Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

image-gnews
Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kompleks candi Batujaya merupakan sebuah situs unik yang terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini dikenal sebagai situs percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik.

Lokasi percandian ini disinyair merupakan danau, di mana candi-candi dibangun di tepi danau. Nama desa di sekitar situs, yaitu Segaran dan Telagajaya, yang berarti laut atau kolam dalam bahasa Sansekerta, mengindikasikan asal-usul danau tersebut.

1.Sudah diteliti hampir 40 tahun

Percandian Batujaya pertama kali diteliti oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1984. Sejak awal penelitian hingga 2013, telah ditemukan 39 sisa-sisa bangunan purbakala, sebagian besar merupakan bagian dari struktur candi.

Sisa-sisa bangunan tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yakni di Desa Segaran dan Desa Telagajaya. Situs Batujaya juga pernah diteliti oleh berbagai lembaga dan universitas, seperti Ditlinbinjarah, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Tarumanegara.

2.Candi Tertua di Pulau Jawa

Kompleks Candi Batujaya terhampar di lahan seluas 500 hektare. Hasil penelitian Balai Arkeologi Jawa Barat mengungkap terdapat 62 candi dan sejumlah peninggalan seperti arca, manik-manik, dan banyak artefak lainnya. Ada juga peninggalan masa kebudayaan Buni, seperti menhir, makam kuno hingga manik-manik.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang, Firman Sofyan menyatakan berdasarkan penelitian para arkeolog, Candi Batujaya diperkirakan dibuat pada abad ke-4 masehi. Adapun candi juga dianggap paling tua di Indonesia, yakni Candi Gedong Songo di Semarang, diperkirakan dibuat pada tahun 927 Masehi di zaman Wangsa Syailendra.

Untuk mencapai Candi Batujaya, wisatawan harus menempuh jarak sekitar 43 kilometer ke arah utara dari pusat Kota Karawang. Pelancong tak akan sia - sia menempuh jarak sejauh itu. Sebab di lokasi, wisatawan disuguhi banyak peninggalan sejarah, seperti museum hingga sejumlah candi yang sudah dipugar. Misalnya, Candi Jiwa, Candi Blandongan, dan Candi Kukus.

3.Terdiri dari banyak candi 

Situs Batujaya memiliki beberapa candi yang telah dipugar, antara lain Candi Jiwa (Segaran I), Candi Blandongan (Segaran V), dan Candi Serut (Telagajaya 1a).

Candi Blandongan merupakan candi yang relatif masih utuh dan menyimpan data kepurbakalaan paling lengkap. Teknologi dan arsitektural candi ini lebih rumit dibandingkan dengan yang lain, dengan perbingkaiannya yang paling raya.

Secara arsitektural, Candi Jiwa agak berbeda dengan Candi Blandongan, meskipun keduanya berada di kawasan percandian Batujaya. Di Candi Jiwa, di keempat sisi candinya tidak terdapat tangga naik atau pintu masuk. Pemugaran Candi Jiwa dimulai pada 1996 dan selesai pada 2001.

Sementara itu, menurut situs Kebudayaan Kemendikbud, Candi Serut baru dipugar pada 2007 untuk memperbaiki kondisi bangunan.

4.Ditetapkan Jadi Cagar Budaya Nasional 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menteapkan kompleks percandian Batujaya sebagai cagar budaya nasional.  Penetapan status itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 70/M/2019 tentang Kawasan Cagar Budaya Batujaya Sebagai Kawasan Cagar Budaya Tingkat Nasional. Surat itu ditandatangani Menteri Muhadjir Effendy pada 11 Maret 2019 di Jakarta.

5.Penemuan Selain Candi

Selain sisa-sisa bangunan candi, situs Batujaya juga mengungkapkan temuan-temuan menarik lainnya. Beberapa di antaranya adalah amulet atau materai (votive tablet) yang berkaitan dengan aktivitas ziarah dalam agama Buddha.

Terdapat prasasti berupa lempengan logam mulia, fragmen kaki arca Budha, pecahan wadah dari bahan tembaga, temuan gerabah, dan gerabah Arikamedu dari abad keempat. Temuan-temuan ini memberikan bukti adanya kesinambungan budaya dari masa prasejarah hingga masa pengaruh Hindu-Budha.

6.Pemindahan Kuasa Ke Pemda Provinsi Jabar

Pada 2019, kuasa aset Candi Batu Jaya dipindahkan dari Pemda Kabupaten ke Pemdaprov Jabar. Dikutip dari Jabarprov.go.id, langkah ini memungkinkan lebih leluasa dalam pengembangan dan pelestarian situs. Setelah pengambilalihan aset, Pemdaprov Jabar berencana melakukan kajian ilmiah untuk peningkatan fasilitas dan akses jalan.

Pelestarian situs Batujaya menjadi sangat penting mengingat kekayaan dan keragaman tinggalan budaya yang ada di sana. Upaya pelestarian mencakup penataan yang baik dan berkesinambungan, serta perlindungan terhadap situs dari kerusakan akibat faktor lingkungan, seperti genangan air yang menjadi masalah utama di kawasan kepurbakalaan Batujaya.

Dengan potensi sejarah dan arkeologis yang dimiliki, situs Percandian Batujaya merupakan warisan berharga yang perlu dilestarikan untuk dinikmati oleh generasi masa kini dan mendatang. Melalui upaya pelestarian yang berkelanjutan, dapat memastikan bahwa kekayaan budaya ini tetap terjaga dan dapat memberikan manfaat edukatif serta inspiratif bagi masyarakat.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | HISYAM LUTHFIANA 

Pilihan Editor: Wisata ke Candi Tertua di Indonesia dari Kerajaan Tarumanegara

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

3 hari lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan pendaratan  pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

3 hari lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.


Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

3 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

12 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Polri Sebut Kendaraan dan Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Sudah Dievakuasi

19 hari lalu

Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikampek Km 58, Senin 8 April 2024.
Polri Sebut Kendaraan dan Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Sudah Dievakuasi

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.04 WIB di KM 58 + 600 arah Jakarta ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan.


9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

19 hari lalu

Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan terjadi di Tol Cikampek Km 58, Senin 8 April 2024.
9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.


Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Ini Kronologi dan Motif Sopir Truk Tangki

30 hari lalu

Pelanggan SPBU di Bekasi menunjukkan BBM Pertalite bercampur air, Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Adi Warsono
Kasus BBM Campur Air di SPBU Bekasi, Ini Kronologi dan Motif Sopir Truk Tangki

Ketiga tersangka kasus BBM campur air di SPBU Bekasi itu terancam pidana 6 tahun penjara dan denda paling tinggi Rp 60 miliar.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

33 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.