilitas, termasuk ruang pameran yang lebih interaktif dan modern. Salah satu fitur unik yang menonjol adalah Mengenal Paras Nusantara, memanfaatkan kamera, pemindahan wajah untuk mengidentifikasi anatomi wajah.
Dengan dibukanya kembali ini, Museum Nasional tidak hanya mengembalikan fungsinya sebagai tempat penyimpanan sejarah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan yang terus berinovasi. Kunjungi Museum Nasional dan nikmati pengalaman berharga dalam menjelajahi kekayaan budaya Indonesia.
PUTRI ANI
Pilihan Editor: Museum Nasional Kembali Dibuka Usai Renovasi Setelah Kebakaran, Apa Ada yang Baru?