TEMPO.CO, Jakarta - Drake, penyanyi rap Kanada, menunjukkan kehebatan artistiknya. Dia melalui perusahaannya, menghidupkan kembali taman hiburan yang telah lama terbengkalai
Taman hiburan yang ditinggalkan ini bernama Luna Luna. Pertama kali muncul di Hamburg, Jerman, pada tahun 1987. Taman ini dibuat oleh André Heller, yang telah menampung karya-karya seperti Jean-Michel Basquiat, Keith Haring, dan banyak lagi. Pada saat itu, tempat ini disebut tempat pekan raya sensasi dan museum masa depan.
Wahana taman hiburan Luna Luna dinonaktifkan dari rumah aslinya dan disimpan di sebuah fasilitas di Texas selama lebih dari 30 tahun. Drake dan perusahaan hiburannya, DreamCrew, membeli wahana tersebut dan berinvestasi dalam menciptakan kembali lingkungan seperti taman di Los Angeles. Total investasinya sebesar US$ 100 juta atau sebesar Rp 1,5 trilun.
Taman yang didesain ulang ini diberi nama Luna Luna: Forgotten Fantasy. Rencananya kan dibuka untuk umum bulan ini dan beroperasi hingga musim semi tahun 2024 di sebuah kompleks seluas 60 ribu kaki persegi.
Drake dan perusahaannya ingin membuat pameran seni itu terasa seperti karnaval sungguhan. Pengunjung dapat melewati benda-benda seperti Dalidom karya Salvador Dali, sebuah kubah geodesik yang mungkin merupakan rumah menyenangkan paling keren yang mungkin pernah Anda kunjungi.
Harga tiketnya belum tersedia di web resminya. Namun jika tertarik dapat mendaftarkan email untuk diberitahu ketika penjualan tiket dibuat untuk umum. Namun, ada beberapa sedikit perubahan. Di antaranya pengunjung tidak bisa menaiki bianglala yang dibuat oleh Basquiat atau komidi putar oleh Haring.
Bagi penasihat kuratorial taman tersebut, Helen Molesworth, taman Luna selalu menjadi tempat impian. Di mana seseorang akan berkeliling dan memiliki kebutuhan untuk berperilaku baik, kebutuhan Anda untuk menjadi pintar, kebutuhan untuk menjadi pantas. Seseorang dapat memanfaatkan apa pun yang ada dalam diri senidir, apakah itu masa kecil atau rasa petualangan.
TRAVEL + LEISURE | LOS ANGELES TIMES
Pilihan editor: Rekomendasi Taman Hiburan untuk Keluarga di Singapura