Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

The Gum Wall, Dinding Permen Karet yang Menjadi Atraksi Seni di Seattle

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
The Gum Wall, di Pike Place Market, Seattle, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jason Hart
The Gum Wall, di Pike Place Market, Seattle, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jason Hart
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - The Gum Wall berada di pusat Pike Place Market, Seattle, Amerika Serikat. Dinding ini penuh ditempeli permen karet warna-warni. Kini menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai penjuru untuk mengunjungi Seattle. 

Kebiasaan menempel permen karet di dinding itu dimulai sejak awal tahun 1990-an. Saat itu, orang-orang mengantre untuk mendapatkan tiket ke Market Theater. Teater ini terkenal karena pertunjukan dan produksinya yang menegangkan. 

Sambil mengantre penonton mulai menempelkan permen karet mereka di dinding. Hal ini menjadi salah satu tempat menarik paling unik di Seattle.

Atraksi seni 

Saat lapisan pertama permen karet di permukaan bata, dinding menunjukkan semburat warna yang indah. Staf teater pun mencoba menghilangkan permen karet. Namun kebiasaan pengunjung menempelkan permen karet dan suasana pasar, lama-kelamaan tradisi aneh ini diterima publik. 

Seiring berjalannya waktu, The Gum Wall tak hanya sekedar kumpulan permen karet. Tapi menjadi atraksi seni yang menarikThe Gum Wall tak hanya sekedar kumpulan permen karet. Tapi menjadi atraksi seni yang menarik. Pengunjung menambahkan sentuhan unik dengan membentuk permen karet beragam rupa,mengeja nama, dan bahkan membuat patung kecil.

Kontroversi sekaligus daya tarik

Namun pembersihan berkala The Gum Wall memicu kontroversi keaslian tembok. Pembersihan ini bertujuan untuk menjaga integritas struktural bangunan bersejarah.

Beberapa orang berpendapat bahwa menghilangkan lapisan permen karet akan menghapus sejarah. Bahkan cerita kolektif yang tertanam di setiap bagian. 

Kini The Gum Wall telah diakui sebagai daya tarik internasional. Wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi Pike Place Market untuk melihat instalasi seni yang tidak konvensional ini. Beberapa media bahkan menyebutnya sebagai salah satu tempat wisata paling berkuman. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

The Gum Wall juga melambangkan sifat komunal Seattle. Hal ini sebagai bukti yang terus berkembang akan semangat inklusivitas dan ekspresi kreatif kota ini. Pengunjung, baik penduduk lokal maupun wisatawan, dapat meninggalkan jejak mereka di kanvas yang tidak biasa. Mereka juga berkontribusi pada karya seni kolektif.

Spot menarik di foto 

Tembok Gum Seattle juga sebagai pengingat penuh warna bahwa seni, dalam segala bentuknya, dapat muncul dari tempat yang paling tak terduga. Menurut ulasan di TripAdvisor, pengunjung juga dapat berfoto di area ini. 

"Sesuatu yang unik Seattle yang harus Anda lihat.  Bahkan jika itu membuat Anda jijik, Anda tetap harus memotretnya.  Jangan lupa untuk menambahkan (permen karet) sepotong!" kata salah satu pengguna.

"Agak kotor tapi juga agak keren. Pastinya tempat yang menarik untuk dilihat dan difoto. Kami mengikuti petunjuk pada tanda tulisan tangan dan tidak kesulitan menemukannya," tambah yang lainnya.

TIMES OF INDIA | TRIPADVISOR

Pilihan editor: Joe Biden Ingin Maskapai Amerika Beri Kompensasi ke Penumpang Saat Terjadi Delay

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Isi Liburan dengan Menyaksikan Festival Pasca Penciptaan 2024 di ISI Solo, Catat Jadwalnya!

15 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers penyelenggaraan Festival Pasca Penciptaan 2024 yang akan diselenggarakan ISI Solo di kampus itu dan Pura Mangkunegaran Solo, Rabu, 10 Juli 2024. Festival itu akan digelar Jumat-Ahad, 12-14 Juli 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Isi Liburan dengan Menyaksikan Festival Pasca Penciptaan 2024 di ISI Solo, Catat Jadwalnya!

Festival Pasca Penciptaan 2024 ISI Solo dikemas dalam konsep pergelaran, pameran seni, seni media, dan orasi secara performatif.


Raline Shah Takjub Melihat Pameran Surakusuma di Pura Mangkunegaran Solo

26 hari lalu

Aktris Raline Shah sambangi Kota Solo dalam acara pembukaan pameran seni rupa bertajuk Surakusuma Mangkunegaran Art Garden yang digelar di Taman Pracima Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam, 29 Juni 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Raline Shah Takjub Melihat Pameran Surakusuma di Pura Mangkunegaran Solo

Raline Shah kagum dengan karya-karya seni rupa kontemporer dari sejumlah seniman Indonesia dan mancanegara di pameran Surakusuma.


5 Mitos yang Biasa Dikatakan Orang Tua pada Anak dan Faktanya

28 hari lalu

Ilustrasi anak menonton televisi. Shutterstock.com
5 Mitos yang Biasa Dikatakan Orang Tua pada Anak dan Faktanya

Sebuah laporan mengungkapkan beberapa mitos terkait kesehatan yang biasa didengar anak-anak ketika mereka tumbuh. Berikut lima di antaranya.


67 Tahun Kenny G, Sepak Terjang Pendekar Saksofon Alumnus University of Washington

50 hari lalu

Pemain saksofon Kenny G tampil pada pembukaan Hollywood Christmas Parade ke-85 di Los Angeles, California, 27 November 2016. Parade ini dimeriahkan sejumlah bintang. REUTERS/Phil McCarten
67 Tahun Kenny G, Sepak Terjang Pendekar Saksofon Alumnus University of Washington

Kenny G pemain saksofon paling kondang di muka bumi sampai hari ini. Bisa dibilang, seluruh album musik instrumental karyanya sukses.,


Benarkah Butuh 7 Tahun untuk Mencerna Permen Karet yang Tertelan?

21 Mei 2024

Ilustrasi permen karet. shutterstock.com
Benarkah Butuh 7 Tahun untuk Mencerna Permen Karet yang Tertelan?

Ada anggapan masa lalu bahwa permen karet butuh tujuh tahun untuk dicerna. Faktanya, permen karet sama sekali tak bisa dicerna.


Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

18 Mei 2024

Museum Louvre, Paris, Prancis. Unsplash.com/Ahmad
Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

Sebuah penelitian menyusun daftar kota di Eropa yang memiliki banyak destinasi untuk penggemar seni


Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

14 Mei 2024

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri meninjau instalasi seniman Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang, Megawati Singgung Politik Seni

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung politik seni saat meninjau pameran bertajuk Melik Nggendong Lali karya Butet Kartaredjasa.


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 Mei 2024

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

30 April 2024

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional


Begini Fans Mengenang 30 Tahun Kepergian Kurt Cobain

8 April 2024

Kur Cobain  bersama Nirvana tampil untuk MTV's Unplugged di New York City serta melakukan tur keliling Eropa pada 1993. Grammy
Begini Fans Mengenang 30 Tahun Kepergian Kurt Cobain

Juan Prado Teno, seorang drummer dari Chili dan kelompok fans Nirvana Latino, mengatakan dia mengidentifikasi diri dengan energi murni Kurt Cobain.