Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Fakta Tradisi Ekstrem Perang Obor di Jepara dan Misteri Air Lodoh yang Bisa Sembuhkan Luka Bakar

image-gnews
Peserta saling serang menggunakan obor saat tradisi perang obor di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023. Acara yang digelar setahun sekali sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melimpah, kesehatan serta keselamatan itu diikuti 40 peserta dengan sebanyak 350 obor dijadikan alat perang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Peserta saling serang menggunakan obor saat tradisi perang obor di Desa Tegal Sambi, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, Senin 5 Juni 2023. Acara yang digelar setahun sekali sebagai wujud syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki melimpah, kesehatan serta keselamatan itu diikuti 40 peserta dengan sebanyak 350 obor dijadikan alat perang. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara kaya budaya. Hingga saat ini, dari berbagai penjuru, terdapat banyak tradisi unik bahkan terkesan ekstrem. Salah satu tradisi ekstrem yaitu perang obor. Dalam kegiatan itu, sejumlah orang saling serang menggunakan obor besar. Percikan api, bara dan asap memenuhi area perang. Tak jarang ada orang yang terluka dalam tradisi tersebut. 

Bagaimana awal mula tradisi itu muncul? apakah benar ada air yang bisa menyembuhkan luka bakar secara ajaib? Dilansir dari Journal of Islamic Studies and Humanities berjudul Tradisi Perang Obor di Tegal Sambi Jepara: Kajian Maqasid Al-Shariah karya Efa Ida Amaliyah, inilah 4 hal tentang tradisi perang obor di Jepara.

1. Alasan Perang Obor hanya dilakukan di Tegal Sambi 

Kepala Desa Tegal Sambi yakni Agus Santosa menceritakan bagaimana asal tradisi ini dimulai dan kenapa hanya dilakukan di satu tempat saja. Perang obor dilakukan untuk upaya tolak bala dan wujud syukur masyarakat atas kelimpahan rezeki, kesehatan, dan kesalamatan yang ditujukan untuk Tuhan Yang Maha Esa. 

Tradisi ini berasal dari pertikaian yang terjadi antara dua tokoh mahsyur masyarakat yakni Kiai Babadan dan Mbah Gemblong di Desa Tegal Sambi. Keduanya berseteru karena Mbah Gemblong tidak melaksanakan amanat Kiai Babadan untuk memelihara ternaknya. Alhasil keduanya berkelahi dengan obor, uniknya selama perang berlangsung hewan ternak Kiai Babadan yang sakit mendadak sembuh. Itulah yang melatarbelakangi tradisi yang diyakini sejak abad ke-16.

2. Rangkaian Acara Dilakukan Berurutan

Perang obor tidak serta merta langsung dilakukan melalui ada tahapan ritualnya, dilansir dari Jurnal Lektur Keagamaan sebelum ke perang obor masyarakat perlu melakukan zikir dan ziarah ke makam leluhur desa 35 hari sebelum pelaksanaan acara. Selanjutnya melakukan sedekah desa yang diwakili oleh RW setempat, dan dilanjutkan dengan prosesi mengarak pusaka.

Dalam tradisi prosesi tersebut yang diarak adalah Pedang Gendir Gambang Sari dan Podang Sari, sebuah arca, dan juga bedug yang dipercaya sebagai warisan Sunan Kalijaga kepada Desa Tegal Sambi. Akhir acara ditutup dengan pagelaran wayang kulit, kemudian barulah dilakukan perang obor di bulan Dzulhijjah malam Selasa Pon. Perang akan berakhir jika peserta yang bertahan tinggal satu.

3. Misteri Air Londoh yang Langsung Menyembuhkan Luka Bakar

Peserta yang mengikuti perang obor umumnya wajib memiliki keberanian untuk terluka seperti terkena percikan api, hingga kulit melebuh akibat terbakar. Tetapi masyarakat Jepara juga sudah menyiapkan obat mujarab yang disebut dengan air londoh. Meskipun tidak diketahui bagaimana formulanya, nyatanya obat tersebut mampu menyembuhkan luka dalam waktu singkat.

Air londoh disediakan oleh lurah setempat dan hanya boleh diakses oleh peserta perang obor saja. Air obat ini memiliki kemiripan dengan tekstur minyak yang dioleskan langsung pada luka peserta perang obor tersebut. Konon air londoh sebelumnya telah didoakan oleh para tetua desa sehingga sangat mujarab.

4. Tegal Sambi Adalah Desa yang Menghormati Leluhur

Selain kejadian bersejarah di atas yang mengawali tradisi perang obor, desa ini juga masih melestarikan kearifan lokal. Masih dalam khazanah kebudayaan yang terjaga seperti terbang telon, orkes melayu, qasidah, band, dan sebagainya. Sedekah bumi juga kerap dilaksanakan setiap tahun yang menandakan perang obor akan segera dilaksanakan. Inilah yang membuat Desa Tegal Sambi sangat spesial.

Pilihan Editor: Tradisi Ekstrem Perang Obor Tolak Bala Warga Jepara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

8 jam lalu

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Mengenal Tradisi Meron dari Sukolilo Pati

Meski Sukolilo mendapat stigma negatif sebagai daerah penadah mobil, ada tradisi unik di daerah tersebut.


Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

4 hari lalu

Ratusan pengendara motor melintasi Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 30 Juli 2020. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, jembatan penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura tersebut dipadati kendaraan khususnya pemudik yang menggunakan motor menuju Pulau Madura. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Toron hingga Apitan, Inilah 5 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Iduladha di Indonesia

Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi unik dalam menyambut Iduladha. Inilah lima di antaranya.


Kebakaran Gudang Pengoplos LPG di Denpasar, Polda Bali: 18 Korban Dirawat Intensif karena Luka Bakar

6 hari lalu

Petugas Damkar Kota Denpasar berupaya memadamkan Kebakaran gudang gas elpiji di Jalan Cargo II Nomor 6, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara, Minggu (9/6/2024). ANTARA/HO-Humas Polda Bali
Kebakaran Gudang Pengoplos LPG di Denpasar, Polda Bali: 18 Korban Dirawat Intensif karena Luka Bakar

PT Pertamina Patra Niaga menduga kebakaran gudang tersebut terjadi akibat praktik pengoplosan LPG. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.


Polwan Bakar Suami di Mojokerto hingga Tewas Jadi Tersangka KDRT

7 hari lalu

Anggota Polres Jombang Briptu Rian Dwi Wicaksono yang meninggal dunia akibat dibakar istrinya yang juga anggota Polwan. ANTARA/HO-Polres Jombang
Polwan Bakar Suami di Mojokerto hingga Tewas Jadi Tersangka KDRT

Briptu Rian Dwi Wicaksono tewas usai dibakar istrinya sendiri yang merupakan anggota polisi wanita (Polwan)


Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Korban Meninggal Dunia

7 hari lalu

Kantor Polres Mojokerto, Jawa Timur. TEMPO/Ishomuddin.
Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Korban Meninggal Dunia

Briptu Rian yang dibakar istrinya sendiri yang merupakan anggota Polwan, Briptu Fadhilatun Nikmah, meninggal siang ini.


Polwan di Mojokerto Bakar Suaminya Sendiri, Dipicu Masalah Uang

7 hari lalu

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel Somanonasa Marunduri. Instagram/Polres Mojokerto Kota
Polwan di Mojokerto Bakar Suaminya Sendiri, Dipicu Masalah Uang

Seorang Polwan di Mojokerto membakar suaminya sendiri yang juga anggota polisi.


5 Negara dengan Budaya Unik di Dunia, Ada Perayaan Bunga Mekar

9 hari lalu

Pengunjung berfoto di bawah bunga sakura pada puncak mekarnya di Tidal Basin, di Washington, DC, AS, 18 Maret 2024. Puncak mekarnya, yang didefinisikan ketika tujuh puluh persen bunga sakura mekar, terjadi pada minggu ini. Puncak mekarnya bunga tahun ini, yang dimulai pada tanggal 17 Maret, merupakan yang kedua paling awal dalam sejarah dan dipandang sebagai cerminan dari pemanasan suhu. EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
5 Negara dengan Budaya Unik di Dunia, Ada Perayaan Bunga Mekar

Ada beberapa negara dengan budaya unik yang dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Ini daftarnya untuk Anda.


KCBN Muarajambi Diharapkan Bisa Jadi Daya Tarik Budaya di Jambi

11 hari lalu

Kiri ke kanan: Anggota DPR RI asal Jambi dari Partai Amanat Nasional, Bakrie; Gubernur Jambi, Al Haris; Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Hilmar Farid; Arsitek, Yori Antar pada acara Prosesi Tegak Tiang Tuo 5 Juni 2024 di KCBN Muarajambi/Tempo-Mitra Tarigan
KCBN Muarajambi Diharapkan Bisa Jadi Daya Tarik Budaya di Jambi

Gubernur Jambi mengajak masyarakat sekitar untuk mengerti sejarah candi-candi di KCBN Muarajambi.


Rempah Nusantara Menghubungkan Budaya Antarbangsa di Asia Tenggara

16 hari lalu

Rempah Nusantara Menghubungkan Budaya Antarbangsa di Asia Tenggara

Kemendikbudristek bekerja sama dengan Sekretariat ASEAN mengadakan acara "ASEAN Spice: The Connecting Culture of Southeast Asians" guna mendalami lebih lanjut tentang kekayaan rempah Nusantara.


LPS Bayar Klaim Simpanan Nasabah BPR Jepara Artha Tahap I Senilai Rp 61,5 M

16 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
LPS Bayar Klaim Simpanan Nasabah BPR Jepara Artha Tahap I Senilai Rp 61,5 M

LPS telah membayar klaim simpanan nasabah BPR Jepara Artha untuk tahap I milik 29.642 nasabah, senilai Rp 61,5 miliar.