TEMPO.CO, Mataram - Untuk meningkatkan daya saing lulusannya, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok sudah menggunakan kurikulum standar ASEAN sejak sejak semester I – 2023. Sejak setahun terakhir, politek ini juga sudah memberangkatkan 90 mahasiswa untuk magang di Malaysia, dibekali uang transport dan uang harian.
Direktur Poltekpar Lombok Ali Muhtasom mengemukakan pembekalan kurikulum standar ASEAN tersebut sewaktu berbicara pada Forum Kehumasan yang diselenggarakan di Swiss-Belcourt di Praya Lombok Tengah, Kamis, 14 Desember 2023 sore.
‘’Untuk penguatan, selama tiga bulan dosen pengajarnya sudah dikirim ke Swiss. Kami juga mendatangkan ahlinya dari Swiss ke hotel dan restoran kampus,’’ katanya.
Seorang ahli perhotelan, Alfred, selama atiga hari terakhir ini melakukan pembimbingan di DeBalen Sultan Hotel milik Poltekpar Lombok. Di hotel itu mahasiswa menggunakan semua ilmu yang dipelajarinya, tidak asal memasak. Kualitasnya harus benar-benar terjaga sesuai standar. Hasil masakan mereka dinikmati oleh tamu hotel.
‘’Sekecil apa pun kekurangannya sudah dikomplain tamu,’’ ujarnya.
Selain itu, dilakukan juga kolaborasi dengan para master asesor untuk meningkatkan kualitas lulusan.
Menurut Ali Muhtasom, nantinya lulusan Poltekpar Lombok tidak lagi menyebutkan nilai kelulusannya dengan indeks prestasinya. ‘’Lulusan setahun terakhir ini 273 orang. Tidak lagi bicara IP-nya berapa tetapi yang akan dibicarakan mereka sudah mendapatkan pekerjaan,’’ ucapnya.
Buka program studi baru
Setelah memiliki program studi Tata Hidang, Seni Kuliner, Divisi Kamar, dan Usaha Perjalanan Wisata, Poltekpar Lombok juga akan membuka program studi MICE dan Destinasi sesuai potensi pariwisata di Nusa Tenggara Barat. ‘’Selain itu juga sedang menyiapakan pendirian program studi S2,’’ kata Ali Muhtasom.
Poltekpar Lombok juga akan mengembangkan bimbingan empat program studi tersebut tadi di desa wisata se-Nusa Tenggara Barat. ‘’Mereka akan kami undang pada 16 Desember 2023 mendatang di Mataram,’’ ujarnya.
Mengutip data Badan Perencanaan Pembangunan Naisonal, setelah redanya pademi Covid-19, kunjungan wisatawan Nusantara ke Nusa Tenggara Barat meningkat 198 persen, lebih besar dibanding kunjungan wisatawan Nusantara ke Bali yang naik 66 persen. ‘’Intinya yang ada di Bali ada di Lombok. Jaminan halal juga memudahkan pengunjung,’’ ucap Ali optimis.
SUPRIYANTHO KHAFID
Pilihan Editor: Menikmati Indahnya Sekotong sembari Terbang di Festival Paralayang 2023