Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangkai Lumba-lumba Sepanjang Dua Meter Ditemukan di Pantai Gunungkidul Yogyakarta

image-gnews
Temuan bangkai ikan diduga lumba-lumba di pantai Gunungkidul Yogyakarta Selasa (30/7). Dok.istimewa
Temuan bangkai ikan diduga lumba-lumba di pantai Gunungkidul Yogyakarta Selasa (30/7). Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Petugas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Yogyakarta Wilayah Operasi II Gunungkidul menemukan bangkai ikan sejenis lumba-lumba di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Selasa 30 Juli 2024. Kondisi fisik ikan yang saat ditimbang bobotnya sekitar 150 kilogram dengan panjang tubuh 2,3 meter itu sebagian telah rusak dan meninggalkan bekas luka. 

"Kondisi sirip perut, sirip dubur bangkai ikan itu sudah rusak," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Yogyakarta Wilayah Operasi II Gunungkidul Marjono, Selasa.

Setelah penemuan itu, petugas pun melaporkannya ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Gunungkidul.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Gunungkidul Wahid Supriyadi menuturkan langsung bergerak menyelidiki penyebab ikan tersebut bisa mati dan terdampar.

"Kami melibatkan dokter hewan dari Pos Perikanan Terpadu DKP Gunungkidul untuk melakukan pemeriksaan awal," kata dia.

Penyebab Terdampar

Penemuan bangkai ikan diduga lumba-lumba itu memunculkan sejumlah spekulasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penyebab terdamparnya ikan tersebut ke pantai itu bisa dipicu sejumlah faktor, antara lain karena usianya sudah tua, sakit atau kehilangan arah sehingga terpisah dari kelompoknya dalam migrasi atau mencari makan," kata dia.

Saat ini, kata Wahid, bangkai ikan yang diduga lumba-lumba itu telah dikuburkan di dekat lokasi penemuan. Ini untuk menghindari dampak buruk bila bangkai itu tidak segera dikuburkan.

Kasus ikan laut berukuran besar terdampar dan mati di pantai selatan Yogyakarta beberapa kali terjadi. Sepanjang Oktober hingga November 2023 lalu misalnya, ditemukan setidaknya tiga bangkai ikan hiu tutul sepanjang sekitar 10 meter terdampar di pantai Kulon Progo. Hanya saja saat ditemukan, bangkai-bangkai ikan itu masih dalam kondisi utuh.

Pilihan Editor: 6 Pulau Terluar Indonesia yang Menarik Dikunjungi, Bisa Saksikan Kawanan Lumba-lumba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Para abdi dalem Keraton Yogyakarta membagikan hasil bumi gunungan dalam Gerebeg Maulud di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Senin 16 September 2024. Dok.istimewa
Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.


Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

1 hari lalu

Kepadatan kendaraan di area jalan menuju Taman Sari Keraton Yogyakarta Minggu (15/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.


Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.


Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

1 hari lalu

Ratusan warga antusias berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Kamis (28/9/2023).  (ANTARA/Luqman Hakim)
Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Susulan Gempa Gunungkidul Getarkan Pacitan Lepas Tengah Malam, Ini Data BMKG

2 hari lalu

Rangkaian 329 kali gempa susulan telah terjadi hingga Sabtu pagi, 14 September 2024, sejak terjadi gempa M5,8 yang mengguncang Gunungkidul, Yogyakarta, pada 26 Agustus 2024. BMKG
Susulan Gempa Gunungkidul Getarkan Pacitan Lepas Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat, sudah ada 329 kali gempa susulan dari gempa M5,8 Gunungkidul pada 26 Agustus lalu. Lepas tengah malam tadi adalah susulan yang terkuat.


Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

3 hari lalu

Gumuk Pasir di Parangtritis (geoparkjogja.jogjaprov.go.id)
Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.


Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

4 hari lalu

Aksi PKL Teras Malioboro 2 memprotes rencana relokasi yang akan dilakukan Pemda DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta Rabu (11/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.


Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

4 hari lalu

Suasana kafe yang juga merangkap akademi kopi di Talabumi Coffee Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.