Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogyakarta Ditarget Jadi Pusat Fashion Dunia pada 2028, Desainer Siapkan Strategi

image-gnews
Pegiat fashion Yogyakarta mengikuti perhelatan  fashion show Spotlight Culture: Then And Now di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, Sabtu (18/11/2023). Dok.istimewa
Pegiat fashion Yogyakarta mengikuti perhelatan fashion show Spotlight Culture: Then And Now di Pos Bloc Pasar Baru Jakarta, Sabtu (18/11/2023). Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gaung menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu pusat fashion setahun belakangan terus menggema. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X pun telah menargetkan, para pegiat fashion yang ada di Kota Gudeg dapat berkontribusi mewujudkan cita-cita Yogyakarta sebagai pusat fashion dunia itu pada 2028.

Berbagai upaya digenjot Pemerintah DIY salah satunya melalui gelaran Jogja Fashion Week sebagai ruang berbagi ilmu dan berekspresi para pegiat fashion baik dari Yogya dan mancanegara.

Lantas, bagaimana persiapan dan strategi di kalangan desainer membangun industri fashion di Yogyakarta untuk mewujudkan mimpi besar Yogya pusat fashion dunia itu?

“Yang perlu dipegang pertama desainer adalah menjadikan karya sebagai poros utama di dunia fashion,” kata Sutardi, salah satu pegiat fashion populer asal Yogyakarta pada Rabu, 24 Januari 2024.

Pendiri brand Farah Button yang telah mengembangkan bisnisnya melalui belasan toko di Yogyakarta, Bali, dan Tegal itu menuturkan bahwa pegiat fashion perlu jeli melihat tren fashion dunia yang terus berkembang pesat saat ini dalam acuan karyanya.

"Seperti awal 2024 ini, kita lihat tren dunia konsisten dengan desain yang simple, meskipun pemilihan warna juga tetap menjadi fokus, sehingga pasar bisa memilih sesuai minat masing-masing," kata Sutardi yang selama ini aktif di berbagai ajang perhelatan fashion nasional itu.

"Berkaca dari tren itu, kita bisa menyiapkan karya yang penuh warna, didominasi warna cerah dan neon, tapi tidak meninggalkan warna netral yang soft seperti hitam, putih, dan clay sebagai warna dasar fashion," imbuh pegiat fashion yang merintis brandnya sejak 2016 silam. 

Desainer yang dalam produksinya melibatkan 300 orang UMKM di sejumlah rumah konveksi Yogyakarta itu menuturkan pegiat fashion perlu terus mengobeservasi keinginan pasar. Dengan mempelajari dinamika setahun ke belakang terutama permintaan atau produk apa yang paling sering dicari.

"Desainer perlu membuat karya tanpa meniru dan menjadi trendsetter," kata dia.“ Percayalah bahwa tren yang kamu ciptakan akan diminati oleh pasarmu dengan karya hasil observasi tersebut,” tuturnya.

Sutardi menuturkan untuk menggerus kebosanan pasar tak lain dengan intens mengeluarkan karya dan menciptakan produk baru dari bahan dan desain baru tanpa menghilangkan ciri khas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemasan karya juga harus lebih baik lagi agar tampak elegan. Sebab, penampilan produk akan membuat pelanggan lebih sayang dengan apa yang mereka dapat," ujarnya.

Pada 2024 ini, Sutardi menilai pasar fashion juga semakin cerdas, sehingga perlu untuk desainer meningkatkan kualitas baik bahan dan jahitan serta pola yang lebih baik lagi.

"Jangan ragu produksi ulang produk best seller sampai permintaan terpenuhi, sembari tetap pendekatan lebih kepada pasar," kata dia. “Jangan ragu minta masukan pasar terhadap produk fashion yang sudah diluncurkan, bukan minta pujian, agar kualitas makin meningkat,” Sutardi menambahkan.

Sutardi menurutkan fashion merupakan industri yang terbuka sehingga antara produsen dan konsumen harus berelasi baik. 

"Misalnya membuat apresiasi ke pelanggan, jika memungkinkan dan tersedia budget, berikan gift beserta katalog terbaru," kata dia. 

Meski demikian, Sutardi mengingatkan tiap desainer fashion menjaga produktivitas. "Jangan lupa membuat karya baru, bisa setiap bulan, agar pasar punya banyak pilihan dengan produk yang ada,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Berada di Pinggiran Kota, Destinasi Alternatif di Yogyakarta Panen Wisatawan saat Libur Nataru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

2 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


5 Desain Mendiang Roberto Cavalli: Jam Tangan Cleopatra Hingga Tas Macan Tutul

2 hari lalu

Jam Roberto Cavalli. ubaiprnetwork.com
5 Desain Mendiang Roberto Cavalli: Jam Tangan Cleopatra Hingga Tas Macan Tutul

Roberto Cavalli, desainer legendaris asal Italia meninggal dunia 2 pekan lalu. Tepatnya pada 12 April 2024 diusianya ke 83 tahun.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.