Fasilitas Quiet Room
Bangunan ini menyatu dengan area restroom dan berdekatan dengan area merokok yang merupakan fasilitas satu-satunya di tempat wisata seluas 231 hektare tersebut. Di samping Quiet Room terdapat sebuah restoran dengan kursi dan meja yang berada di luar ruangan.
Quite room berukuran 4 x 6 meter yang dilengkapi dengan dua kran tempat wudu yang terbuat dari keramik putih polos. Tempat wudu di desain seperti di masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Makkah dengan tempat duduk yang menghadap kran air.
Untuk menentukan arah kiblat, Tempo menggunakan aplikasi khusus karena Quite Room ini belum dilengkapi petunjuk arah kiblat. Sajadah, mukena, dan sarung juga tidak disediakan, sehingga pengunjung yang ingin salat disarankan membawa perlengkapan sendiri. Ruang salat pria dan wanita pun tidak dipisah.
Bagi wisatawan muslim, fasilitas Quiet Room ini sangat membantu ketika sedang berlibur ke Hong Kong, terutama saat berkunjung ke Hong Kong Disneyland. "Meskipun kondisinya masih seadanya seperti ini, sudah sangat membantu kami untuk salat," ujar Nanda Kurniawan, salah seorang wisatawan muslim kepada Tempo.
Nanda yang sedang berlibur bersama istri dan anaknya mengaku ini adalah pengalaman pertamanya menunaikan salat di Hong Kong Disneyland. "Ini fasilitas baru, kami tahu tempat ini dari media sosial," kata Nanda.
Warga Bekasi, Jawa Barat, ini mengakui selama dua hari di Hong Kong cukup sulit menemukan musala dan masjid. "Makanya ada tempat salat di Disneyland ini benar benar solusi dan suprise juga," kata Nanda.
Perbanyak Musala di Tempat Wisata dan Mal
Pemerintah Hong Kong akan memperbanyak musala di tempat tempat wisata dan pusat perbelanjaan sebagai langkah untuk mendukung wisata halal dan ramah muslim.
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, Yul Edison, mengatakan bahwa pemerintah Hong Kong sedang melakukan kajian untuk mendukung wisata ramah muslim. "Kami sudah dihubungi. Makanya mereka sedang membenahi hal itu sekarang sehingga Hong Kong akan lebih ramah lingkungan bagi muslim," ujar Yul Edison dalam acara Indonesia AirAsia Meets Hong Kong Penerbangan Jakarta-Bali di Hong Kong, Selasa, 8 Oktober 2024.
Menurut Edison, wisata halal dan ramah muslim merupakan langkah pemerintah Hong Kong untuk mendatangkan turis dari negara-negara yang memang mayoritas muslim atau negara Islam, salah satunya Indonesia.
Tahun lalu, Hong Kong didatangi 34 juta wisatawan internasional dan dari Indonesia mencapai 250 ribu orang. "Dan muslimnya juga tidak kalah banyaknya," kata Edison. Adapun di semester 1 tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Hong Kong sudah mencapai 21 juta orang.
Pilihan Editor: 5 Masjid di Hong Kong yang Menarik Wisatawan Muslim, Tertua Dibangun pada 1840-an