Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menelusuri Lokasi Serbuan Tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta, Ini Jadwal dan Tiketnya

image-gnews
Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Wisatawan berkunjung di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, Minggu 25 Desember 2022. Kawasan Taman Sari yang dulunya sebagai tempat peristirahatan bagi Raja Keraton Yogyakarta tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2022. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Libur panjang Hari Raya Imlek dan isra Miraj 2024 menjadi kesempatan masyarakat untuk berlibur ke Yogyakarta. Sebagai salah satu kota wisata, Yogyakarta memiliki beberapa destinasi wisata yang layak dikunjungi, salah satunya adalah Keraton Yogyakarta.

Keraton merupakan kompleks bangunan yang memiliki sejarah panjang. Bangunan ini mulai didirikan pada 1755 sebagai istana resmi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau Kasultanan Yogya. Keraton Yogyakarta didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I akibat terjadinya perpecahan Mataram Islam karena ditandatanganinya perjanjian Giyanti.

DIkutip dari dinas kebudayaan Kota Yogyakarta, Keraton Yogyakarta ini sangat luas di dalamnya terdapat banyak bangunan termasuk rumah tempat tinggal sultan. Bangunan-bangunan itu masih berdiri, padahal sekira dua abad lalu, Keraton Yogya pernah diserbu tentara Inggris. 

Para tentara Inggris tersebut merangsek ke dalam keraton dan menjarah banyak barang berharga.  Pada tahun 1812, Gubernur Jenderal Raffles, pengganti Herman Willem Daendels menyerang Yogyakarta. Dilansir dari buku Perjalanan Panjang Anak Bumi karya Attashendartini Habsyah dan kawan-kawan, Raffles mengirim 1.200 orrang prajurit menyerang Keraton Yogyakarta. Dalam peristiwa yang dikenal dengan Geger Sepoy itu, 800 anggota legiun Mangkunegaran membantu serangan tersebut. 

Lokasi Keraton Yogyakarta menempati bekas Pesanggrahan Garjitawati yang menjadi milik Kerajaan Mataram. Pesanggrahan ini dulunya menjadi tempat peristirahatan arak-arakan kerajaan sebelum berangkat memakamkan raja ke Imogiri Bantul. Lokasi pesanggrahan tersebut saat ini menjadi lokasi dari salah satu bangunan keraton yang sangat terkenal yakni Taman Sari.

Salah satu hal yang bisa dilakukan wisatawan ketika berkunjung ke Keraton Yogyakarta, khususnya bagian kedhaton adalah menyusuri seluruh bagian istana. Dilansir dari travelspromo.com, mengunjungi situs bersejarah yang masih berfungsi seperti sediakala merupakan pengalaman tak terlupakan. Walaupun sebagian beralih fungsi menjadi museum, fasilitas umum, dan permukiman.

Untuk arsitekturnya, bangunan keraton memiliki gaya bangunan kuno dengan sedikit sentuhan Eropa pada sejumlah ornamen yang ada. Kebanyakan bangunan di Keraton Yogyakarta bertipe joglo yang dibedakan berdasarkan karakteristik bangunannya.

Untuk joglo yang tidak memiliki dinding di sekelilingnya biasa disebut sebagai bangsal, sedangkan yang memiliki dinding sering disebut Gedhong. Lalu ada pula bangunan yang hanya terdiri dari beberapa tiang dan atap seperti kanopi yang disebut dengan Tratag.

Dilansir dari visitingjogja.com, berikut adalah harga tiket masuk Keraton Yogyakarta dan jam operasionalnya.

Kedhaton:

  • Domestik Dewasa Rp15.000 
  • Domestik Anak Rp10.000 
  • Mancanegara Dewasa Rp25.000
  • Mancanegara Anak Rp20.000

Wahanarata (Museum Kereta):

  • Domestik Dewasa Rp20.000
  • Domestik Anak Rp15.000
  • Mancanegara Dewasa Rp30.000
  • Mancanegara Anak Rp25.000

Tamansari:

  • Domestik Dewasa Rp15.000
  • Domestik Anak Rp10.000
  • Mancanegara Dewasa Rp25.000
  • Mancanegara Anak Rp20.000
  • Anak 0-2 tahun: gratis

Tiket Anak: 2-12 tahun (kelas VI SD)

Tiket Dewasa: 13 tahun ke atas

Untuk berkunjung ke sana, masyarakat perlu memperhatikan waktu. Karena tempat-tempat tersebut tidak buka setiap saat. Kedhaton misalnya, dibuka mulai hari Selasa hingga Minggu pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00, sedangkan Wahanarata buka hari Selasa sampai Minggu pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB. Adapun Tamansari buka setiap hari dimulai pukul 09.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Pilihan Editor: Momen Alam Ganjar Bareng Cucu Sultan HB X Berwisata Keliling Keraton Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Momen Ribuan Orang Hadiri Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta di Malam 1 Suro

18 hari lalu

Tradisi Mubeng Beteng saat Malam 1 Suro di Yogyakarta Minggu 7 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Momen Ribuan Orang Hadiri Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta di Malam 1 Suro

Ribuan orang tampak menyemut di Pelataran Kamandungan Lor atau Keben Keraton Yogyakarta, menantikan tradisi Mubeng Beteng menyambut malam 1 Suro


Mengenal Sederet Prosesi Wajib Sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Saat Malam 1 Suro

19 hari lalu

Prosesi Macapatan sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta dalam momentum Malam 1 Suro Minggu petang 7 Juli 2024. Dok. Keraton Yogyakarta
Mengenal Sederet Prosesi Wajib Sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Saat Malam 1 Suro

Menyambut pergantian tahun baru Jawa 1 Sura atau 1 Suro, Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng atau berjalan kaki mengelilingi benteng keraton pada Minggu petang 7 Juli 2024.


Tak Hanya di Keraton Yogya, Malam 1 Suro Juga Ada Tradisi Mubeng Beteng di Puro Pakualaman

19 hari lalu

Tradisi Mubeng Beteng Pura Pakualaman tiap Malam 1 Suro. Dok. Istimewa
Tak Hanya di Keraton Yogya, Malam 1 Suro Juga Ada Tradisi Mubeng Beteng di Puro Pakualaman

Tradisi Mubeng Beteng atau mengelilingi Peringatan Malam 1 Suro yang tahun ini jatuh pada Minggu petang 7 Juli 2024 tak hanya digelar di Keraton Yogyakarta saja.


Mau Lihat Ritual Mubeng Beteng Yogyakarta pada Malam 1 Suro? Catat Aturannya

23 hari lalu

Tradisi Mubeng Benteng Malam 1 Suro di Yogyakarta. jogya.com
Mau Lihat Ritual Mubeng Beteng Yogyakarta pada Malam 1 Suro? Catat Aturannya

Masyarakat dan wisatawan Yogyakarta diperkenankan mengikuti prosesi Mubeng Beteng Malam 1 Sura tanpa dipungut biaya dan tetap menjaga ketertiban.


Judi Online Marak, Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X: Candu, Tak Ada Peluang Menang

28 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Judi Online Marak, Raja Keraton Yogyakarta Sultan HB X: Candu, Tak Ada Peluang Menang

Sultan HB X menuturkan, judi online menjadi candu karena menjebak siapapun yang sudah menang untuk kembali mengulangi peruntungannya.


Idul Adha Selesai, Wisata Kedhaton Keraton Yogyakarta Buka Kembali Hari Ini

38 hari lalu

Bangsal Kencana di area Kedhaton Keraton Yogyakarta. Dok. Keraton Jogja
Idul Adha Selesai, Wisata Kedhaton Keraton Yogyakarta Buka Kembali Hari Ini

Rampungnya rangkaian perayaan Idul Adha akan diikuti dengan pembukaan secara normal kembali wisata Keraton Yogyakarta.


Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

38 hari lalu

Sejumlah Abdi Dalem Keraton Yogyakarta membagikan gunungan saat Grebeg Besar di Masjid Kauman, Yogyakarta, Selasa 18 Juni 2024. Tradisi Grebeg Besar Keraton Yogyakarta merupakan rangkaian perayaan Idul Adha 1445 H sebagai simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Ribuan Warga Padati Tradisi Grebeg Besar Idul Adha di Yogyakarta

Gunungan Grebeg Besar yang dikeluarkan Keraton Yogyakarta tak lagi diperebutkan, melainkan dibagikan oleh abdi dalem kepada masyarakat.


Mengintip Paket Wisata Baru Deep Experience Keraton Yogyakarta, Turis Bisa Coba jadi Abdi Dalem

50 hari lalu

Kunjungan wisata di Keraton Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Mengintip Paket Wisata Baru Deep Experience Keraton Yogyakarta, Turis Bisa Coba jadi Abdi Dalem

Paket wisata ini tak sekadar melihat aspek fisik Keraton Yogyakarta namun lebih merasakan langsung kehidupan sehari-hari di dalamnya.


Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

59 hari lalu

ari Bedhaya Bontit. Dok. Keraton Yogyakarta
Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.


Lika-liku Lahirnya Kabupaten Gunungkidul

27 Mei 2024

Gerbang ruas jalan alternatif Talang-Ngalang yang menghubungkan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta mulai dioperasikan pekan ini. Dok.istimewa
Lika-liku Lahirnya Kabupaten Gunungkidul

Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul pada Jumat Legi, tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758, sebagaimana tertulis dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah.