Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Kenyamanan Masa Kampanye, Yogyakarta Larang Pendukung Partai Pakai Knalpot Blombongan

image-gnews
Andong tengah parkir di jalur lambat Jalan Malioboro, Yogyakarta. Tempo/Tulus Wijanarko
Andong tengah parkir di jalur lambat Jalan Malioboro, Yogyakarta. Tempo/Tulus Wijanarko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta  - Salah satu daya jual Yogyakarta di mata wisatawan adalah suasananya yang nyaman selain ragam destinasinya. Kota Yogyakarta, bahkan telah memiliki jalur-jalur trotoar khusus yang sudah direvitalisasi sehingga wisatawan makin menikmati suasana khas itu. 

Untuk menjaga suasana khas kota yang nyaman bagi warga dan wisatawan yang berkunjung itu, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) mengumpulkan puluhan laskar pendukung partai politik atau parpol peserta Pemilu 2024 pada Jumat, 5 Januari 2024 di markas Polda DIY.

Puluhan laskar itu diajak menandatangani kesepakatan bersama bertajuk Jogja tanpa Knalpot Blombongan. 

Dalam momentum itu, para perwakilan tiap laskar pun diajak bersepakat agar pada masa kampanye terbuka Pemilu 2024 nanti tidak ada lagi yang menggunakan knalpot sepeda motor yang dimodifikasi sehingga bunyinya memekakkan telinga. 

"Jogja tanpa Knalpot Blombongan ini gerakan bersama untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif terutama saat masa kampanye terbuka Pemilu 2024 pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024 nanti," kata Kepala Kepolisian DIY Inspektur Jenderal Polisi Suwondo Nainggolan Jumat.

Keberadaan knalpot blombongan, terlebih jika dibunyikan bersama sama, tak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain, tapi juga bisa berpotensi memicu gesekan dengan kelompok masyarakat lain yang merasa terganggu.

"Oleh sebab itu, para laskar partai politik perlu juga membuat kesepakatan bahwa nanti di titik-titik keberangkatan konvoi, kepolisian akan turut melakukan pengecekan apakah masih ada yang memakai knalpot blombongan itu atau tidak," kata Suwondo.

"Jika ditemukan masih ada peserta konvoi yang menggunakan knalpot blombongan, harus disepakati juga yang bersangkutan tidak boleh ikut konvoi itu," imbuh dia.

Polda DIY, kata Suwondo, tak segan menindak tegas apabila nantinya ada yang masih nekat menggunakan knalpot blombongan saat kegiatan. 

Polda DIY mencatat, sepanjang tahun 2023 sudah menyita tak kurang 18.288 knalpot blombongan. Pemilik kendaraan diwajibkan mengganti knalpotnya dengan knalpot standar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suwondo menambahkan knalpot blombongan yang sudah disita selama ini telah dikumpulkan. Pihaknya akan berkolaborasi dengan para seniman yang ada di Yogyakarta untuk membuatnya menjadi bahan instalasi seni, sebagai momentum berakhirnya penggunaan knalpot blombongan di wilayah Yogyakarta

Adapun untuk memastikan masa kampanye terbuka berjalan aman tanpa potensi gesekan dan juga kerawanan lain, personel kepolisian akan turut diterjunkan  untuk mengawal.  

"Pengawalan konvoi itu, baik dari tempat tujuan dan kembali selesai melaksanakan kegiatan," ujar Suwondo.

Salah satu perwakilan laskar yang turut menandatangani kesepakatan Jogja tanpa Knalpot Blombongan itu adalah Hari Palang dari laskar Tentara Langit yang merupakan laskar PDI Perjuangan Yogyakarta. Ia mengatakan terus mengimbau agar para anggotanya tertib berlalu lintas di masa kampanye terbuka nanti.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan para simpatisan lain untuk menjaga situasi kondusif Yogyakarta," kata dia.

Adapun Komandan Laskar Arafat, salah satu laskar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Yogyakarta, Yanto Gombloh, juga akan mensosialisasikan kepada anggotanya terkait larangan penggunaan knalpot blombongan. “Kami sepakat tidak lagi penggunaan knalpot blombongan, kami akan mendukung gerakan Jogja tanpa Knalpot blombongan,” katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Dhaup Ageng Puro Pakualaman Yogyakarta Diprediksi Jaga Tren Reservasi Hotel Pasca Libur Nataru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

21 jam lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.