TEMPO.CO, Yogyakarta - Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.
Seperti yang dilakukan sejumlah komunitas mobil lintas daerah saat berkumpul dalam event bertajuk NgabubuDrive yang digelar di pelataran parkir Ambarrukmo Plaza atau Amplaz Yogyakarta, Sabtu 23 Maret 2024 sore.
Komunitas yang berasal baik dari Yogyakarta, Solo, juga Klaten itu memboyong mobil-mobil berumur yang masih terawat hingga mobil hasil modifikasi untuk dipamerkan ke pengunjung.
Di sela pameran menunggu saat buka puasa, para pegiat komunitas pun juga melakukan edukasi terkait tertib berlalu lintas di jalan sampai cara merawat dan memodifikasi kendaraan secara benar.
Hananto Adi, pegiat komunitas yang menggeluti kendaraan bermesin diesel, Jogja Diesel Run menuturkan dari event itu, salah satu yang disampaikan soal mindset para pengguna mobil terutama bermesin diesel agar tak arogan di jalan.
"Meski mobil bermesin diesel itu umumnya memiliki CC (kapasitas mesin) yang besar, tapi jalanan umum di Yogya itu bukan area untuk kebut-kebutan," kata Adi.
Mobil bermesin diesel yang cukup dikenal masyarakat saat ini di jalanan umumnya body-nya juga besar. Seperti Toyota Fortuner, Venturer sampai Pajero. Kapasitas mesinnya berkisar 2.400-2.500 cc.
Adi mengatakan, di Yogyakarta ada area khusus untuk balapan resmi dan kebut kebutan seperti Lapangan Gading Playen Gunungkidul yang rutin dipakai untuk lomba.
Dari event yang digelar Nasmoco itu pihaknya juga memberi edukasi soal dunia seputar perawatan dan modifikasi mobil. Yang mungkin masih banyak salah kaprah dimaknai. Misalnya, mitos tentang mobil yang boros bahan bakar dan tak bisa dipakai untuk keperluan harian akibat dimodifikasi.
"Modifikasi apapun tak masalah asal prinsipnya tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan, itu masih bisa dipakai harian," kata Adi. Dia memodifikasi mobil Toyota Innova-nya hingga 400 wheel horse power (WHP) atau 4 kali dari standar normalnya namun masih irit dan bisa dipakai harian.
"Boros tidaknya kendaraan bukan disebabkan karena horse powernya yang naik, namun biasanya karena rasio beban mobil dan keluaran bahan bakar," ujarnya.
Marketing Director Nasmoco Grup Hartono Dinata menuturkan event NgabubuDrive itu peserta diajak terlibat langsung merasakan sensasi Time Rally keliling kota Yogyakarta. Ada juga talkshow atau coaching clinic bersama penggiat otomotif Gustapriya dari Protect Sport Rally Team, hingga tips modifikasi mobil.
Pilihan editor: Ngabuburit di Candi Prambanan dan Ratu Boko, Ini Menu Berbuka yang Bisa Dinikmati