Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

image-gnews
Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wae Rebo, desa yang menghuni puncak perbukitan di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index serta diakui oleh UNESCO. Desa ini berada di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman

Terletak di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut, desa wisata yang di juluki "Desa di Atas Awan"  ini menawarkan pengalaman yang unik sekaligus tak terlupakan bagi para petualang yang siap menjejaki keindahan alam dan budaya Wae Rebo.

Sepadan dengan usaha untuk mencapai desa adat ini, para wisatawan akan disuguhkan dengan panorama desa yang tiada duanya setelah menempuh pendakian selama 3 jam dari Desa Denge. Rumah-rumah tradisional berbentuk kerucut meghuni perbukitan, dikelilingi oleh gugusan pegunungan dan hamparan hutan hijau, menegaskan gelar kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index memang pantas disematkan pada Wae Rebo.

Selain itu, desa adat Wae Rebo telah diakui oleh UNESCO dengan Top Award of Exellence pada UNESCO Asia Pasific Heritage Awards 2012. Penghargaan ini menegaskan komitmen desa dalam membangun kebali rumah Mbaru Niang dan memelihara tradisi budaya secara berkelanjutan.

Uniknya Arsitektur Mbaru Niang (Rumah Adat Warga Wae Rebo)

Rumah-rumah di Waerebo yang disebut Mbaru Niang memiliki struktur unik dengan lima tingkat yang masing-masing dirancang untuk tujuan tertentu, mulai dari tempat tinggal hingga penyimpanan makanan dan barang, serta tempat persembahan bagi leluhur. Desa ini juga dikenal  dengan bangunan komunitasnya yang menjadi tempat upacara dan ritual bagi seluruh masyarakat.

Melansir dari laman journal.uhamka.ac.id ada tujuh Mbaru Niang yang melingkar di Desa Wae Rebo yang menyimbolkan 7 gunung yang tinggi menjulang. Tujuh Mbaru Niang tersebut adalah Niang Gendang, Niang Pirung, Niang Ndorom, Niang Gena Jekong, Niang Jintam, Niang Mandor, dan Niang Maro yang berdiri mengelilingi compang sebagai tempat sakral untuk menghormati leluhur dan Tuhan.

Di desa ini penearangan megandalkan getset dan pencahayaan tradisional , sementara itu rumah bagi masyarakat Wae Rebo adalah simbolisasi seorang ibu yang selalu mengayomi dan melindungi, sebagaiman rumah melindungi pemiliknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hubungan Kuat dengan Tuhan, Leluhur, Alam, dan Sesama

Masyarakat Wae Rebo sangat menjaga hubungan dengan Tuhan, leluhur, alam, dan sesama, mereka meyakini hubungan yang bertaut erat antara ketiganya, sehingga harmonisasi diantara hubungan tersebut dapat membawa pengaruh baik bagi kehidupan.

Hal ini terlihat dari tradisi dan kehangatan pendudukanya saat menyambut pengunjung untuk merasakan kehidupan tradisional sederhana mereka. 

keindahan Desa Adat wae Rebo bisa disaksikan melalui video liputan di kanal TV Tempo berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=vzAIXaaeG9k


NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I  PUTRI ANI  I  MILA NOVITA  I  TIMEOUT

Pilihan Editor: Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

2 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

3 hari lalu

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO


Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

4 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

5 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

5 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

5 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

6 hari lalu

Kapal kajang terparkir di Sungai Mahat Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra barat. Kapal ini disiapkan untuk perhelatan Alek Bakajang pada 13-17 April 2024. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

8 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

9 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

9 hari lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.