Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menengok Upacara Ngaben Perdana di Palembang, Momen Hikmat Mengenang Leluhur

image-gnews
Ratusan umat Hindu di Sumatera Selatan mengikuti upacara Ngaben massal perdana di kota Palembang. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Sumsel menjelaskan Ngaben diikuti 18 peserta yang berlangsung di Setra Gandawangi, Talang Jambe, Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ratusan umat Hindu di Sumatera Selatan mengikuti upacara Ngaben massal perdana di kota Palembang. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Sumsel menjelaskan Ngaben diikuti 18 peserta yang berlangsung di Setra Gandawangi, Talang Jambe, Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Ratusan umat Hindu dari berbagai daerah di Sumatera Selatan antusias dan dengan hikmat mengikuti rangkaian acara Ngaben di areal pemakaman atau setra Gandawangi, Talang Jambe, Palembang, Selasa, 4 Juni 2024. Tiga hari sebelum itu, sebagain diantaranya mengikuti prosesi Ngulapin ke segara di Desa Bangunsari, Tanjung Lago, Banyuasin.

IGB Surya Negara, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI Sumatera Selatan sekaligus humas kepanitian, mengatakan ini momen pertama kali Ngaben  digelar di kota Palembang. Ngaben lazim berlangsung di Ogan Komering Ulu Timur. "Ngaben ini satu rangkaian dengan acara peresmian pura Prajapati Setra Gandawangi," kata Surya Negara. 

Agus Memaknai Ngaben

I Wayan Agus Swidnyantara sengaja datang dari Gianyar, Bali ke Palembang untuk mengikuti rangkaian prosesi Ngaben di areal Pemakaman atau Setra Gandawangi, Talanga Jambe, Palembang sepanjang Selasa kemarin. Pegawai swasta ini tidak sendiri, di sebelahnya ada beberapa anggota keluarga yang lain membersamainya. Mereka membawa foto dan pakaian dari almarhumah Ida Ayu Putu Suari semasa hidup. 

Sang nenek, kata Agus Antara, meninggal dunia di usia sekitar 70 tahun pada tahun 2019 di Palembang. Sebagai cucu pertama dari anak pertama mendiang, Agus merasa berkepentingan untuk ikut langsung di acara Ngaben di Palembang yang dia sebut sebagai acara yang penuh hikmat dan bersejarah. "Sengaja dari Bali ke Palembang untuk mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhir," kata Agus Antara.

I Wayan Agus Swidnyantara (kaos hitam) bersama keluarganya bersiap-siap mengikuti upacara Ngaben massal perdana di kota Palembang pada Selasa, 4 Juni 2024. Ngaben berlangsung di areal pemakaman Setra Gandawangi dan diikuti oleh 18 peserta. TEMPO/Parliza Hendrawan

Nenek Ida Ayu Putu Suari dikenal sebagai sosok periang suka bersosialisasi, sayang pada anak dan para cucu. Agus mengenang amarhumah sebagai sosok pekerja keras dan ulet dan bisa megayomi keluarga. "Kebetulan semasa hidupnya, beliau ini ingin sekali bertemu dan berkumpul bersama cucu-cucu yang ada di Bali," ujar Agus. 

Ngaben atau pelabon merupakan upacara pembakaran jenazah atau yang disimbolkan jenazah. Upacara ini juga dikenal sebagai ritual mensucikan roh orang yang telah meninggal dunia. Mengingat makna tersebut, Agus berharap upacara serupa bisa berlangsung secara rutin minimal sekali dalam 4-5 tahun. Dia pun mengapresiasi kegiatan yang dia sebut sebagai gebrakan yang luar biasa.

"Ini adalah jalan untuk saudara kami yang lain untuk bisa bayar hutang terakhir untuk keluarga dan orangtuanya tanpa harus pergi ke Bali sehingga biaya realtif murah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua PHDI Sumael IGB Surya Negara (duduk bagian belakang) mengikuti prosesi ngaben dan ritual ikutannya berupa ngerapuh, ngelangkir, dan ngelungah. TEMPO/Parliza Hendrawan

Sementara itu IGB Surya Negara menjelaskan upacara Ngaben ini diikuti oleh 18 orang peserta dari berbagai daerah di Sumatera Selatan, terutama Palembang. Panitia menggunakan metode upacara Astiwadana atau Ngaben tanpa jenazah. 

Rangkaian Ngaben

Secara garis besar, rangkaian upacara Ngaben massal ini meliputi Ngedetin atau memanggil atau menarik arwah dari sumber air baik dari danau, sungai ataupun lautan. Rangkaian berikutnya yaitu Nyiramin yang dikenal sebagai ritual memandikan jenazah atau simbol jenazah. Setelah itu jenazah atau simbolnya dibakar atau dalam bahasa Bali disebut sebagai Mengeseng.

Perwakilan keluarga saat mengikuti salah satu rangkaian upacara Ngaben yang berlangsung di areal pemakaman atau Setra Gandawangi, Palembang. TEMPO/Parliza Hendrawan

Seperti dijelaskan oleh Surya Negara, jenazah yang sudah diabeni akan mengkuti sejumlah prosesi yang juga tidak kalah pentingnya. Prosesi dimaksud berupa Ngerorasin atau meningkatkan kesucian arwah, Ngelinggihang atau mendudukkan sang pitara sebagai Dewa Hyang pada Pelinggih Rong Tiga atau bangunan suci yang memiliki tiga ruang. 

Ngaben massal ini juga menyertakan acara Ngelunggah, Ngelangkir dan Ngerapuh yang dikenal sebagai upacara ikutan melaspas pelinggih Pura Prajapti sehingga sekaligus dapat mengikutsertakan umat yang kurang mampu dari berbagai pelosok Sumsel.  

Pilihan editor: 5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia, Mulai dari Ngaben Hingga Waruga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kejati Sumsel Tetapkan 6 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Batu Bara PT Andalas Bara Sejahtera

4 hari lalu

Enam tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Tambang dan Izin Pertambangan Batubara PT Andalas Bara Sejahtera yang ditetapkan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) pada Senin, 23 Juli 2024. Foto : Dok. Kejati Sumsel
Kejati Sumsel Tetapkan 6 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Batu Bara PT Andalas Bara Sejahtera

Kejati Sumsel telah memeriksa 44 saksi dalam kasus korupsi tambang batu bara yang berpotensi merugikan keuangan negara Rp 555 miliar.


Kebakaran Hutan, Sumsel Siagakan 5 Helikopter dan Hampir 1.000 Personel

5 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops OKI dan Daops Lahat melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa, 7 November 2023. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera menerjunkan 60 orang petugas Manggala Agni dari Daops OKI, Banyuasin, Lahan dan Muba untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut di wilayah tersebut yang terbakar sejak 30 Agustus 2023. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kebakaran Hutan, Sumsel Siagakan 5 Helikopter dan Hampir 1.000 Personel

BPBD Sumatera Selatan sebelumnya ajukan 10 helikopter untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini.


Maestro Tari Sumatera Selatan Elly Rudy Meninggal,

9 hari lalu

Maestro Tari Sumatera Selatan dan Pencipta Tari Tanggai, Nurul Laili Anggraini Soewondo atau yang akrab dipanggil Bunda Elly Rudy, tutup usia pada Selasa, 16 Juli 2024. Dok. Bunda Elly Rudy.
Maestro Tari Sumatera Selatan Elly Rudy Meninggal,

Maestro Tari Sumatera Selatan dan Pencipta Tari Tanggai, Elly Rudy meninggal pada usia 76 tahun.


Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

10 hari lalu

Anggota tim penyelamat mencari bus penumpang yang jatuh ke Sungai Trishuli setelah tanah longsor di daerah Simaltal di distrik Chitwan, Nepal 12 Juli 2024. REUTERS
Tim Penyelamat Temukan 11 Jenazah Korban Tanah Longsor di Nepal

Temuan 11 mayat itu berasal dari dua bus yang hanyut akibat tanah longsor pada Jumat pekan lalu.


KJRI Frankfurt Akan Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI Korban Pembunuhan di Jerman

11 hari lalu

Ilustrasi peti jenazah. deathandtaxesmag.com
KJRI Frankfurt Akan Fasilitasi Pemulangan Jenazah WNI Korban Pembunuhan di Jerman

Seorang WNI berusia 34 tahun diduga merupakan korban pembunuhan setelah ditemukan tewas di kediamannya di Jerman.


Menengok Mesir Kuno Sebagai Pelopor Teknologi Pengawetan Jenazah

11 hari lalu

Peti mati atau sarkofagus berisi mumi dan berusia sekitar 2.500 tahun yang ditemukan di situs pemakaman Mesir Kuno, Saqqara. Temuan terdiri dari ratusan peti mati dan patung perunggu dewa dewi Anubis, Amun, Min, Osiris, Isis, Nefertum, Bastet dan Hathor. (REUTERS/MOHAMED ABD EL GHANY)
Menengok Mesir Kuno Sebagai Pelopor Teknologi Pengawetan Jenazah

Proses pengawetan jenazah di Mesir kuno, yang dikenal sebagai mumifikasi, tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan mereka.


Dilaporkan Hilang, Seleb TikTok Cina Ditemukan Termutilasi di Thailand

11 hari lalu

TikToker Cina, Yan Ruimin.  Xiaohongshu/Ruimi
Dilaporkan Hilang, Seleb TikTok Cina Ditemukan Termutilasi di Thailand

Polisi Thailand yakin sisa-sisa jasad yang ditemukan adalah milik TikTokers Cina berusia 38 tahun, Yan Ruimin.


ASN di Palembang Ditangkap Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal, Terancam 20 Tahun Penjara

11 hari lalu

Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap seorang ASN di Palembang dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal, Senin, 15 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
ASN di Palembang Ditangkap Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal, Terancam 20 Tahun Penjara

Polisi memastikan 4 pucuk senjata api ilegal yang ditemukan di rumah ASN Kemenhub di Palembang itu adalah senjata pabrikan.


Profil Zhang Zhi Jie, Atlet Bulu Tangkis China yang Meninggal Saat Tanding karena Henti Jantung

12 hari lalu

Atlet bulu tangkis asal Cina, Zhang Zhi Jie, 17 tahun tak sadarkan diri saat laga BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta Minggu 30 Juni 2024. Dok.istimewa
Profil Zhang Zhi Jie, Atlet Bulu Tangkis China yang Meninggal Saat Tanding karena Henti Jantung

Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan, Jumat, memastikan meski sudah hampir dua pekan jenazah Zhang Zhi Jie disimpan, kondisinya baik.


Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

12 hari lalu

Ngopi di Pinggir Sungai Musi yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang pada Sabtu, 13 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

Ngopi di Pinggir Sungai Musi diselenggarakan di berbagai daerah di Sumsel yang di sepanjang Sungai Musi.