Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Garap Pasar Tradisional Jadi Tempat Nongkrong Seru Layaknya Kafe

image-gnews
Pengunjung menikmati wisata kuliner di rooftop Pasar Prawirotaman Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Pengunjung menikmati wisata kuliner di rooftop Pasar Prawirotaman Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pasar tradisional kerap dipandang sebelah mata sebagai tempat jual beli yang padat, bau, hingga kotor dengan berbagai hiruk pikuknya. Tapi, Pemkot Yogyakarta  ingin mengubah image negatif itu dengan menggarap sejumlah pasar tradisional supaya tak kalah menarik seperti kafe sehingga bisa jadi tempat nongkrong kaum muda.

"Pasar tradisional perlu diangkat sebagai ruang ekonomi kreatif," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo pada Kamis, 15 Februari 2024.

Pasar tradisional yang telah digarap Pemkot Yogyakarta antara lain Pasar Prawirotaman, Pasar Kranggan, dan Pasar Sentul. Pasar-pasar itu tak sekedar memiliki pusat kuliner, namun di antaranya juga memiliki fasilitas workspace hingga rooftop seru untuk nongkrong sembari minum kopi dan menikmati suasana pusat Kota Yogya di sore dan malam hari. 

Sejumlah pengunjung menikmati kuliner di rooftop Prawirotaman Yogyakarta (dok. Istimewa)

Pasar Prawirotaman sendiri berada di Jalan Parangtritis dan lokasinya di perkampungan turis mancanegara yang sering berkumpul. Adapun Pasar Kranggan, lokasinya persis di barat Tugu Yogyakarta. Sedangkan Pasar Sentul ada di dekat Puro Pakualaman atau hanya sekitar 1,5 kilometer dari Titik Nol Kilometer Yogya.

"Tahun 2024 ini, fokusnya Pasar Sentul dan Pasar Terban yang kami kembangkan memiliki ruang ekonomi kreatif," kata Singgih.

Singgih mengatakan dengan luasan Kota Yogyakarta yang relatif kecil dibandingkan empat kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta, pasar tradisional dinilai memiliki peluang dikembangkan lebih luas. Tidak hanya sebagai tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.

"Pasar rakyat di wilayah perkotaan memiliki peluang besar untuk dikembangkan menjadi pusat aktivitas ekonomi kreatif, maka perlu inovasi agar bisa menjadi tempat bertemunya anak-anak muda yang kemudian perlu ruang-ruang kreatif untuk menciptakan juga menunjukkan produk ekonomi kreatif,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono menambahkan, pengembangan pasar rakyat menjadi ekosistem ekonomi kreatif dari hulu sampai hilir membuka peluang menjadi destinasi wisata tematik.

“Melalui perluasan fungsinya pasar rakyat mampu memenuhi fungsi strategis sebagai simbol kekuatan ekonomi lokal, dan bisa memberikan kontribusi lebih pada perekonomian daerah dengan menjadi destinasi wisata tematik, seperti wisata belanja, pertunjukan juga kuliner,” kata dia.

Pihaknya juga mengatakan pasar juga bisa dimanfaatkan sebagai ruang edukasi bagi masyarakat dan pelaku kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, kriya, fesyen, film, musik, juga desain visual. Pengembangan ini melibatkan banyak komunitas dan pelaku kreatif di Kota Yogya.

Selain empat pasar yang sudah dan sedang digarap itu, sejumlah pasar tradisional di Yogyakarta lainnya juga tengah disiapkan sebagai ruang ekonomi kreatif, yakni Pasar Ngasem, Pasar Beringharjo, dan Pasar Pasty. Pasar pasar itu akan dikembangkan untuk wisata keluarga dan kuliner malam hari.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Sebentar Lagi, Turis Asing di Yogya Bisa Nikmati Pasar Seni Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

1 jam lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

2 jam lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

22 jam lalu

Willawati pemilik Bukanagara Coffee and Roastery. FOTO/Instagram/wiew94
Pemilik Bukanagara Coffee and Roastery Blak-blakan Usai Viral Diisukan Telat Bayar Gaji Karyawan

Willawati, produser film layar lebar Budi Pekerti terseret di kasus dugaan tunggakan gaji karyawan kafe Bukanagara Coffee and Roastery yang viral.


Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo membagikan baju ke warga saat berkunjung ke Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu, 8 Mei 2024. Dalam kunjungannya ke pasar tersebut Presiden Joko Widodo mengecek harga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang merah dan bawang putih. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.


Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

1 hari lalu

Agoes Projosasmito. Foto: Istimewa
Terkini: Nama Baru di Daftar Orang Terkaya di RI, Bujet Program Makan Siang Gratis Prabowo

Berita terkini bisnis pada Rabu siang, 8 Mei 2024, dimulai dari nama baru yang muncul dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada bulan kelima ini.


Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

1 hari lalu

Suasana di Bukanagara Coffe and Roastery di Graha CIMB Niaga, Jakarta wpada Rabu pagi, 8 Mei 2024. Tempo/Novali Panji
Viral Kafe Bukanagara Coffe and Roastery Diisukan Tunggak Gaji Karyawan, Kafe Tetap Buka Seperti Biasa

Salah satu kafe artistik, Bukanagara Coffe and Roastery, belakangan jadi sorotan publik karena manajemennya diduga menunggak pembayaran gaji karyawan.


Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

1 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) memasukkan surat suara ke kotak saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?


Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

1 hari lalu

Festival Selokan Van Der Wijck Sleman. Dok.istimewa
Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.


Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Warga melintas di dekat tempat pembuangan sampah sementara di Yogyakarta, Senin, 17 Juli 2023. Penutupan sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan untuk penataan berimbas pada tutupnya sejumlah tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.


Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

1 hari lalu

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menggelar Syawalan bersama abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta Selasa (7/5). Dok. Istimewa
Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.