Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Kenaikan Permukaan Laut, Maladewa Berencana Bangun Pulau-pulau Benteng

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kepulauan Maladewa. Wikipedia
Kepulauan Maladewa. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai tujuan liburan kelas atas, Maladewa terkenal dengan pantai pasir putihnya, laguna berwarna biru kehijauan, dan terumbu karang yang luas. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, rangkaian 1.192 pulau-pulau kecil itu menghadapi ancaman kenaikan permukaan air laut dan menipisnya sumber air minum. Mereka pun mencari cara untuk melawan dampak krisis iklim itu.

Lima belas tahun lalu, presiden sebelumnya, Mohamed Nasheed, megungkap kemungkinan warga negaranya menjadi pengungsi lingkungan hidup pertama di dunia dan menjajaki rencana relokasi. Dia ingin Maladewa mulai menabung untuk membeli tanah di negara tetangga India, Sri Lanka atau bahkan jauh di Australia.

Namun, presiden saat ini sedang berusaha mencari dana asing sebesar $500 juta (skeitar Rp7,8 triliun) untuk perlindungan pantai supaya warganya bisa tetap tinggal di Tanah Air mereka.

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu mengatakan bahwa ia telah membatalkan rencana relokasi warga. Dia mengusulkan reklamasi lahan yang ambisius dan meninggikan pulau-pulau untuk memerangi gelombang yang mengganggu.

Muizzu optimistis dapat memperkuat pesisir negaranya melalui tembok laut seperti yang dibangun di Male, ibu kota negara tersebut. Dia juga mengkategorikan wilayah berisiko sebagai pulau yang aman. 

Namun, kelompok lingkungan hidup dan hak asasi manusia punya pendapat beda. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menyebabkan peningkatan banjir. Apalagi, sekitar 80 persen wilayah Maladewa terletak kurang dari satu meter di atas permukaan laut, sehingga semakin menimbulkan kekhawatiran mengenai kelayakan jangka panjang dari langkah-langkah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pariwisata, kontributor ekonomi yang penting, menyumbang hampir sepertiga perekonomian Maladewa. Nasib pulau-pulau pantai yang masih asli, yang merupakan daya tarik bagi wisatawan, masih belum pasti. Tembok seperti benteng melindungi pemukiman padat penduduk, sehingga membuat pulau-pulau tersebut rentan.

Reklamasi 

Dalam beberapa dekade, Maladewa telah melakukan reklamasi dengan total 30 kilometer persegi, yang membuat wilayah daratan meningkat 10 persen. Mizzu, seorang insinyur sipil lulusan Inggris, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri konstruksi berperan penting dalam pembangunan pulau buatan Hulhumale.  Pulau yang berukuran dua kali lipat dari Male, ibu kota Maladewa, terhubung dengan jembatan sepanjang 1,4 kilometer 

Reklamasi adalah cara lain Maladewa bertahan. Namun, kelompok lingkungan hidup dan hak asasi manusia menekankan perlunya pelaksanaan proyek reklamasi secara hati-hati agar tidak berbalik menjadi pemicu bencana.

EURONEWS | TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Jumlah Wisatawan di Negara Ini Empat Kali Lebih Banyak daripada Penduduknya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

1 hari lalu

Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

Perubahan iklim berpotensi menggerus persediaan air di banyak wilayah Indonesia setiap tahunnya.


Kemendagri Perkuat Sistem Pemetaan Data Wilayah Rawan Bencana

8 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Kemendagri Perkuat Sistem Pemetaan Data Wilayah Rawan Bencana

Kemendagri tengah memperkuat dukungan data untuk program pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim.


Dikira Bakal Tenggelam, Pulau-pulau di Maladewa Malah Tambah Luas

9 hari lalu

Pulau Male di Republik Maladewa merupakan salah satu pulau yang terpadat. Dalam pulau kecil ini terdapat 133.000 warga yang tinggal di pulau yang juga dikenal sebagai tempat berbulan madu. dailymail.co.uk
Dikira Bakal Tenggelam, Pulau-pulau di Maladewa Malah Tambah Luas

Gelombang dan arus biasanya mengikis pantai dan menyebabkan luas daratan berkurang. Tapi di Maladewa berbeda.


Bali Raih Penghargaan Pulau Terbaik Ketiga 2024 dari Travel+Leisure

14 hari lalu

Wisman masih mengunjungi Tanah Lot. Meskipun berkurang, Tanah Lot masih dikunjungi 5.000 wisman per hari. TEMPO/Made Argawa
Bali Raih Penghargaan Pulau Terbaik Ketiga 2024 dari Travel+Leisure

Bali peringkat ketiga, sementara Maladewa dan Phu Quoc di Vietnam berada di atasnya sebagai pulau terbaik di dunia Travel+Leisure.


Pulau Wisata di Thailand Larang Penggunaan Barang Plastik Sekali Pakai

16 hari lalu

Salah satu pulau di Koh Nang Yuan, Thailand (Pixabay)
Pulau Wisata di Thailand Larang Penggunaan Barang Plastik Sekali Pakai

Pulau di Thailand ini merupakan tempat menyelam yang bagus untuk melihat terumbu karang.


Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

24 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.


Ini Alasan Bappenas Promosikan Land4Lives 2024, Riset Mitigasi Krisis Iklim

29 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Ini Alasan Bappenas Promosikan Land4Lives 2024, Riset Mitigasi Krisis Iklim

Strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, terutama yang terkait dengan ketahanan pangan dan penghidupan, tidak cukup hanya dilakukan di level tapak.


Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

35 hari lalu

Jemaah haji melakukan tawaf ifadah mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Kamis, 20 Juni 2024. Jemaah haji melakukan tawaf ifadah yang menjadi rukun haji usai melakukan wukuf di Arafah dan lempar jamrah di Jamarat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suhu Panas Cekam Jemaah Haji di Tanah Suci, 2040 Bisa Lebih Fatal

Musim haji tahun ini jatuh dalam periode musim panas di Arab Saudi. Suhu harian maksimal tertinggi pekan ini dilaporkan 51,8 derajat Celsius.


Menyusuri Reruntuhan Desa Tua Pulau Salvora yang Tak Berpenghuni di Spanyol

40 hari lalu

Pulau Salvora. Shutterstock
Menyusuri Reruntuhan Desa Tua Pulau Salvora yang Tak Berpenghuni di Spanyol

Pulau Salvora di Spanyol pernah digunakan sebagai tempat perlindungan bagi bajak laut antara abad ke-16 dan ke-18


Jokowi Ingatakan Dunia Menuju Neraka Iklim: Ini Harus Diantisipasi

42 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan tentang bahaya judi online, Istana Merdeka, 12 Juni 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Ingatakan Dunia Menuju Neraka Iklim: Ini Harus Diantisipasi

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa dunia menuju neraka iklim.