Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

image-gnews
Lukisan profil Amangkurat I. Istimewa
Lukisan profil Amangkurat I. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selalu ada cerita menarik yang terkait dengan kematian tokoh-tokoh terkenal. Beberapa cerita terdengar seperti dongeng, tetapi banyak yang mempercayainya. Salah satu cerita menarik terkait dengan almarhum Susuhunan Amangkurat I, Raja Mataram Islam, yang dimakamkan di Pemakaman Tegal Wangi Pekuncen Adiwerna, Tegal, Jawa Tengah, adalah tentang jenazahnya yang tidak pernah membusuk. Bahkan, kuku dan rambutnya terus tumbuh dan memanjang seolah-olah jenazah tersebut masih hidup.

Cerita ini telah beredar turun-temurun dan diceritakan oleh juru kunci Pemakaman Tegal, Arum Agus Sholeh, yang mendapat cerita tersebut dari kakeknya yang juga menjabat sebagai juru kunci sebelumnya. Konon, jenazah Amangkurat I tidak pernah dikubur dengan sempurna, melainkan hanya ditutup dengan kaca. Setiap tahun, perwakilan dari Keraton Solo datang untuk memotong rambut dan kuku jenazah tersebut.

Konon, saat dimakamkan tanah yang digunakan untuk mengubur Amangkurat I berbau harum hingga akhirnya tempat makam tersebut dijuluki Tegal Arum atau Tegal Wangi. Makam Amangkurat I terletak di halaman kelima komplek Tegalarum yang berbentuk teras bertingkat menghadap selatan pada teras ketiga atau teras yang tertinggi.

Tradisi ini berlangsung dari abad ke-17, sejak kematian sang raja pada 1677, hingga sekitar tahun 1960-an. Namun, pada tahun 1960-an, atas pertimbangan dari Keraton Kasunanan Surakarta dan para tokoh agama, makam Amangkurat I ditutup secara permanen dengan batu nisan, untuk menghindari kemungkinan adanya penyimpangan agama.

Sejak saat itu, tradisi pemotongan rambut dan kuku oleh Keraton Surakarta tidak lagi dilakukan. Meskipun demikian, Kasunanan Surakarta masih menghormati leluhurnya dengan menggelar jamasan setiap tahunnya di bulan Suro dalam penanggalan Jawa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amangkurat I adalah Raja Mataram Islam yang merupakan putra Sultan Agung, naik tahta pada 1646. Pada tahun 1648, ia memindahkan pusat pemerintahannya dari Kerta ke Pleret, Bantul, dan mendirikan keraton di sana.

Pada akhir pemerintahannya, yang diwarnai oleh pemberontakan, dia digulingkan oleh Trunajaya dan putra mahkotanya, yang kemudian menjadi Amangkurat II. Setelah itu, Amangkurat I melakukan perjalanan ke barat untuk meminta bantuan dari VOC di Batavia, namun meninggal dalam perjalanan. Sesuai wasiatnya, ia dimakamkan di Tegal Arum, berdampingan dengan gurunya di masa kecil, Tumenggung Danupaya atau Ki Ageng Lembah Manah.

Pilihan Editor: Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

5 hari lalu

Pendiri PT.Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo. ANTARA/Teresia May
Mengenang Mooryati Soedibyo, Alasannya Bersedia Jadi Produser Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Selain menjadi pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo pernah sebagai produser film tentang Sultan Agung. Ini alasannya saat itu.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

5 hari lalu

Suasana alam di lokasi wisata di kepulauan Karimunjawa. (Dok.Tim ITB)
Rekomendasi 7 destinasi Wisata di Bumi RA Kartini Jepara

Jepara asal RA Kartini memiliki beragam potensi destinasi wisata menarik, salah satunya adalah Taman Nasional Karimunjawa.


Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

7 hari lalu

Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.


8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

12 hari lalu

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci. Foto: Canva
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.


Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

15 hari lalu

Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto
Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

23 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

23 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

25 hari lalu

Meriam Si Jagur di Kota Tua, Rabu, 2 April 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Kisah Meriam Si Jagur yang Direbut Belanda dari Portugis, Kini Dipajang di Kota Tua Jakarta

Dulu, meriam Si Jagur diletakkan di benteng Portugis di Melaka untuk memperkuat pertahanan mereka di sana.


Kilas Balik Perjanjian Salatiga yang Membagi Kesultanan Mataram dan Akhiri Perang di Jawa

43 hari lalu

Gedung Pakuwon Salatiga. Wikipedia
Kilas Balik Perjanjian Salatiga yang Membagi Kesultanan Mataram dan Akhiri Perang di Jawa

Perjanjian Salatiga merupakan kelanjutan dari Perjanjian Giyanti, yang berlangsung pada 17 Maret 1757 di Gedung Pakuwon, Kota Salatiga.