Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaghati Kolope, Kisah Layang-Layang Tertua dari Suku Muna Ribuan Tahun Usianya

image-gnews
Layang-layang Kaghati Kolope. shutterstock.com
Layang-layang Kaghati Kolope. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKaghati merupakan layang-layang tradisional masyarakat Suku Bangsa Muna, Sulawesi Tenggara. Masyarakat setempat mengenal layang-layang ini dengan sebutan kaghati kolope. Layang-layang ini dibuat dari daun ubi yang dikeringkan, lalu dianyam dengan serat nanas.

Kisah layang-layang ini bermula sekitar 4.000 tahun silam pada masa purba, ada suami-istri bernama La Pasinda dan Wa Mbose serta anaknya di Gua Sugi Patani, Desa Liang Kabori, Pulau Muna. Saat itu, mereka dilanda kelaparan lantaran kekurangan bahan makanan. Lalu suatu malam, La Pasinda bermimpi diberitahu ada yang bisa tumbuh dari dalam tanah. Namun, terdapat syarat yang harus La Pasinda lakukan, yaitu menyembelih satu anaknya, seperti dilansir dgip.go.id

La Pasinda pun terpaksa menyembelih anaknya tanpa diketahui oleh sang istri dan membagi tubuhnya menjadi empat. Kemudian, tumbuhan yang dikenal dengan nama kolope atau ubi hutan tumbuh. Setelah itu, La Pasinda mengambil daun kolope yang gugur dan mencoba menerbangkannya. Daun tersebut ternyata dapat melayang-layang di udara. Akibatnya, La Pasinda berinisiatif membuat kaghati kolope dari daun kolope. 

Menurut bahasa Muna, kaghati berarti jepitan, roo berarti daun, dan kolope berarti buah dari ubi gadun. Dari kata tersebut, kaghati roo kolope berarti layang-layang tradisional yang terbuat dari daun ubi hutan dan daunnya dijepit. Layang-layang tradisional dari Pulau Muna ini terbuat dari lembaran daun kolope yang telah kering kemudian dipotong ujung-ujungnya.

Mengacu kemdikbud.go.id, sejarah kaghati kolope berdasarkan kisah La Pasinda didapatkan dari penelitian Wolfgang Bick pada 1997 di Muna. pada penelitian tersebut, Bick menemukan tulisan tangan manusia yang menggambarkan layang-layang dalam Gua Sugi, Desa Liang Kobori. Pada gua tersebut, ada gambaran yang menunjukkan seseorang sedang bermain layang-layang di dinding batu. 

Penemuan lukisan dalam Gua Sugi tersebut telah mematahkan klaim yang menyatakan, layangan pertama berasal dari Cina pada 2.400 tahun lalu. Layangan yang ditemukan di Cina menggunakan kain parasut dan batang aluminium. Sementara itu, layangan dari Pulau Muna terbuat dari bahan alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pendapat lain yang mengungkapkan bahwa latar belakang layang-layang kaghati merupakan manifestasi Suku Muna yang menyembah api. Masyarakat meyakini bahwa sumber api adalah matahari. Akibatnya, cara mereka mencapai Tuhan dengan menerbangkan layang-layang kaghati selama 7 hari. Lalu, pada hari ke-7, tali layang-layang diputus agar bisa terbang menuju langit tempat Tuhan (matahari) berada. Layang-layang yang lepas diyakini akan memberi perlindungan kepada masyarakat Suku Muna dari siksa api neraka setelah meninggal.

Saat ini, layang-layang menjadi sarana hiburan bagi masyarakat yang diterbangkan sejak sore sampai pagi hari selama 7 hari 7 malam. Jika layangan tidak lagi dapat diturunkan, maka dibuat upacara untuk memutuskan tali layangan. Layangan juga digantungkan sesajen berupa ketupat dan makanan lain. Selain itu, ada masyarakat yang memanfaatkan penerbangan layangan untuk menjaga sawah dari serangan burung dan babi hutan.

Layang-layang tersebut kerap diikutsertakan dalam perlombaan tingkat nasional dan internasional untuk menjaga kelestariannya. Bahkan, pada 1996 dan 1997 kaghati kolope mendapat penghargaan dari pecinta layang-layang sebagai layang-layang paling alami.

Pilihan Editor: 14 Januari Dirayakan Hari Layang-layang Internasional, Inilah Cikal Bakalnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

13 jam lalu

Teleskop radio yang dibangun ITB di Observatorium Bosscha mirip dengan alat serupa di Ishioka Jepang ini. (Sumber www.gsi.go.jp)
ITB Pasang Teleskop Radio Seharga Rp 90 Miliar di Observatorium Bosscha

Teleskop radio hibah dari Cina itu berdiameter 13 meter. ITB akan alihkan teleskop radio yang lama diameter 6 meter untuk praktikum dan riset.


Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

15 jam lalu

Foto udara bangunan hancur di Mariupol, Ukraina, 24 Desember 2022. Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Akibat peperangan tersebut, ribuan orang tewas dan jutaan warga Ukraina meninggalkan negaranya. REUTERS/Pavel Klimov
Jerman minta Cina Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Ukraina

Jerman mendesak Cina untuk mengakhiri dukungannya terhadap Rusia dalam perang Ukraina demi perdamaian


Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

19 jam lalu

Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jenderal tertinggi Angkatan Udara AS mengatakan sejauh ini tidak banyak detail yang dapat dilihat dari rencana pascaperang Israel di Gaza.


Mendagri Tito Karnavian Berharap Indonesia seperti Cina

20 jam lalu

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama wakil ketua KPK, lexander Marwata, memberikan keterangan kepada awak media seusai mengikuti Rakornas Penguatan Komitmen Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Dalam Pemberantasan Korupsi, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024. KPK, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan berkomitmen untuk memperkuat peran dan kapasitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) meningkatkan kapasitas, penguatan kelembagaan, pengendalian dan pengawasan serta koordinasi pencegahan korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
Mendagri Tito Karnavian Berharap Indonesia seperti Cina

Indonesia bisa mencapai tingkat yang sama seperti Cina dengan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan konsisten.


Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

23 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Minta Cina Ikut Jaga Perdamaian

Retno Marsudi mengingatkan kemitraan ASEAN-Cina yang sudah lebih dari tiga dekade, harus saling memberikan manfaat.


Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

1 hari lalu

Pemandangan umum kamp kelompok pemberontak etnis Myanmar Front Nasional Chin terlihat di sisi Myanmar perbatasan India-Myanmar dekat desa Farkawn di India di negara bagian timur laut Mizoram, India, 13 Maret 2021 REUTERS/Rupak De Chowdhuri
Kelompok Pemberontak Myanmar Klaim Berhasil Rebut Markas Besar Junta Dekat Perbatasan Cina

Kelompok etnis MNDAA mengklaim berhasil merebut markas besar junta militer Myanmar di kota Lashio, dekat perbatasan dengan Cina.


Zelensky Yakin Cina Tak Akan Beri Senjata ke Rusia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Yakin Cina Tak Akan Beri Senjata ke Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia telah mendapat konfirmasi bahwa Cina tidak akan memasok senjata ke Rusia.


Hamas dan Fatah Bersekutu, Apa Perbedaan Dua Faksi Politik Palestina Ini?

2 hari lalu

Kepala delegasi Hamas Saleh Arouri berjabat tangan dengan pemimpin Fatah Azzam Ahmad saat mereka menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, 12 Oktober 2017. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Hamas dan Fatah Bersekutu, Apa Perbedaan Dua Faksi Politik Palestina Ini?

Dua faksi politik utama Palestina, Hamas dan Fatah sepakat menandatangani perjanjian rekonsiliasi mengakhiri persaingan politik selama ini.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Hamas-Fatah Capai Kesepakatan, Menlu Retno: Langkah Maju bagi Palestina

2 hari lalu

Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior gerakan Islam Palestina Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada  23 Juli 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERS
Hamas-Fatah Capai Kesepakatan, Menlu Retno: Langkah Maju bagi Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan persatuan Hamas-Fatah merupakan kunci untuk mewujudkan perdamaian dan masa depan Palestina.