TEMPO.CO, Jakarta - Kemungkinan mengalami penundaan atau pembatalan penerbangan bisa selalu dialami oleh penumpang pesawat di berbagai belahan dunia. Seperti yang dialami Mattia Zenere, 31, dalam perjalanannya belakangan ini.
Selama lima tahun terakhir, empat penerbangannya mengalami penundaan atau pembatalan yang lama. Paling lama, ia harus terlambat tiba selama sehari penuh dalam perjalanannya dari London ke Venesia, Italia. Tapi ada hikmahnya, yaitu berkat aturan perlindungan konsumen yang kuat di Eropa untuk maskapai penerbangan, layanan pelanggan memberikan pembayaran kompensasi.
Zenere juga menerima pembayaran kesulitan tambahan dari maskapai untuk tiga gangguan. “Hukum benar-benar bekerja,” katanya.
Perlindungan serupa rencananya akan diterapkan di Amerika Serikat, meski mungkin maskapai penerbangan tidak menyukainya.
Pekan ini, Presiden Joe Biden dan Pete Buttigieg, Sekretaris Transportasi, mengumumkan rencana untuk memperkenalkan aturan baru tahun ini yang akan mewajibkan maskapai penerbangan untuk membayar gangguan perjalanan yang ditimbulkannya. Ini menyusul gelombang gangguan penerbangan era pandemi dan kegagalan yang memaksa Southwest Airlines membatalkan 16.700 penerbangan sekitar liburan musim dingin.
Biden bertaruh bahwa orang Amerika akan menginginkan jenis perlindungan yang dinikmati orang Eropa (dan non-Eropa yang terbang di Eropa) selama hampir 20 tahun.
Di Uni Eropa, penerbangan yang tertunda lebih dari tiga jam dianggap dibatalkan dan penumpang berhak mendapatkan antara 250 Euro (Rp 4 juta) dan 600 Euro (Rp 9,7 juta) sebagai kompensasi. Pembayaran ditentukan oleh jarak penerbangan, bukan harga tiket, yang telah lama diprotes oleh maskapai penerbangan.
Maskapai penerbangan dapat menentang pembayaran dengan menyatakan gangguan disebabkan oleh keadaan luar biasa seperti cuaca buruk, aksi mogok oleh pengawas lalu lintas udar atau masalah teknis luar biasa dengan pesawat. Namun pengadilan Eropa terus mempersempit definisi "luar biasa". Pekan ini, seseorang memutuskan bahwa bahkan kematian seorang co-pilot tidak membuat maskapai kehilangan penggantian pelanggan atas keterlambatan.
Rencana Biden akan membuat pengembalian uang tunai untuk penundaan atau pembatalan yang signifikan. Presiden juga ingin para pelancong diberi kompensasi untuk makan, hotel, transportasi darat dan biaya pemesanan ulang.
Maskapai penerbangan Amerika saat ini tidak diwajibkan untuk menawarkan kompensasi tunai atas penundaan atau pembatalan, namun mereka harus memberi kompensasi kepada penumpang yang "ditabrak" dari penerbangan. Namun itu tidak cukup menurut£ Biden. “Kamu berhak mendapat kompensasi penuh. Waktu Anda penting. Dampak pada hidup Anda penting," ujarnya.
NY TIMES | REUTERS
Pilihan Editor: Tips Mencegah Bagasi Hilang atau Tertukar Saat Naik Pesawat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.