Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

image-gnews
Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Rasanya belum afdal bila pulang mudik dari Palembang atau kota-kota besar lainnya di Sumatera tanpa membawa oleh-oleh. Pemudik bisa memilih jenis buah tangan berupa makanan ringan hingga tanjak dan songket. Tanjak dan songket dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Sumatra Selatan yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.

Bila ingin membawa pulang tanjak maka karya Cek Eri bisa menjadi pilihan usai berlibur di Palembang. Cek Eri, pengrajin tanjak dengan nama lengkap Heri Sutanto ini tidak sembarang dalam membuatnya. Dia akan memperhatikan detail profil wajah calon pemakai tanjak karyanya. 

“(Tanjak) dibuat secara hand made serta  menyesuaikan dengan wajah pemakainya,” kata Cek Eri, Senin, 15 April 2024.

Karena itu, Eri mensyaratkan foto wajah siapapun yang akan mengenakan karyanya. Syarat tersebut bukan tanpa alasan, Eri menginginkan agar Tanjak yang dikenakan terlihat cocok dan pas di wajah dan menambah kharisma serta kewibawaan pemakainya. 

“Untuk itu lipatan dan model tanjaknya harus  disesuaikan dengan bentuk wajah,” ujarnya.

Karya Cek Eri bisa custom order. Cara ini diyakini bisa memenuhi keinginan pelanggannya. “Bisa pesan warna, bahan dan model tanjak yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan.”

Saat ini tanjak karya Eri sudah dikenakan oleh beberapa tokoh politik Sumatra Selatan seperti mantan Wakil Gubernur Mawardi Yahya serta tokoh-tokoh adat daerah setempat. 

Bahkan beberapa daerah kabupaten dan kota di Sumsel menjadikan karya Cek Eri sebagai pakaian wajib dikenakan saat acara tertentu di daerah itu, semisal peringatan hari kemerdekaan, ulang tahun kabupaten dan kota setempat.

“Ini tanjak Kepak Nuri yang saya buat untuk menjadi tanjak khas kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir,)” ujar Eri sembari memamerkan Tanjak karyanya. 

Filosofi Tanjak Palembang

Cek Eri mengaku membuat tanjak bukan sekadar cara dia menyambung hidup, akan tetapi ikhtiar untuk mempertahankan dan memunculkan keberadaan tanjak yang saat ini sudah masuk daftar warisan budaya takbenda. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanjak kata Eri berarti sebagai "tanah yang dipijak", tapi dijunjung di kepala. Hal itu mengisyaratkan sujud dan mengingatkan asal manusia yang dari tanah dan akan kembali menjadi tanah.

Diketahui juga bila bagian tertinggi dan terhormat bagi seseorang adalah kepalanya sehingga tanjak sebagai simbol rasa cinta Tanah Air atau menjunjung tinggi agama, adab, adat dan peraturan negeri.

“Cara memakainyapun dari depan kebelakang, yang diartikan rasa segenap jiwa raga,” katanya. 

Berikutnya, tanjak khas Palembang memiliki ikatan di bagian kanan dan kiri. Ini merupakan simbol persatuan dan kesatuan, menjaga tali silaturahmi sanak saudara dan jiron tetangga. 

Sementara itu, lipatan lilitan besar dan kecil melambangkan besar ataupun kecil sumbangsih untuk negeri ini. Jika dilakukan bersama-sama maka akan membawa kejayaan bagi negeri.

Adapun segitiga di bagian depan melambangkan kebesaran Allah, tiga susun lipatan di depan melambangkan qolbi, qouli, dan fikli. “Dengan kita memakai tanjak artinya kita sudah turut memelihara kecintaan terhadap seni, adat dan budaya,” ujar dia.

Tempat beli oleh-oleh

Bila sedang berada di Palembang, wisatawan dapat bertamu ke kediaman Cek Eri yang juga ia fungsikan sebagai mini workshop tanjak dan keris Palembang. Alamatnya di Jalan Gubah Atas no 27 RT 27, IB II Palembang.

Tidak jauh dari kediaman Eri, pelancong juga dapat memilah milih tanjak, songket dan oleh-oleh khas Palembang lainnya di Songket Zainal dan Songket Cek Ipah. Keduanya berada kawasan jalan Ki gede Ingsuro, 32 Ilir Kota Palembang.

Pilihan Editor: Mudik ke Sumatra, Mampir ke Indralaya Melihat Kerbau Rawa dan Swafoto di Taman Firdaus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

11 jam lalu

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya. Foto: Canva
8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.


Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

3 hari lalu

Aksi tanam 1.000 pohon mangrove di areal pelabuhan Tanjung Api-api Banyuasin. Penanaman ini sebagai salah satu upaya menjaga potensi ekowisata di pesisir Banyuasin. Dok. Istimewa
Jaga Potensi Ekowisata di Sungsang Banyuasin, Seribuan Mangrove Ditanam di Areal Pelabuhan TAA

Mangrove juga punya potensi pemanfaatan jasa lingkungan seperti pengembangan ekowisata serta tempat berkembang aneka biota laut.


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

6 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

10 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

10 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

11 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

11 hari lalu

Sosis Solo. TEMPO | ASTARI SAROSA
8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

Jika Anda sedang liburan ke Solo, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Solo. Ada serabi, sosis Solo, hingga abon khas Solo.


8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

12 hari lalu

Saat melancong ke Purwokerto, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Purwokerto yang enak, seperti nopia, getuk goreng, hingga keripik tempe. Foto: Canva
8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

Saat melancong ke Purwokerto, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Purwokerto yang enak, seperti nopia, getuk goreng, hingga keripik tempe.


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

13 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

13 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata