TEMPO.CO, Jakarta - UNESCO mengumumkan 18 UNESCO Global Geopark baru di 13 negara. Dengan begitu jumlah keseluruhan warisan geologi bertambah menjadi 213 geopark dari 48 negara. Namun sebelum mengenal geopark baru tersebut, kenali lebih dulu apa itu geopark.
UNESCO Geopark Global merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional dan dikelola dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan yang holistik. Menurut keterangan dari website UNESCO, warisan geologisnya berkaitan untuk semua aspek lain dari warisan alam dan budaya kawasan tersebut. Dari meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang isu-isu utama yang dihadapi masyarakat dan risiko yang berhubungan dengan bahaya alam.
Dengan begitu, UNESCO Global Geopark memberikan rasa bangga kepada masyarakat setempat terhadap wilayah dan memperkuat identifikasi terhadap daerah tersebut. Tidak hanya melindungi sumber daya geologi tersebut, tapi juga menciptakan perusahaan lokal yang inovatif, lapangan kerja baru dan sumber pendapatan baru yang dihasilkan melalui geowisata.
Penetapan UNESCO Global Geopark
UNESCO Global Geopark ditetapkan melalui proses dari bawah ke atas yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan otoritas lokal dan regional yang relevan di wilayah tersebut. Proses ini juga membutuhkan komitmen kuat dari masyarakat lokal, kemitraan lokal yang kuat dengan dukungan publik dan politik jangka panjang untuk melindungi warisan geologi daerah tersebut.
Selain itu geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark harus menunjukkan warisan geologi yang memiliki signifikansi internasional. Termasuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan merayakan hubungan antara warisan geologi dan seluruh aspek warisan alam, budaya, dan benda takbenda lainnya di kawasan tersebut.
Penetapan UNESCO Geopark Global berlaku selamat empat tahun. Setelah itu fungsi dan kualitas setiap geopark diperiksa ulang secara menyeluruh selama proses validasi ulang. Sebagai bagian dari proses ini, UNESCO Global Geopark yang sedang ditinjau menyiapkan laporan kemajuan, dan misi lapangan dilakukan oleh dua evaluator untuk menilai kualitas kawasannya
Ada tiga ketegori validasi UNESCO Global Geopark. Pertama kartu hijau, artinya dari hasil evaluasi tetap memenuhi kriteria, dan kawasan tersebut akan tetap menjadi UNESCO Global Geopark untuk periode empat tahun berikutnya.
Kalau tidak lagi memenuhi kriteria, badan pengelola akan memberikan karut kuning. Artinya kawasan tersebut harus mengambil langkah-langkah yang tepat dalam jangka waktu dua tahun. Jika menerima kartu kuning, geopark tidak bisa memenuhi kriteria dalam waktu dua tahun, akan mendapat kartu merah yang berarti kawasan tersebut akan kehilangan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark.
UNESCO Global Geopark di Indonesia
Mengutip laman Kemenparekraf, pada tahun 2023 ada 10 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Termasuk Geopark Batur, Geopark Gunung Sewu, Gunung Rinjani, Geopark Ciletuh, Geopark Belitung, Kaldera Danau Toba, Geopark Ijen, Geopark Maros Pangkep, Geopark Merangin Jambi, dan Geopark Raja Ampat.
Pilihan editor: Geopark Merangin Jambi Raih Penghargaan dari UNESCO