TEMPO.CO, Palembang - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni baru saja turun dari perahu kayu setelah menyusuri Sungai Seluang di Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu. Dia kemudian duduk di bangku kayu bercat putih bersama koleganya. Diicipnya sepotong kue tampah yang jadi menu sarapan pagi itu, lalu melanjutkan perbincangannya dengan Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
Sebelum tiba di tempat sarapan di bawah puluhan pohon pinus itu, ia sempat melontarkan ide dan harapannya untuk Punti Kayu. Pihaknya siap berperan membenahi dan melakukan optimalisasi TWA Punti Kayu.
“Hewan-hewannya masih ada, kolamnya ada, tumbuhannya ada. Ini bagus sekali dan ini kekayaan luar biasa Palembang” kata Agus Fatoni, Jumat, 29 Desember 2023.
Di tempat sarapan, dia kembali bicara tentang potensi TWA itu. Dia mengaku sengaja berkeliling kawasan untuk menyaksikan dan menikmati keasrian Punti Kayu yang suhu udaranya lebih rendah atau lebih dingin dibandingkan dengan di luar kawasan.
Pengelola Taman Wisata Alam Punti Kayu, Palembang menyiapkan tenda yang dapat digunakan untuk kemping di dalam hutan pinus tengah kota. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ia pun merekomendasikan tempat ini sebagai tempat wisata keluarga dan kantor dengan fasilitas seperti kemping, outbond, juga tempat rapat dan pesta. Dia juga akan berperan dalam pengembangan dan optimalisasi TWA Punti Kayu, bukan sekadar tempat wisata tapi juga konservasi.
Sementara itu Raden Azka, pengelola TWA Punti Kayu menjelaskan, sejak beberapa tahun lalu ia dipercaya oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengelola Punti Kayu sebagai tempat wisata. Di dalam kawasan seluas hampir 40 hektare ini masih bisa dijumpai beragam satwa yang tidak dilindungi. Selain itu, ia menyiapkan kolam renang, water boom, wisata air, perahu naga.
Tempat khusus juga sudah disiapkan untuk menggelar acara pernikahan atau kemping. “Rencana jangka pendeknya, kami akan lakukan penanaman pohon, rehabilitasi lingkungan, dan menambah spot foto,” kata Raden Azka.