TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menghadiri pertandingan Travis Kelce dan timnya, Kansas City Chiefs, di Super Bowl, Minggu, 11 Februari 2024 atau Senin pagi WIB, Taylor Swift melalui jadwal perjalanan yang padat dan tantangan jet lag. Sehari sebelum Super Bowl, Swift menggelar konser di Tokyo Jepang. Dia bergegas terbang ke Las Vegas yang memakan waktu 12 jam, dan mengalami perbedaan waktu 17 jam.
Setelah Super Bowl, Swift harus kembali terbang. Kali ini ke Melbourne, Australia, yang jarak penerbangannya lebih dari 17 jam. Dia akan konser di kota itu pada 16, 17, dan 18 Februari sebelum jadwal di Sydney.
Bukan hanya itu, Swift juga harus menghadapi perbedaan waktu yang signifikan. Waktu Melbourne lebih awal 19 jam daripada Las Vegas. Jadi, dia berisiko besar mengalami jet lag.
Jet lag terjadi ketika perjalanan ke zona waktu yang berbeda, menyebabkan tubuh kesulitan beradaptasi.
"Melintasi zona waktu dengan cepat menyebabkan kurangnya sinkronisasi antara tubuh Anda dan waktu setempat, baik siang atau malam, lapar atau tidak, entah itu waktu yang salah ke toilet, semua itu mengikuti pola sehari-hari,” kata Richard Dawood, dokter spesialis pengobatan perjalanan di Fleet Street Clinic di London.
Semakin banyak zona waktu yang dilewati, gejalanya semakin mengganggu dan cenderung lebih buruk saat melintasi lebih banyak zona waktu, terutama ke arah timur. Terbang ke arah barat biasanya lebih mudah karena hari menjadi lebih lama, sesuai dengan ritme sirkadian tubuh yang alami.
Namun, ada cara untuk membuat tubuh beradaptasi lebih mudah dan risiko jet lag jadi lebih kecil. Simak tipsnya.
1. Suaikan ritme tubuh secara bertahap
Beberapa hari sebelum perjalanan, coba untuk memajukan atau menunda jadwal tidur dan bangun. Misalnya, pindahkan waktu tidur dan bangun satu jam lebih awal atau lebih lambat setiap hari selama beberapa hari sebelum perjalanan.
2. Istirahat yang cukup
Mulailah perjalanan dengan cukup istirahat. Terbang dengan tubuh yang sudah kelelahan bisa membuat jet lag terasa lebih parah.
3. Hindari dehidrasi
Selama perjalanan, pastikan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi. Penerbangan dapat membuat tubuh menjadi sangat kering dan menyebabkan gejala seperti mudah tersinggung dan sakit kepala.
4. Pilih penerbangan yang memungkinkan tidur
Jika memungkinkan, pilih penerbangan yang memungkinkan untuk mendapatkan cukup tidur. Hindari penerbangan dini hari atau penerbangan yang mengganggu tidur.
5. Hindari alkohol dan kafein
Menghindari alkohol dan kafein selama perjalanan dapat membantu tidur lebih baik dan mempercepat penyesuaian tubuh dengan zona waktu baru.
6. Pertimbangkan penggunaan melatonin
Melatonin adalah hormon alami yang membantu mengatur ritme sirkadian tubuh. Mengonsumsi suplemen melatonin dapat membantu menyesuaikan tubuh dengan jadwal tidur baru.
7. Manfaatkan paparan cahaya terang
Paparan cahaya terang, baik itu cahaya alami matahari atau cahaya buatan, dapat membantu menyesuaikan ritme sirkadian tubuh. Cobalah untuk memperoleh paparan cahaya terang pada waktu yang tepat sesuai dengan zona waktu tujuan.
Hal pertama yang harus dipikirkan saat mengalami jet lag adalah ritme sirkadian Anda, atau jam tubuh Anda yang berulang setiap 24 jam. Kata lain untuk jet lag adalah "disritmia sirkadian", yang pada dasarnya berarti jam internal Anda tidak sinkron dengan waktu di mana Anda berada, kata Mike Gradisar, PhD, kepala ilmu tidur di Sleep Cycle (yang memberi tahu saya sebelumnya) wawancara bahwa dia "lebih merupakan penggemar Alat" tetapi ingin berbicara tentang Taylor).
Dengan mengambil langkah-langkah ini sebelum dan selama perjalanan, dampak jet lag tidak akan terlalu besar dan pelancong menikmati perjalanan dengan lebih nyaman.
Namun, Taylor Swift akan lebih mudah mengurangi dampak jetlag karena dia terbang dengan jet pribadi. Alasannya, dia bisa beristirahat dan makan lebih nyaman karena bebas mengontrol lampu kabin, punya tempat tidur nyaman, dan tingkat stres yang lebih rendah.
PUTRI ANI | CNN TRAVEL | TIMEOUT
Pilihan Editor: Tips Mengatasi Jet Lag setelah Penerbangan Panjang ala Petinggi Emirates