TEMPO.CO, Jakarta - Sebagain penerbangan menyiapkan makanan di pesawat untuk penumpang. Ada yang berupa makanan besar seperti nasi dengan lauk dan steik, ada juga snack seperti roti. Namun, pesawat tidak memiliki dapur seperti di rumah. Jadi bagaimanakah pramugari menyiapkan makanan?
Seorang pramugari telah membeberkan cara mereka menyiapkan makanan di pesawat, dan prosesnya cukup panjang. Barbara Bacilieri yang juga merupakan pembuat konten di TikTok (@barbiebac.ok) berbagi rahasia tentang meracik makanan.
“Pesawat tidak memiliki dapur yang layak seperti yang Anda bayangkan,” ungkap Barbara, dari Argentina. "Ada area khusus di dapur tempat kami menyiapkan makanan. Tetapi pramugari bukan juru masak, kami tidak mendapat pelatihan mengenai hal ini," kata dia.
Jadi, kata dia, semua makanan yang ada di pesawat dimasak di dapur besar yang ada di dekat bandara. Makanan itu dibawa ke pesawat sebelum penerbangan. Makanan tersebut disimpan di troli, dan beberapa di antaranya disimpan di lemari es.
"Makanan yang sudah dimasak dipanaskan selama penerbangan, sebelum layanan dalam penerbangan, dalam oven konveksi," kata dia. Itu sebabnya, makanan di pesawat disajikan masih hangat.
Beda kelas, beda cara
Setiap kelas di pesawat biasanya memiliki makanan yang berbeda. Makanan di kelas satu atau first class tentu lebih istimewa dibandingkan dengan kelas bisnis atau ekonomi. Ternyata, cara menyiapkannya pun berbeda.
Di sebagian besar penerbangan seperti Emirates, hidangan kelas satu disajikan di dalam pesawat, sedangkan hidangan kelas bisnis telah disiapkan terlebih dahulu jadi kru tinggal menambahkan hiasan terakhir di dalam pesawat. Sementara, hidangan untukpenumpang kelas ekonomi sudah disiapkan sebelumnya di dapur besar sebelum dibawa ke pesawat.
Koki biasanya menyiapkan makanan delapan jam sebelum penerbangan, dengan makanan panas memiliki masa simpan 72 jam, meskipun tim biasanya bekerja dalam jangka waktu 43 jam.
Makanan yang paling rumit
Makanan yang sulit disiapkan untuk penerbangan adalah steak, karena kru harus memanaskan ulang ratusan steak tersebut hingga mencapai konsistensi tertentu. Daging otot utuh biasanya dibakar di semua sisi dan dimasak hingga warnanya berubah, dan kru kemudian diharuskan mengikuti suhu tertentu dan pedoman memasak untuk memastikan daging tersebut berada pada suhu yang tepat untuk penumpang.
Menyajikan dan menyiapkan layanan makanan untuk sekitar 300 penumpang bisa menjadi proses yang rumit, itulah sebabnya ketika menyangkut makanan ekonomi, maskapai ini telah beralih dari daging utuh ke makanan seperti semur dengan porsi yang dipotong dadu.
Anggota kru penerbangan juga memiliki menu terpisah, yang biasanya mencakup pilihan seperti salad dan sandwich kemasan, yang juga disiapkan di dapur tersebut.
METRO.CO.UK | TRAVEL AND LEISURE
Pilihan Editor: Penerbangan Delay 13 Jam, Pilot jadi Korban Amarah Penumpang
