TEMPO.CO, Jakarta - Barcelona berencana menaikkan pajak turis pada Oktober mendatang. Kenaikan yang mendapat dukungan dewan kota pada Jumat pekan lalu disebabkan overtourism yang dianggap semakin meresahkan.
Barcelona, kota yang paling banyak dikunjungi di Spanyol, adalah salah satu yang paling cepat menaikkan pajak turis di Eropa. Di kota ini, turis dikenakan dua jenis pajak, pajak regional dan pajak kota.
Pajak Turis Saat Ini
Pada 2022, pemerintah kota mengumumkan bahwa pajak kota dinaikkan dalam dua tahun ke depan atau 2024. Pada April tahun ini, pajak naik dari €2,75 atau Rp48.000 menjadi €3,25 atau Rp57.000. Sementara pajakkot abagi penumpang kapal pesiar yang kurang dari 12 jam adalah €4 atau sekitar Rp70.000. Pajak ini berlaku bagi turis asing yang menginap maksimal 7 malam.
Pajak kota ini berbeda dengan pajak regional yang dibayarkan tergantung pada jenis akomodasi tempat wisatawan menginap. Untuk hotel bintang empat biayanya €1,70 atau sekitar Rp31.000, untuk akomodasi sewa seperti Airbnb biayanya €2,25 atau Rp40.000, dan untuk hotel bintang lima dan mewah biayanya €3,50 atau Rp62.000.
Penumpang kapal pesiar yang menghabiskan waktu kurang dari 12 jam di kota membayar pajak regional €3 atau Rp53.000 ke wilayah tersebut, sedangkan mereka yang menghabiskan lebih dari 12 jam membayar €2 atau Rp35.000.
Kenaikan Pajak Turis
Mulai Oktober 2024, pengunjung Barcelona harus membayar €4 atau Rp70.000 ke kota selain pajak turis regional, ini artinya ada kenaikan sebesar €0,75 atau Rp17.000 per malam. Itu berarti tamu di akomodasi bintang lima akan membayar total €7,50 atau Rp132.000 per malam, sama dengan €52,50 atau Rp923.000 per orang untuk menginap seminggu, naik dari €47,25 atau Rp831.000 saat ini.
Kenaikan pajak turis ini dilakukan untuk mendorong pariwisata berkualitas dalam jumlah besar dan membayar biaya seperti pembersihan dan keamanan karena banyaknya pengunjung. Kota ini dikunjungi rata-rata 32 juta pengunjung per tahun, banyak di antaranya datang dengan kapal pesiar.
Pada 2022, ibu kota Catalan meluncurkan langkah-langkah baru untuk mengurangi gangguan dari tur berpemandu termasuk pembatasan kebisingan dan sistem satu arah.
Surat kabar Spanyol El Pais melaporkan bahwa salah satu partai yang mendukung peningkatan jumlah wisatawan pada bulan Oktober adalah Barcelona en Comú. Mereka menilai pariwisata telah mencapai batasnya.
Meningkatkan Pendapatan Kota
Kenaikan pajak turis juga akan meningkatkan anggaran kota. Pihak berwenang berharap pajak baru yang lebih tinggi akan meningkatkan pendapatan dari €95 juta atau Rp1,67 triiun menjadi €115 juta atau Rp2 triliun pada 2024.
“Data perekonomian pariwisata pada tahun 2019 sudah meningkat, bukan pada jumlah wisatawan, namun pada jumlah pendapatan dari pariwisata di Barcelona,” kata Wakil Wali Kota Jaume Collboni. “Tujuannya adalah untuk menahan jumlah wisatawan dan meningkatkan pendapatan wisatawan karena model kami bukan lagi pariwisata massal tetapi pariwisata berkualitas, yang memberikan nilai tambah bagi kota.”
Dewan mengatakan dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendanai infrastruktur kota, termasuk perbaikan jalan, layanan bus, dan eskalator.
Barcelona bukan satu-satunya tempat wisata di Spanyol yang mengenakan pajak kepada pengunjung untuk mengatasi dampaknya. Kepulauan Balearic (Mallorca, Menorca, Ibiza, Formentera), mengenakan biaya per malam sebesar €1-4 (sekitar Rp17.600 hingga Rp70.000) untuk setiap wisatawan berusia 16 tahun. Dikenal sebagai Pajak Pariwisata Berkelanjutan, pajak ini digunakan untuk mempromosikan praktik pariwisata yang lebih baik dan melestarikan alam pulau-pulau tersebut.
EURONEWS | CATALAN NEWS
Pilihan Editor: Barcelona akan Batasi Jumlah Apartemen yang Disewakan Jangka Pendek untuk Turis