Masuk ke Dalam Patung
Sebelum masuk dan naik ke atas dengan ketinggian maksimal 85 meter, Anda harus melepas alas kaki dan memasukkannya ke dalam plastik yang sudah disediakan di pintu masuk. Sangat disarankan Anda menggunakan kaos kaki agar tetap hangat berjalan nyeker terutama saat musim gugur dan dingin. Pada beberapa tempat, lantainya tidak dilapisi karpet sehingga terasa dingin di kaki.
Mula pertama masuk, kita akan dibawa ke suasana hening dan gelap. Kita diminta merasakan Dunia Cahaya dan Kehidupan Tak Terbatas di ruang selebar 4 x 4 meter itu. Saat masuk, gelap gulita, lalu tiba-toba ada cahaya di atas kepala kita dan terasa seperti berputar-putar mengikuti lorong waktu. Di momen inilah, Anda akan disadarkan tentang tugas manusia di dunia.
Ketika keluar, Anda akan melihat ruang pameran di lantai dua. Di sinilah, Anda bisa mengetahui sejarah pembangunan Daibutsu. Saya dan Nila, teman wartawan dari media lain tak menyiakan kesempatan berfoto di depan model ibu jari Buddha yang besarnya dua kali badan kami.
Model jempol kaki patung Buddha, Ushiku Daibutsu. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Di lantai itu juga terdapat 77 meja untuk shakyo, yakni meditasi dengan menyalin tulisan tangan Buddha. Anda harus menulis dengan hati-hati dan berdoa agar terkabul. Selagi menulis tulisan tangan Buddha, Anda mencoba berfokus dan tanpa sadar akan diajak bermeditasi. Pada momen inilah, kita merasakan kedamaian.
Anda akan diajak ke lantai 3. Di sinilah tempat utama dari semua bangunan patung ini, lantaran lantai ini merupakan tempat peribadatan. Dindingnya memajang 3.400 patung Buddha kecil terbuat dari emas. Di bawah patung-patung itu tersemat nama orang yang sudah meninggal.
Nama-nama ini bisa dipesan. Untuk ukuran patung lebih besar harganya 1 juta yen dan yang paling murah 300 ribu Yen. “Patung bernama ini mewakili untuk didoakan,” kata Takashi Ojima, Kepala Marketing Ushiku Daibutsu.
Pemandangan yang Bisa Dilihat dari Atas
Saat Anda naik ke lantai 5 pada ketinggian 85 meter, pemandangan indah disuguhkan lewat jendela Buddha. Jendela ini berada di bagian dada, lengan kiri dan kanan, serta punggun. Pada bagian dada yang menghadap ke arah barat, Anda bisa melihat jalan yang sebelumnya dilalui, sebelum masuk ke Kawasan ini. Bagian dada ini menghadap ke arah India, sebagai penghormatan negara asal Sidharta Gautama.
Pada punggung yang mengharap ke arah selatan, Anda akan diperlihatkan Gunung Tsukuba. Di lengan kanan, saat cuaca bagus, Anda dapat melihat Tokyo Skytree. Di lengan kiri, terlihat Danau Kasemikaura.
Ushiku Daibutsu atau Patung Buddha Agung di Ushiku, Jepang, dilihat dari pintu masuk. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Harga Tiket Masuk
Untuk mengunjungi Ushiku Daibutsu ini, usia 13 tahun ke atas dipatok harga 800 yen atau setara dengan Rp 80 ribu. Adapun usia 4 tahun – 12 tahun ditetapkan tiket seharga 400 yen atau Rp 40 ribu. Pengelola Ushiku Daibutsu juga memberikan potongan harga kepada pengunjung yang datang berombongan minimal 15 orang dan penyandang disabilitas.
Jam Buka dan Ketentuan Berkunjung
Pada hari kerja, Ushiku Daibutsu ini buka dari pukul 9.30 dan tutup jam 17. Saat akhir pekan dan libur nasional, tutup setengah jam lebih lama sampai 17.30. Saat musim dingin, Kawasan ini akan tutup jam 16.30.
Selama di Ushiku Daibutsu, Anda tidak dibolehkan merokok dan membawa hewan peliharaan. Pengunjung juga dilarang mabuk-mabukan dan mendirikan kemah di kawasan itu.
Pilihan Editor: Uji Nyali dengan Ratusan Rubah di Zao Fox Village di Jepang: Ngeri tapi Seru