Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengusir Dingin dengan Menyesap Matcha Hangat di The Matcha Tokyo

image-gnews
Secangkir Matcha Latte di The Matcha Tokyo. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Secangkir Matcha Latte di The Matcha Tokyo. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDi antara lalu lalang wisatawan di Cat Street, Shibuya, Tokyo, Jepang terlihat kerumunan orang, kebanyakan dari Asia Tenggara utamanya Indonesia, di satu kafe khusus. Kafe bernama The Matcha Tokyo ini cukup mungil untuk disesaki wisatawan yang ingin merasakan minuman teh hijau bubuk, mengusir dinginnya suhu udara saat musim gugur dan dingin.

Kehangatan Indonesia di The Matcha Tokyo

Dari busana yang dikenakan, banyak yang mengenakan hijab, dan bahasanya, saya langsung merasa akrab. Ya, memang banyak orang Indonesia. Setelah lelah berjalan kaki, wisatawan biasanya beristirahat dan mencari hangat di The Matcha Tokyo, yang gedungnya berdekatan dengan pintu masuk Boulevard Omotesando.

Ini yang saya rasakan saat diundang Japan National Tourism Organisation atau JNTO berkeliling Jepang pada awal hingga pertengahan bulan lalu. Sehari sebelum pulang, kami singgah di The Matcha Tokyo, usai berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer berkeliling seputaran Shibuya dan Harajuku.

Saya, kendati tidak ikut dalam perjalanan keliling lantaran kondisi kaki tidak memungkinkan, merasa hangat oleh secangkir teh matcha latte panas setelah dibekap suhu dingin 10 derajat celcius di kafe sebelumnya. Mimisan saya di kafe sebelumnya lantaran tak tahan cuaca dingin langsung terbantu oleh hangatnya teh hijau bubuk buatan The Matcha Tokyo.

Suasana di dalam kafe The Matcha Tokyo di Cat Street, Tokyo, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Secangkir teh hijau bubuk itu terbukti langsung kemepyar di kepala saya. Baru kemudian perhatian saya teralihkan ke orang-orang yang duduk di kafe. Mereka terlihat melepas lelah di kafe mungil tapi terasa akrab. Apalagi candaan Jakarta yang terlontar, menggunakan bahasa Indonesia bercampur Inggris, serasa tengah berada di tempat tongkrongan anak Jaksel. "Ini memang tempat nongkrong yang didatangi sekitar 70 persen orang asing," kata Imai Kenta, Store Manager The Matcha Tokyo yang berada di Shibuya. 

Sesuai namanya, The Matcha Tokyo menyajikan berbagai minuman teh hijau bubuk. Imai Kenta menuturkan, kafenya hanya menawarkan matcha organik untuk menyeimbangkan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. "Manfaat dari superfood ini akan membantu gaya hidup seseorang lebih sehat dan baik," ujarnya. 

Manfaat Matcha Organik

Ia menjamin teh matcha yang ditawarkan di tokonya organik. Untuk mendapatkan matcha atau teh hijau Jepang ini benar-benar organik, The Matcha Tokyo tidak menggunakan bahan kimia sejak dalam menanamnya, untuk mendapatkan klorofil dan asam amino yang tinggi dan sehat, bebas dari residu pestisida. 

"Kami peduli dengan kesehatan Anda. Seluruh daun teh dikonsumsi saat minum Matcha, selalu kami pastikan pelanggan tidak menelan bahan kimia apa pun bersamaan dengan produk tersebut,: kata Imai Kenta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kafe The Matcha Tokyo di Cat Street, Shibuya, Tokyo, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.

Menurut dia, The Matcha Tokyo menyajikan matcha berkualitas tinggi tanpa rasa pahit atau sepat. Tehnya akan berbusa dengan baik, meninggalkan lapisan busa halus di bagian atas teh. Semakin halus busanya, semakin halus pula pada palet. Karakteristik ini tidak mudah dicapai melalui budidaya organik. 

Manfaat matcha sendiri dapat menjadi detoks, antipenuaan, dan diet.  "Kami menggunakan sumber nutrisi yang sangat baik dan matcha sudah diakui sebagai makanan super Jepang. Dengan menggiling daun menjadi bubuk, dapat dinikmati sebagai teh tetapi juga dapat digunakan sebagai bahan panganan dan makanan gurih," ujarnya. '

3 Kafe di Tokyo

Imai Kenta menuturkan, ada tiga kafe di Tokyo. "Di Shinjuku, Shibuya, dan Miyashita Park. Yang di sini buka Maret lalu setelah pandemi dan orang asing masuk ke Jepang lagi," ucapnya. Meski baru dibuka Maret lalu, The Matcha Tokyo yang berada di Cat Street tak pernah sepi pengunjung. Lokasinya memang strategis.

Cat Street adalah julukan untuk gang yang paling sering dilalui pejalan kaki di Tokyo lantaran membentang antara Harajuku dan Shibuya. Cat Street sebagai jalur fashion lantaran banyak toko mode yang menjadi langganan favorit turis ke Jepang. Walhasil, pilihan menempatkan The Matcha Tokyo menjadi pilihan tepat, lantaran menjadi alternatif kafe bagi wisatawan asing yang ingin mencecap minuman sehat bebas kafein. 

THE MATCHA TOKYO| JAPAN EXPERIENCE

Pilihan Editor: Rahasia Kecantikan Orang Jepang: Berendam Air Panas di Zao Onsen di Yamagata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertama Kali, Brasil Minta Maaf ke Jepang atas Persekusi di Era Perang Dunia II

13 jam lalu

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kiri) dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. REUTERS/(Kyodo)
Pertama Kali, Brasil Minta Maaf ke Jepang atas Persekusi di Era Perang Dunia II

Brasil untuk pertama kalinya meminta maaf kepada Tokyo, sejak negara Amerika Latin itu menganiaya imigran Jepang selama Perang Dunia II


Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertepuk tangan saat Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berjabat tangan dalam upacara pertukaran dokumen di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, Jepang, Sabtu, 16 Desember 2023.  Eugene Hoshiko/Pool via REUTERS
Retno Marsudi: Kemitraan ASEAN-Jepang Harus Berorientasi Masa Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak Jepang untuk mengembangkan kemitraan dengan fokus pada pertumbuhan hijau, ekonomi digital serta perdamaian dan stabilitas.


Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

1 hari lalu

Asap terlihat selama konfrontasi antara pemukim Israel dan warga Palestina setelah insiden di mana seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel, dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Februari 2023. (Reuters)
Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

Langkah-langkah Australia menargetkan tujuh pemukim individu dan kelompok pemukim ekstremis Israel Hilltop Youth.


Ikuti Jepang dan Korea, Taiwan Luncurkan Visa Digital Nomad

1 hari lalu

National Center for Traditional Arts merupakan ruang untuk melestarikan seni tradisional Taiwan. Foto: @taiwantourismbureauid
Ikuti Jepang dan Korea, Taiwan Luncurkan Visa Digital Nomad

Taiwan juga akan mempermudah pekerja asing yang terampil dan berpenghasilan tinggi untuk mendapatkan tempat tinggal tetap di negara tersebut.


Restoran Italia di Tokyo Dikritik karena Tolak Pelanggan Korea dan Cina

2 hari lalu

Deretan restoran di kawasan Shinjuku, Tokyo, Jepang (Pixabay)
Restoran Italia di Tokyo Dikritik karena Tolak Pelanggan Korea dan Cina

Shinjuku Okubo di Tokyo, lokasi restoran Italia tersebut berada, merupakan rumah bagi komunitas Korea dan banyak dikunjungi wisatawan asing.


Jepang Bantu Renovasi Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda di Cianjur Jawa Barat

3 hari lalu

Acara serah terima renovasi SD Darul Huda, Desa Gadog, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada 23 Juli 2024 oleh Pemerintah Jepang kepada Yayasan Darul Huda. Sumber: dokumen kedutaan besar Jepang di Jakarta
Jepang Bantu Renovasi Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda di Cianjur Jawa Barat

Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda memberikan pendidikan gratis sejak 1973, namun bangunan sekolah terancam runtuh.


Jepang Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat

3 hari lalu

Haneen, saudara perempuan Mohammad Shehada yang tewas dalam serangan udara Israel, mencium senapannya saat pemakaman empat warga Palestina di kamp Nour Shams, di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 3 Juli 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Jepang Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat

Ini adalah pertama kalinya Jepang memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap pemukim Israel.


Yen Terpuruk, Jepang Cetak Rekor Tertinggi Kunjungan Wisatawan Asing

4 hari lalu

Pendaki berjalan melalui gerbang jalur yang baru dibangun dalam serangkaian uji coba pembatasan wisatawan pada hari pertama musim pendakian di Jalur Fujiyoshidaguchi (Rute Yoshida) di Fujiyoshida, Prefektur Yamanashi, Jepang 1 Juli 2024. REUTERS/Issei Kato
Yen Terpuruk, Jepang Cetak Rekor Tertinggi Kunjungan Wisatawan Asing

Jepang menarik 3,14 juta pengunjung internasional pada Juni 2024, jadi sektor ekspor terbesar kedua setelah mobil dan komponen elektronik.


Ingin Tambah Motivasi Siswa Baru, SMK Ini Gelar MPLS Pakai Budaya Jepang

4 hari lalu

Sejumlah siswa baru di SMK Citra Medika Sragen, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan MPLS di sekolah itu, Senin, 22 Juli 2024. Kegiatan itu mengusung tema Care Giver Jepang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ingin Tambah Motivasi Siswa Baru, SMK Ini Gelar MPLS Pakai Budaya Jepang

Wali Kota Solo berkeliling ke sejumlah SMPN pesankan MPLS untuk pembangunan karakter diri, bukan kekerasan.


BRIN Olah Kelapa Tak Layak Jual Jadi Bioavtur, Pabriknya Dibangun di Banyuasin

6 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
BRIN Olah Kelapa Tak Layak Jual Jadi Bioavtur, Pabriknya Dibangun di Banyuasin

BRIN menggandeng perusahaan asal Jepang untuk pemanfaatan minyak kelapa menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.