TEMPO.CO, Mataram - Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika menjadi magnet baru bagi pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat. Namun, ada kekhawatiran, Mandalika membuat kawasan Senggigi dan sekitarnya luput dari perhatian. Padahal daerah tersebut juga memiliki daya tarik wisata.
Salah satu daya tarik itu adalah Bukit Mangsit di Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Dengan jarak kurang dari enam kilometer dari pusat Dusun Mangsit, bukit dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menjadi tempat yang indah untuk menyaksikan sunrise.
Sudamala Resort dan perusahaan transportasi kapal cepat Eka Jaya mengajak sekitar 50 media dari Bali dan Lombok berkunjung ke bukit tersebut pada Sabtu – Ahad, 25 – 26 Mei 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari perjalanan dua hari untuk memperkenalkan pariwisata di Senggigi dan sekitarnya.
Jalur menuju Bukit Mangsit, tempat menikmati sunrise di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 25 Mei 2024. TEMPO/Supriyantho Khafid
Trekking ke Bukit Mangsit
Waktu paling tepat ke Bukit Mangsit adalah pagi hari, menjelang matahari terbit. Ada beberapa pilihan rute trekking ke sana, wisatawan juga bisa memilih jalur landai yang lebih mudah.
Setelah menikmati keindahan sinar matahari yang berwarna oranye ketika baru muncul, wisawatan menikmati air kelapa muda di kebun di bawah bukit itu. Kesegaran air kelapa melepas dahaga setelah lelah naik-turun bukit.
Dari Bukit Mangsit, perjalanan dilanjukan ke Kampung Apitaik, Desa Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Kampung ini merupakan tempat tinggal Zakirrurrahman, pembuat gula merah dari tuak manis yang berasal dari pohon kelapa.
Di sore hari, penjelajahan dilanjutkan dengan melintasi Hutan Pusuk, Kabupaten Lombok Utara (KLU), untuk melihat puluhan monyet. Tidak hanya monyet, di sana juga terdapat Pantai Medana. Lokasi ini, sebelum Covid-19 sering disinggahi wisatawan kapal yacht dari Australia. Sambil menikmati keindahan pantai, pelancong juga bisa mencicip sate ikan yang khas KLU.
Perjalanan ini ditutup dengan menikmati sunset di lokasi di pinggir Pantai Malimbu, Teluk Nara.
Menghidupkan Wisata Senggigi
Resort Manager Sudamala Lalu Ekhsan yang menyertai perjalanan tersebut mengatakan bahwa mereka ingin menghidupkan wisata di Senggigi. "Ingin mengenalkan objek wisata di sini agar turis tidak langsung pulang setelah datang ke Gili Trawangan atau yang lain. Mereka juga bisa mendatangi objek yang lain,’’ ujar Ekhsan.
Sudamala Resort yang memiliki 35 kamar ini sudah dikenal wisatawan mancanegara. Kebanyakan mereka yang datang ke sini berasal dari Sudamala Bali. Mereka menyeberang ke Lombok menggunakan kapal cepat Eka Jaya yang menghubungkan Pelabuhan Padang Bai Bali, Pulau Serangan Bali, dan Senggigi di Lombok Barat.
SUPRIYANTHO KHAFID