Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Roti Kamir Kuliner Khas Pemalang, Bentuk Akulturasi Arab dan Jawa

image-gnews
Pengunjung membeli oleh-oleh di rest area Heritage Km 260B Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, Jumat, 28 April 2023.  ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pengunjung membeli oleh-oleh di rest area Heritage Km 260B Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, Jumat, 28 April 2023. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak yang belum tahu roti khas Pemalang ini menjadi ikonik dari kota tersebut. Meskipun roti kamir telah menjadi salah satu makanan pokok di Indonesia, rasanya masih banyak orang yang kurang begitu paham mengenai asal-usul roti kamir. 

Kamir menjadi salah satu makanan khas Pemalang yang berasal dari negara Arab. Beberapa orang menyebutnya dengan nama Samir. Kue ini berbahan dasar dari adonan terigu, mentega, dan telur, terkadang dicampur dengan bahan seperti pisang ambon atau tape. Kamir ada dua jenis, yaitu kamir beras dan kamir terigu.

Di pasaran kota Pemalang lebih banyak kamir terigu karena yang tahan lama sedangkan kamir beras menyesuaikan dengan jumlah pesanan. Hal tersebut seperti yang dikutip dari laman Indonesia Kaya

Salah satu proses penting dalam pembuatan roti adalah fermentasi adonan tepung oleh khamir roti. Proses fermentasi ini bertujuan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang membantu adonan roti jadi mengembang. Selain menghasilkan gas, khamir roti juga menghasilkan asam dan alkohol yang memberikan aroma tambahan pada roti.

Kue ini berbentuk bundar, pipih berwarna coklat di bagian bawah sehingga hampir menyerupai kue apem atau serabi tetapi sedikit lebih besar dan bantet. Untuk ukuran kue roti kamir sangat bervariasi, mulai dari yang terkecil hingga sebesar lingkaran piring makan. Sementara ukuran yang terkecil sebesar lingkaran mangkuk. Ukuran-ukuran tersebut menyesuaikan dengan permintaan dari pemesannya. Bahkan pernah dibuat ukuran raksasa tetapi gagal karena tidak matang secara merata.

Menurut cerita yang beredar, orang pertama yang membuat kue kamir adalah seorang warga Arab yang tinggal di Kelurahan Mulyoharjo, yang dikenal juga dengan sebutan Kampung Arab. Nama kamir itu sendiri tidak jelas berasal dari nama apa. Entah itu berasal dari kata khamer (bahasa Arab) yang berarti memabukan atau dari nama orang keturunan Arab itu sendiri.

Tetapi yang mendekati kemungkinan adalah nama Kamir berasal dari kata Khamir yang dalam bahasa Arab berarti ragi, dalam proses pembuatan kue kamir ini sebelum dimasak, terlebih dahulu didiamkan semalam agar bisa mengembang dengan sempurna dan terjadinya proses fermentasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Nur Ayu Istiqomah, roti kamir ini sebagai makanan identitas kota Pemalang yang membawa keuntungan bagi industri rumahan masyarakat kampung Arab. Makanan ini dijual langsung dalam rumah produksi, toko kecil sepanjang jalan kampung Arab dan toko roti cukup terkenal di Pemalang. Makanan ini dapat pula disajikan dalam setiap acara istimewa seperti pertunangan, selamatan, atau menyambut tamu kehormatan. 

Kebiasaan masyarakat Pemalang yang suka merantau, sehingga kamir ikut menyebar ke kota-kota yang ada di Jawa Tengah. Masing-masing produksi roti kamir menghasilkan kamir dengan bentuk dan citarasa yang berbeda. Perbedaan jenis dan jumlah bahan yang digunakan menyebabkan citarasa yang berbeda terhadap roti kamir pada setiap rumah produksi. 

Roti kamir yang mempunyai citarasa manis dan gurih merupakan perpaduan ciri khas yang didominasi oleh etnis Jawa. Masyarakat Jawa yang menganggap sebuah lambang perilaku sopan santun dalam menjalin hubungan dengan orang lain. 

Sementara lambang bentuk roti kamir yang besar seolah melambangkan kamir adalah sebuah perwujudan dari orang Arab identik dengan bertubuh besar. Akulturasi yang ada dalam penyebaran kebudayaan di bidang kuliner. Roti kamir sebagai bentuk wujud dari akulturasi budaya yang membuat etnis di Kampung Arab, Pemalang mampu mempertahankan eksistensinya dalam mempertahankan keberadaannya. 

Pilihan editor: Nanas Madu Pemalang, Cikal Bakal, Karakteristik dan Kandungan Nutrisinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

6 hari lalu

Raden Ajeng Kartini bersama dua saudarinya Kardinah dan Roekmini. Wikipedia/Tropenmuseum
Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.


Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

11 hari lalu

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci. Foto: Canva
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.


Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

27 hari lalu

Langgar Tinggi yang terletak di Jalan Pekojan Raya, Tambora, Jakarta Barat. Bangunan dengan dua lantai ini difungsikan sebagai langgar pada lantai dua, sementara lantai pertama dimanfaatkan sebagai toko. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Mengunjungi Empat Masjid Tua Kampung Arab Pekojan di Kawasan Kota Tua Jakarta

Langgar Tinggi menjadi destinasi terakhir walking tour yang ditawarkan UPK Kota Tua Susur Kampung Arab Pekojan selama Ramadan.


Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

27 hari lalu

Langgar Tinggi yang terletak di Jalan Pekojan Raya, Tambora, Jakarta Barat. Bangunan dengan dua lantai ini difungsikan sebagai langgar pada lantai dua, sementara lantai pertama dimanfaatkan sebagai toko. (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Menyambangi Kampung Arab Pekojan, Melihat Sejarah Islam di Kota Tua Jakarta

Pekojan di kawasan Kota Tua Jakarta dikenal sebagai permukiman etnis Arab. Di sana terdapat empat masjid tua yang kini menjadi bangunan cagar budaya.


Tanah Longsor di Kabupaten Pemalang, 133 Warga Terpaksa Mengungsi

54 hari lalu

Kondisi rumah warga yang terdampak tanah longsor di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu, 3 Maret 2024. Foto : BPBD Kabupaten Pemalang.
Tanah Longsor di Kabupaten Pemalang, 133 Warga Terpaksa Mengungsi

Pemukiman warga di sejumlah desa di kabupaten Pemalang rusak akibat tanah longsor. Efek hujan berkepanjangan.


Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

22 Februari 2024

Lukisan profil Amangkurat I. Istimewa
Misteri Makam Putra Sultan Agung atau Amangkurat I, Mengapa Berada di Tegal?

Makam putra Sultan Agung atau Amangkurat I berada di Tegal Arum, Tegal, Jawa Tengah. Mengapa makam Raja Kasunanan Surakarta itu justru di Tegal?


Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

22 Februari 2024

Situs Makam Sunan Amangkurat Agung di Tegalarum, Tegal. Maps.google
Makam Putra Sultan Agung Berjuluk Sunan Amangkurat I di Tegal, Tepatnya di Mana?

Makam putra mahkota Sultan Agung yaitu Sunan Amangkurat I berada di Tegal. Bagaimana menuju ke sana?


ABK Asal Tegal Mengalami Depresi di Afrika Selatan, Dipulangkan ke Tanah Air

20 Februari 2024

Ilustrasi kapal terombang-ambing di laut. Shutterstock
ABK Asal Tegal Mengalami Depresi di Afrika Selatan, Dipulangkan ke Tanah Air

KJRI Cape Town memulangkan seorang ABK asal Tegal yang mengalami depresi di Afrika Selatan.


Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.