Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Shannon Coggins saat di Timor Leste dalam  perjalanannya dari Inggris ke Australia pertengahan Desember 2023 (Instagram/@buckle.up.dorothy)
Shannon Coggins saat di Timor Leste dalam perjalanannya dari Inggris ke Australia pertengahan Desember 2023 (Instagram/@buckle.up.dorothy)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu keluarga asal Inggris melakukan perjalanan dari Inggris ke Asia lewat jalur darat. Tujuan utama mereka adaah ke Austraia untuk menghadiri pernikahan salah satu keluarga. 

Shannon Coggins, pasangannya Theo Simon, dan putri mereka Rosa, 19, sudah tak menggunakan pesawat sejak 2002 untuk mengurangi jejak karbon mereka. Penerbangan dari Inggris ke Australia menghasilkan sekitar 3,5 ton CO2 per penumpang kelas ekonomi, yang berarti penerbangan pulang pergi menyumbang 60% dari rata-rata jejak karbon tahunan di Inggris.

Lima tahun kemudian, adik perempuannya, Ellie, pindah ke Australia. Shannon belum pernah mengunjungi rumah baru Ellie atau bahkan bertemu dengan pasangannya sebelum pernikahan.

“Meskipun kami tinggal berjauhan, kami sangat dekat karena ibu kami meninggal ketika kami masih muda, tetapi saya belum pernah ke rumahnya, atau mengantar putranya ke sekolah, atau bahkan bertemu dengan pria yang akan dinikahinya,” kata Shannon.

“Saya ingin kami semua hadir di hari pernikahannya, tapi saya juga berusaha melakukan yang terbaik untuk mengurangi jejak karbon saya dengan mencoba untuk tidak terbang," ujar dia.

Theo menambahkan, mereka bertiga telah melakukan kampanye dengan cara yang berbeda untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. "Jadi kami memutuskan bahwa perjalanan kami ke Australia harus serendah mungkin," kata dia.

Pilih transportasi umum

Mereka melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum dibandingkan perjalanan udara yang memiliki emisi rumah kaca jauh lebih tinggi dibandingkan kereta api, bus, dan feri.

Keluarga tersebut, yang telah menulis blog tentang perjalanan mereka, berhenti bekerja dan berangkat dari stasiun kereta Castle Cary pada 16 Agustus. Targetnya, mereka tiba di Sydney pada hari Natal, tepat pada saat pernikahan Ellie.

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, dan mencapai Dili, Timor Leste tanpa terbang. Mereka tidak hanya lewat, tetapi juga mengunjungi destinasi wisata di sana. Di Indonesia, mereka mengunjungi Benoa, Pulau Komodo dan Danau Kelimutu di Flores, dan beberapa tempat di Jawa.

Namun, mereka harus menempuh penerbangan sejauh 300 mil dari Dili ke Darwin, Australia, karena tidak ada kapal yang dapat ditumpangi untuk menyeberang.

“Kami berharap bisa menumpang atau menyewa tumpangan ke Darwin dengan kapal kargo atau kapal pesiar, tapi kami tiba di musim yang sangat terlambat untuk itu,” kata Shannon. "Jadi, sayangnya kami harus mengambil penerbangan Quantas dari Dili ke Darwin. Tetapi dari sana kami dapat naik bus Greyhound melalui Alice ke Adelaide dan Melbourne, dan mobil sewaan relokasi ke Sydney, New South Wales."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia sangat menyayangkan harus terbang setelah lebih dari 20 tahun tidak melakukannya. "Tapi saya sangat bangga dengan apa yang telah kami capai," Shannon berkata.

Lebih realistis 

Theo mengatakan meski ingin jauh-jauh ke Australia tanpa terbang, mereka sudah realistis sejak awal. “Kami selalu menerima bahwa suatu saat kami mungkin harus terbang,” kata Theo.

“Tetapi ini merupakan tantangan yang luar biasa, dan penerbangan singkat yang kami lakukan hanyalah sebagian kecil dari jejak karbon yang seharusnya kami dapatkan.”

Dia juga mengatakan keluarga tersebut menabung selama bertahun-tahun untuk mendanai perjalanan ini. Mereka tahu bahwa komitmen seperti ini tidak mungkin dilakukan semua orang.

“Kami tahu bahwa masyarakat belum tentu punya waktu untuk melakukan hal ini, dan sayangnya saat ini dunia belum siap untuk menjadikan perjalanan rendah karbon lebih mudah daripada penerbangan,” katanya.

Jumlah karbon yang dihasilkan

Sejauh ini, termasuk penerbangan, keluarga tersebut menghitung bahwa perjalanan mereka hanya mengeluarkan 0,9 ton CO2 per orang.

Untuk pulang, Shannon, Theo, dan Rosa berencana melakukan perjalanan yang sama secara terbalik, yang berarti mereka menempuh jarak total sekitar 21.000 mil atau sekitar 33.796 kilometer. Shannon berharap mereka tidak perlu terbang sama sekali dalam perjalanan pulang.

“Ini tidak mudah, dan setelah beberapa bulan di Australia kami akan mencoba perjalanan yang sama kembali ke Inggris,” katanya.

Shannon berharap semakin banyak orang sadar akan emisi karbon yang dihasilkan sehingga permintaan akan perjalanan rendah karbon akan semakin meningkat.

“Akan sangat membantu di masa depan jika ada pengusaha cerdas yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menyiapkan rute penumpang reguler melintasi Laut Timor, sebaiknya sebelum kita melakukan perjalanan pulang pada bulan April.”

METRO.CO.UK | INSTAGRAM

Pilihan Editor: 9 Jalan Darat yang Menakjubkan Dunia  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

3 jam lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.


75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

5 jam lalu

Acara
75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB


Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

6 jam lalu

Air crew TNI, berjalan di samping pesawat Hercules seusai mengikuti acara serah terima pesawat Super Hercules C-130J baru, di Terminal Selatan, Pangkalan Udara TNI AU, Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Super Hercules C-130J juga memiliki peningkatan fitur dari tipe pendahulunya misalnya peningkatan sistem perlindungan bahan bakar, serta sistem penanganan kargo. TEMPO/Imam Sukamto
Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia


Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

7 jam lalu

Gamelan Bali dari Persatuan Pelajar Indonesia Australia University of New South Wales meramaikan Pasar Malam Indonesia, Rabu (20/4). Foto: KJRI Sydney.
Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.


Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

8 jam lalu

Terdakwa mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Sidang ini beragenda pemeriksaan keterangan saksi yakni empat pejabat di Kementerian Pertanian yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 hari lalu

Karyawan menata sepatu produk Bata pada rak toko di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.


5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 hari lalu

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya. Foto: Canva
5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.


Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Ilustrasi kursi pesawat. Unsplash.com/Markus Winkler
Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.


Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

3 hari lalu

Massa Aksi Palestina berkumpul menjelang rapat umum, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Sydney, Australia 3 Mei 2024. REUTERS/Alasdair Pal
Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?