Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

image-gnews
Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Pemantauan daging segar oleh Pemkot Yogyakarta di pasar rakyat saat Ramadhan. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus antraks tiba tiba kembali mencuat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal bulan Ramadan tahun ini. Hasil investigasi Dinas Kesehatan DIY untuk suspek antraks di Kabupaten Sleman dalam periode 8-12 Maret 2024 berjumlah 26, dengan kasus suspek meninggal 1 kasus. 

Tak hanya di Sleman, dalam periode yang sama, kasus antraks juga terdeteksi di Kabupaten Gunungkidul, sebanyak 19 kasus di mana dua suspek di antaranya menjalani rawat inap di rumah sakit. Jadi, dari dua kabupaten di DIY itu, total ada 46 kasus antraks.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran dengan adanya kasus berulang terkait suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul ini. Sultan menduga kasus suspek antraks di dua kabupaten itu kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya. Tradisi purak atau brandu merujuk praktik perilaku masyarakat yang tetap nekat menyembelih hewan ternak yang kondisinya sudah mati untuk dikonsumsi.

"Kami herannya perilaku (purak/brandu) di masyarakat itu yang selalu berulang, mungkin perlu literasi yang baik kepada masyarakat peternak, bagaimana menjaga ternak dan dirinya sendiri agar antraks tidak terulang," kata Sultan di Yogyakarta Kamis, 14 Maret 2024.

Menurut Sultan, jika dibandingkan dengan kasus antraks sebelumnya, kasus yang terjadi sekarang ini hanya berjarak dalam hitungan bulan. Meski demikian, Sultan menegaskan kasus ini belum perlu untuk dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

"(Status KLB) belum perlu, kecuali ada dasar berkembangnya kasus itu, kalau penanganannya bisa terlokalisasi, kan lebih baik," kata dia. "Tapi masalahnya, kenapa (praktik purak/brandu) ini selalu terulang," kata dia.

Sultan meminta para peternak untuk berhati-hati dan mampu mengenali kondisi hewan ternaknya, terutama jika ternaknya sakit dan berpotensi memicu kasus antraks.

"Mestinya ternak sakit itu diobati, jangan saat ternak itu mati malah dipotong dengan alasan sayang (kalau dibuang/dikubur), lha yo piye (terus bagaimana) ?" imbuh Sultan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Hery Sulistio Hermawan mengatakan, untuk mencegah antraks terus berulang perlu intervensi perilaku masyarakat khususnya terhadap praktik purak/brandu ternak sakit atau mati. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Intervensi perilaku ini untuk mencegah terjadinya pemotongan hewan sakit/mati atau brandu itu," kata dia.

Hery menambahkan, untuk penanganan kasus antraks di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap populasi ternak, sarana prasarana logistik, seperti obat-obatan, vitamin, vaksin dan desinfektan serta sumber daya.

Setelah kasus antraks ditemukan di dua kabupaten DIY itu, Pemerintah Kota Yogyakarta pun turut melakukan pencegahan dengan peningkatan pengawasan dan pemantauan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan pasar rakyat, serta edukasi kepada masyarakat agar waspada dengan potensi penularannya.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sri Panggarti menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan sejauh ini tidak ada temuan kasus antraks di Kota Yogya. Lalu lintas keluar masuknya hewan ternak maupun daging juga dipantau dan berjalan sesuai prosedur.

''Setelah ada informasi satu kasus kematian dan beberapa suspek antraks di dua kabupaten DIY, kami melakukan peningkatan dan kewaspadaan antraks pada hewan ternak yang ada di Kota Yogya," kata dia.

Menurutnya gejala pada hewan memang lebih bisa dikenali oleh petugas, tapi dari sisi konsumen harus waspada tekait kondisi daging yang akan dibeli ataupun konsumsi. Terlebih, kata Sri, lalu lintas ternak dan daging selama bulan Ramadan ini meningkat hingga menjelang Iduladha nanti.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: 20 Tahun Jadi Ikon, Ini Keistimewaan Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

1 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

3 hari lalu

Situs Gunung Gamping di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

Hamengku Buwono I pernah bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.