Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kyoto Bakal Tutup Sejumlah Gang di Distrik Geisha karena Overtourism

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Pengunjung mengamati bunga Sakura yang mulai bermekaran di kuil Hirano Jinja, Kyoto, Jepang, 24 Maret 2015. Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. (The Asahi Shimbun via Getty Images)
Pengunjung mengamati bunga Sakura yang mulai bermekaran di kuil Hirano Jinja, Kyoto, Jepang, 24 Maret 2015. Pohon sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah ceri (bahasa Jepang: sakuranbo). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. (The Asahi Shimbun via Getty Images)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kyoto, ibu kota Jepang sebelum Tokyo, menjadi salah satu tujuan populer bagi wisatawan dunia. Kota tersebut dianggap menarik karena memiliki banyak kuil dan tradisi kuno yang masih dijalankan penduduknya.

Namun, kini tak semua area kota bisa dijelajahi turis. Pemerintah kota telah menutup beberapa gang milik pribadi di distrik geisha, penghibur profesional yang terlatih dalam berbagai seni tradisional termasuk tari dan musik dan merupakan bagian ikonik dari budaya Jepang.

Penutupan itu dilakukan karena pariwisata berlebihan atau overtourism. Penduduk lokal mengeluh tentang pengunjung yang berperilaku buruk sehingga mengganggu kenyamanan. 

Pejabat distrik setempat Isokazu Ota mengatakan wisatawan memadati jalan-jalan sempit dan kuno di kawasan Gion yang dikenal dengan distrik geisha. Mereka mengikuti pemandu wisata berkeliling dan bicara seama berjam-jam.

Seorang pria mengambil gambar dua gadis berkostum geisha pada musim gugur di Kyoto, Jepang, 22 November 2014. Buddhika Weerasinghe/Getty Images

“Kami akan memasang tanda pada April yang memberitahu wisatawan untuk menjauhi jalan-jalan pribadi kami,” katanya, seperti dikutip SkyNews, Jumat, 8Maret 2024. Tanda tersebut, dalam bahasa Jepang dan Inggris, akan berbunyi, “Ini adalah jalan pribadi, jadi Anda tidak diperbolehkan melewatinya.”

Namun, peringatan larangan ini terutama ditujukan kepada pejalan kaki, bukan mobil, karena kata-kata dalam bahasa Jepang secara umum mengacu pada “melewati”.

Dalam tanda peringatan tersebut juga akan disebutkan bahwa pelanggar akan dikenai denda sebesar 10.000 yen atau sekitar Rp1 juta. 

Larangan tersebut hanya mencakup beberapa blok di Gion. Jalan-jalan umum di distrik ini akan tetap terbuka untuk wisatawan, sehingga kawasan ini dan wilayah Kyoto lainnya akan tetap bisa pengunjung, baik dari Jepang maupun seluruh dunia.
Alasan pemblokiran 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Distrik dengan gang-gang berkelok-kelok Gion ini terkenal dengan kedai teh yang indah, tempat geisha dan murid maiko mereka, mengenakan kimono tradisional dan hiasan rambut, tampil dalam tarian dan musik.

Di Kyoto yang terkenal dengan kuil dan tamannya yang indah, Gion adalah salah satu tempat paling indah dan bersejarah. Wisatawan yang membawa kamera suka berkeliaran di sekitar area tersebut, berharap bisa melihat para wanita tersebut sedang dalam perjalanan ke kelas dansa atau pesta makan malam.

Pariwisata adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian Jepang. Namun, mereka juga menganggap mesti melawan overtorusim yang banyak dikeluhkan berbagai destinasi wisata setelah pandemi Covid-19.

Kunjungan wisatawan luar negeri ke Jepang hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi. Lebih dari 22 juta pengunjung datang ke Jepang tahun lalu, ingin menikmati sushi, peralatan elektronik, dan keindahan alam seperti Gunung Fuji dan pantai di Okinawa.

Pada 2019, jumlah wisatawan yang datang berjumlah lebih dari 31 juta orang. Para ahli mengatakan jumlah tahun ini bisa mendekati atau bahkan melampaui jumlah tersebut. Namun lonjakan ini terasa mengganggu bagi sebagian besar penduduk Gion. Beberapa bulan yang lalu, dewan lokal yang mendengar keluhan itu menyatakan bahwa “Kyoto bukanlah sebuah taman hiburan.”

SKYNEWS | EURONEWS 

Pilihan Editor: Cara Melihat Geisha yang Penuh Misteri saat Traveling ke Jepang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedutaan Besar Jepang Gelar Acara Wisata Autentik Jak-Japan Matsuri

10 jam lalu

Sejumlah pengunjung hingga artis melakukan Cosplay di acara Jak-Japan Matsuri 2023, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu, 18 November 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Kedutaan Besar Jepang Gelar Acara Wisata Autentik Jak-Japan Matsuri

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menghadirkan event yang memberikan pengalaman wisata autentik Jepang melalui Jak-Japan Matsuri (JJM) ke-14.


Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

13 jam lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

72 musim di Jepang memungkinkan manusia menjalin hubungan mendalam dengan alam dan perubahannya


Jepang Kucurkan Bantuan Pembangunan Sekolah di Lombok Tengah NTB

14 jam lalu

Acara serah terima pembangunan bangunan sekolah di Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB pada 10 September 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang
Jepang Kucurkan Bantuan Pembangunan Sekolah di Lombok Tengah NTB

Jepang mendukung Yayasan Mitra Sadina dengan membangun 1 gedung sekolah baru yang terdiri dari 4 ruang kelas serta pengadaan peralatan sekolah


Kunci Jepang Kalahkan Timnas Bahrain 5-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

15 jam lalu

Para pemain Timnas Jepang berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Twitter @jfa_samuraiblue.
Kunci Jepang Kalahkan Timnas Bahrain 5-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ayase Ueda dan Hidemasa Morita mencetak 2 gol sebelum Koki Ogawa melengkapi kemenangan 5-0 Jepang atas Timnas Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026.


Musim Gugur Kuil Reikanji di Kyoto Dibuka untuk Umum Mulai 20 November

23 jam lalu

Kuil Reikanji, Kyoto, Jepang. Instagram.com/@reikanjimonzeki
Musim Gugur Kuil Reikanji di Kyoto Dibuka untuk Umum Mulai 20 November

Kuil Reikanji yang biasanya tertutup untuk umum, kini akan dibuka saat musim gugur mulai tanggal 20 November hingga 1 Desember 2024


Pertama di Skotlandia, Edinburgh Bakal Pungut Pajak Turis Mulai 2026

2 hari lalu

Circus Lane, Edinburgh, Skotlandia, Inggris. Unsplash.com/Micheile Henderson
Pertama di Skotlandia, Edinburgh Bakal Pungut Pajak Turis Mulai 2026

Pajak turis rencananya akan digunakan untuk infrastruktur, perumahan terjangkau, pengelolaan destinasi dan budaya, warisan dunia di Edinburgh.


Wisatawan Kapal Pesiar Bakal Dikenakan Biaya 20 Euro di Santorini dan Mykonos Yunani

2 hari lalu

Santorini, Yunani (Pixabay)
Wisatawan Kapal Pesiar Bakal Dikenakan Biaya 20 Euro di Santorini dan Mykonos Yunani

Ini merupakan upaya untuk mencegah pariwisata berlebihan atau overtourism di pulau-pulau indah di Yunani.


Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

4 hari lalu

Bekas tambang emas Pulau Sado, Jepang, menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2024 (visitsado.com)
Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.


Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

5 hari lalu

Villa Treville, Positano, Italia. Instagram.com/@villatrevilla
Alasan Menginap di Italia Akan Bertambah Mahal

Pemerintah Italia berencana menerapkan biaya tambahan untuk wisatawan yang menginap di destinasi populer


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

5 hari lalu

World Cup - AFC Qualifiers - Group C - Japan v China - Saitama Stadium, Saitama, Japan - September 5, 2024 China's Fernandinho, Alan, Dalei Wang and teammates look dejected after the match REUTERS/Issei Kato.
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

Pelatih Timnas Cina Branko Ivankovic menyesali kekalahan telak saat menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi kekalahan terburuk.