Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disebut Jokowi Ada Bau Kolonial, Bagaimana Sejarah Istana Bogor?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Jenderal Australia David Hurley melambaikan tangan di veranda saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Mei 2024. Kunjungan Gubernur Jenderal Australia itu untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Gubernur Jenderal Australia David Hurley melambaikan tangan di veranda saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat 17 Mei 2024. Kunjungan Gubernur Jenderal Australia itu untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Australia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dirinya merasakan nuansa kolonial yang kuat saat tinggal di tiga istana peninggalan pemerintah Hindia Belanda, yaitu Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Bogor.

Jokowi mengungkit Istana Negara dan Istana Merdeka pernah dihuni oleh dua kolonialis berbeda, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Gerardus van Overstraten dan Johan Wilhelm van Lansberge. Sementara Istana Bogor sempat ditempati oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem van Imhoff.

“Sudah kita tempati 79 tahun. Ini bau-bau kolonial selalu saya rasakan setiap hari, dibayang-bayangi. Dan sekali lagi, kita ingin menunjukan bahwa kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita,” kata Jokowi saat memberi arahan kepada kepala daerah di Istana Garuda, IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Selasa, 13 Agustus 2024, dikutip dari keterangan video.

Sejarah Istana Bogor

Istana Kepresidenan Bogor berawal dari pencarian orang-orang Belanda yang bekerja di Batavia (sekarang Jakarta) untuk menemukan tempat peristirahatan yang lebih nyaman. Mereka merasa Batavia terlalu panas dan ramai, sehingga memilih mencari tempat dengan iklim yang lebih sejuk di luar kota. Selain mereka, Gubernur Jenderal Belanda, G.W. Baron van Imhoff, juga melakukan pencarian serupa dan pada 10 Agustus 1744, ia menemukan sebuah lokasi strategis di Kampong Baroe.

Pada tahun 1745, Van Imhoff memerintahkan pembangunan sebuah pesanggrahan di tempat tersebut, yang dinamakan Buitenzorg (berarti 'bebas masalah/kesulitan'). Ia merancang sendiri bangunan tersebut dengan meniru arsitektur Blenheim Palace, kediaman Duke of Malborough di Inggris. Nama Buitenzorg juga digunakan untuk menyebut wilayah sekitarnya, yang kini dikenal sebagai kota Bogor. Namun, hingga masa dinas Van Imhoff berakhir, bangunan tersebut belum selesai dan dilanjutkan oleh penggantinya, Gubernur Jenderal Jacob Mossel.

Bangunan Istana Bogor. Dok. Biro Sekretariat Presiden

Istana Kepresidenan Bogor mengalami kerusakan parah saat terjadi pemberontakan perang Banten pada tahun 1750-1754, dipimpin oleh Kiai Tapa dan Ratu Bagus Buang. Pasukan Banten menyerang dan membakar Kampong Baroe, namun setelah pemberontakan berakhir, bangunan tersebut diperbaiki dengan tetap mempertahankan arsitektur awalnya.

Selama masa pemerintahan Hindia-Belanda, terjadi beberapa perubahan pada pesanggrahan ini seiring dengan pergantian gubernur jenderal. Salah satu perubahan signifikan terjadi pada masa Gubernur Jenderal Willem Daendels (1808-1811), di mana gedung diperluas ke kiri dan kanan, serta gedung induk dijadikan dua tingkat.

Pada masa Gubernur Jenderal Baron van der Capellen (1817-1826), terjadi perubahan besar lainnya dengan didirikannya menara di tengah gedung induk dan lahan di sekitar istana dijadikan Kebun Raya, yang diresmikan pada 18 Mei 1817. Kebun ini didirikan oleh C.G.C. Reinwardt, seorang guru besar dan Direktur Urusan Pertanian, Kerajinan, dan Ilmu Pengetahuan di Hindia Belanda. Namun, gempa bumi pada 10 Oktober 1834 menyebabkan kerusakan berat pada istana.

Perbaikan dan penyempurnaan Istana terus dilakukan, dan pada masa Gubernur Jenderal Albertus Yacob Duijmayer van Twist (1851-1856), bangunan yang terkena gempa dirubuhkan dan dibangun kembali dengan arsitektur Eropa Abad IX. Istana Bogor akhirnya selesai dibangun pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud de Montager (1856-1861), dan pada tahun 1870, Istana Buitenzorg ditetapkan sebagai kediaman resmi Gubernur Jenderal Belanda. Gubernur Jenderal terakhir yang menghuni istana ini adalah Tjarda van Starckenborg Stachouwer, sebelum menyerahkannya kepada pemerintah pendudukan Jepang pada masa Perang Dunia II.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Indonesia merdeka, Istana Kepresidenan Bogor mulai digunakan oleh pemerintah pada Januari 1950. Seiring waktu, beberapa perubahan dilakukan pada istana ini, termasuk penambahan pilar bergaya Ionia pada bagian depan gedung dan penggantian jembatan kayu dengan koridor.

Pada masa penjajahan Belanda, istana ini berfungsi sebagai tempat peristirahatan, namun setelah kemerdekaan, fungsinya berubah menjadi kantor urusan kepresidenan dan kediaman resmi Presiden Indonesia. Beberapa peristiwa penting yang terjadi di istana ini termasuk Konferensi Lima Negara pada Desember 1954, pertemuan JIM untuk membahas konflik Kamboja pada Juli 1988, dan Pertemuan Para Pemimpin APEC pada November 1994. Selain itu, penandatanganan Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar juga terjadi di istana ini.

Istana Kepresidenan Bogor memiliki 37 bangunan, termasuk Gedung Induk yang terdiri dari delapan ruang utama seperti Ruang Garuda dan Ruang Teratai. Gedung Utama Sayap Kiri dan Sayap Kanan juga memiliki fungsi penting, termasuk ruang konferensi dan tempat menginap tamu negara. Di kompleks istana, terdapat enam pavilion yang berfungsi sebagai tempat peristirahatan pejabat dan keluarga Presiden. Pavilion Dyah Bayurini menjadi kediaman Presiden Joko Widodo sejak Mei 2015.

Selain bangunan utama, istana ini juga memiliki halaman yang dihiasi oleh patung-patung bernilai seni tinggi dan dipelihara populasi rusa yang terus berkembang. Di area Istana Bogor juga terdapat Museum Kepresidenan Balai Kirti, yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 18 Oktober 2014. Museum ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada para Presiden Indonesia dan menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat.

Istana Kepresidenan Bogor memiliki koleksi buku sebanyak 3.205 buah serta berbagai benda seni, termasuk 448 lukisan, 216 patung, dan 196 keramik. Semua benda seni ini tersimpan di museum istana dan digunakan untuk memperindah setiap ruang di istana.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Willem Daendels (1808-1811), di halaman istana didatangkan enam pasang rusa dari India dan Nepal. Hingga kini, populasi rusa di Istana Bogor terus berkembang, dan beberapa rusa diberikan kepada pihak-pihak yang memintanya sesuai persyaratan.

SETNEG | EXPLORESUNDA
Pilihan editor: Sejarah Istana Bogor yang Disebut Jokowi Bau Kolonial Pernah Terbakar Saat Perang Banten

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua KPK Pastikan Kaesang Pangarep dan Boby Nasution Dipanggil

3 jam lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kiri) menyerahkan surat rekomendasi kepada bakal calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution (kanan) di Lapangan Gajah Mada Medan, Sumatera Utara, Rabu, 14 Agustus 2024.  PSI secara resmi mendukung Bobby Nasution untuk maju pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara. ANTARA/Yudi Manar
Ketua KPK Pastikan Kaesang Pangarep dan Boby Nasution Dipanggil

Ketua Sementara KPK memastikan proses hukum terhadap Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution akan tetap berjalan.


Kandidat dari IM57+ Institute Tak Lolos Capim KPK, Praswad: Sejak Awal Kami Tak Percaya Kerja Pansel

4 jam lalu

Ketua Pansel Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Muhammad Yusuf Ateh (kedua kiri) memberikan keterangan pers  terkait pengumuman hasil Tes Assessment di Lobby Gedung Utama, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 11 September 2024. Pansel KPK mengumumkan sebanyak 20 orang calon pimpinan KPK dan 20 orang calon Dewas KPK lolos seleksi profile assessment dan selanjutnya akan menjalani tes wawancara serta kesehatan pada 17 hingga 20 September 2024. TEMPO/Subekti
Kandidat dari IM57+ Institute Tak Lolos Capim KPK, Praswad: Sejak Awal Kami Tak Percaya Kerja Pansel

Pansel Capim KPK dinilai hanya melakukan kerja administrasi dan bertugas meloloskan capim pilihan istana.


Sidang Korupsi Timah, Jokowi Disebut Perintahkan Akomodir Penambang Ilegal di Bangka Belitung

8 jam lalu

Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan smelter baru yang dimiliki PT Timah Tbk di Kabupaten Bangka Barat, Kamis, 20 Oktober 2022. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sidang Korupsi Timah, Jokowi Disebut Perintahkan Akomodir Penambang Ilegal di Bangka Belitung

Saksi dalam sidang korupsi Timah menyatakan PT Timah mengakomodir penambang ilegal setelah ada perintah dari Presiden Jokowi.


Jokowi Lantik Saifullah Yusuf Jadi Mensos, Berikut Pernyataan Gus Ipul Soal PKB

8 jam lalu

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat jumpa pers di Kantor PBNU pada Selasa, 6 Agustus 2024. Gus Ipul siap menghadapi proses hukum jika dirinya dan Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf turut dilaporkan. TEMPO/ILHAM BALINDRA
Jokowi Lantik Saifullah Yusuf Jadi Mensos, Berikut Pernyataan Gus Ipul Soal PKB

Jokowi lantik Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Mensos gantikan Tri Rismaharini. Sebelumnya kerap lontarkan kritik ke Cak Imin dan PK


Presiden Jokowi Serahkan Bonus Paralimpiade Paris 2024, Atlet Peraih Emas Dapat Rp 6 Miliar

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima kontingen Indonesia yang ikut serta dalam Paralimpiade Paris di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Serahkan Bonus Paralimpiade Paris 2024, Atlet Peraih Emas Dapat Rp 6 Miliar

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan uang bonus sekaligus mengapresiasi prestasi para atlet Paralimpiade Paris 2024.


Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

9 jam lalu

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf saat dilantik menjadi Menteri Sosial (Mensos) untuk Sisa Masa Jabatan Tahun 2019-2024 bersama Irjen Pol. Eddy Hartono saat dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 11 September 2024. Gus Ipul akan mengisi sisa masa jabatan Mensos yang ditinggalkan Tri Rismaharini yang mengundurkan diri menyusul keikutsertaannya dalam Pilgub Jawa Timur. Sementara Irjen Eddy Hartono pernah mengemban tugas sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror (2015-2017). Eddy menggantikan Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, yang dilantik menjadi Kepala BNPT pada 3 April 2023. TEMPO/Subekti
Kepala BNPT Eddy Hartono Ungkap Arahan dari Presiden Jokowi

Irjen Polisi Eddy Hartono dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPT yang baru pada hari ini.


Jokowi Beri Bonus Atlet Peraih Medali Paralimpiade Paris 2024

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo menerima kontingen Indonesia yang ikut serta dalam Paralimpiade Paris di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Beri Bonus Atlet Peraih Medali Paralimpiade Paris 2024

Presiden Jokowi mengapresiasi setinggi-tingginya para atlet paralimpiade yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.


Dilantik Menjelang Pemerintahan Jokowi Habis, Gus Ipul: Satu Detik Saja Berharga

10 jam lalu

Menteri Sosial Saifullah Yusuf usai serah terima jabatan di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Dilantik Menjelang Pemerintahan Jokowi Habis, Gus Ipul: Satu Detik Saja Berharga

Gus Ipul yang baru saja dilantik sebagai Menteri Sosial menyebut setiap hitungan detik itu berarti dalam tugas barunya itu.


Gus Ipul Jabat Mensos Hanya Satu Bulan, Apa yang Mau Dilakukan?

10 jam lalu

Serah terima jabatan Mensos kepada Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos RI, Salemba Raya, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Gus Ipul Jabat Mensos Hanya Satu Bulan, Apa yang Mau Dilakukan?

Menteri Sosial Gus Ipul masih membutuhkan waktu sehari atau dua hari untuk memetakan pekerjaannya di kementerian.


Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan dukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menggelar ISF 2024 yang dihadiri sekitar 8.000 peserta dari 50 negara sebagai ajang bertukar pikiran, menawarkan solusi, dan berbagi praktik terbaik dalam aksi iklim. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jokowi Terbitkan Aturan Cadangan Penyangga Energi, DEN Sebut Perlu Anggaran Rp 70 Triliun

Presiden Jokowi merilis Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).