Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Little India yang Kini Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Favorit di Singapura

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Lalu-lalang turis di depan Kuil Sri Veeramakaliamman, Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Lalu-lalang turis di depan Kuil Sri Veeramakaliamman, Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura dihuni oleh banyak etnis dari berbagai belahan dunia. Salah satunya adalah India. Etnis ini menempati sebuah kawasan yang dikenal dengan Little India, terletak di sepanjang Serangoon Road.

Little India dikenal sebagai lingkungan yang paling penuh warna, paling aromatik, dan juga salah satu yang tersibuk di Singapura. Itulah yang membuat banyak wisatawan tertarik pada distrik ini. 

Little India, terletak di seberang Chinatown dan utara Kampong Glam, memiliki beberapa bangunan paling berwarna, pasar ramai yang menjual segala jenis pernak-pernik yang bisa ditemukan di India, restoran-restoran bercita rasa India, dan masih banyak lagi.

Area pacuan kuda

Dilansir dari Singapore Tourism, Little India dulunya memiliki area memiliki pacuan kuda, penggembala ternak, dan pembakaran batu bata. Pada 1840-an, alasan utama orang-orang Eropa tinggal di sini adalah untuk pacuan kudanya, tempat mereka bertemu dan berbaur.

Tempat pembakaran batu bata dihentikan pada tahun 1860. Setelah itu, pengembangan kawasan Serangoon berpusat pada ternak, yang mengangkut hasil bumi ke kota untuk dijual. Kawasan ini ideal untuk peternakan karena melimpahnya air dari kolam, rawa bakau, dan Sungai Rochor. Ini merupakan tempat pemandian bagi kerbau, yang merupakan pekerja keras Singapura pada saat itu. Kerbau digunakan untuk semua tugas berat, mulai dari mengangkut barang hingga jalan bergelombang.

Bangunan berwarna-warni di Serangoon Road kawasan Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Banyak industri yang berhubungan dengan peternakan didirikan di dalam dan sekitar Kandang Kerbau. Desa ini terletak di sebelah barat Jalan Serangoon dan kemudian dikenal dengan nama Kampong Kerbau. Industri tersebut termasuk rumah potong hewan, penyamakan kulit, dan penjaja susu.

Kehadiran industri peternakan menarik lebih banyak pemukim India seperti penggembala India Utara dari Uttar Pradesh dan Bihar pada awal tahun 1900-an yang menetap di Rochor Canal. Hingga tahun 1930-an, tukang susu Bengali dan Tamil juga dapat ditemukan di sekitar Buffalo Road dan Chander Road. Mereka bepergian dengan kambing dan sapi, membawa susu segar langsung ke depan pintu rumah pelanggan. Pemandangan umum lainnya adalah perempuan India yang bepergian dari rumah ke rumah, menjual thairu atau yoghurt segar buatan sendiri. 

Dibangun pasar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1915, menurut laman Roots.gov.sg, dibangunlah Pasar Tekka di persimpangan jalan Serangoon dan Bukit Timah sebagai pusat penjualan hasil ternak. Jadi, pedagang tak perlu memenuhi pinggri jalan lagi. 

Setelah itu, muncul industri lain, seperti gudang penggilingan gandum, tempat pemerasan minyak wijen, pabrik rotan, rumah asap karet, dan pabrik nanas. Meskipun industri-industri ini tampak tidak berhubungan, mereka mempunyai hubungan simbiosis yang berpusat pada lingkungan basah dengan kerbau yang menyediakan tenaga kerja. Produk limbah mereka sering digunakan sebagai pakan ternak.

Karena semakin banyak orang India, toko-toko dan fasilitas yang melayani kebutuhan mereka terus bertambah ini berkembang pesat. Ada pembuat karangan bunga, ahli nujum, tukang emas, rentenir, penjahit, pemilik restoran dan pemilik toko yang menjual koper, sari, rempah-rempah dan perbekalan lainnya dari India.

Nama Little India baru dikenal tahun 1980-an. Hal ini merupakan hasil upaya bersama yang dilakukan oleh Singapore Tourist Promotion Board (STPB) pada saat itu untuk mempromosikan pelestarian dan perayaan kawasan etnis Singapura.

Saat ini, Little India adalah sebuah distrik yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Diluncurkan pada tahun 2017, Little India Heritage Trail mengungkap beberapa cerita dan kenangan kawasan ini, sekaligus menawarkan tiga rute tematik bagi pengunjung untuk lebih memahami kawasan ini.

Pilihan Editor: Begini Cara Hemat Jelajahi Singapura Ala Backpacker

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

2 jam lalu

Hendry Lie. (Dok. PT. Tinindo Inter Nusa (TIN))
Sepak Terjang Hendry Lie, Tersangka Korupsi Timah yang Keberadaannya Dimonitor Kejagung

Hendry Lie, tersangka korupsi timah yang juga pendiri perusahaan maskapai PT Sriwijaya Air.


11 Tempat Terbaik di Singapura yang Wajib Dikunjungi

13 jam lalu

Tempat terbaik untuk dikunjungi di Singapura. Salah satunya Garden By the Bay. Foto: Canva
11 Tempat Terbaik di Singapura yang Wajib Dikunjungi

Meskipun negara kecil, ada banyak tempat terbaik untuk dikunjungi di Singapura. Mulai dari wisata alam, budaya, hingga kuliner.


Polisi Duga Masih Banyak Korban Penipuan Investasi Forex oleh WNA India, Imbau Segera Lapor

17 jam lalu

Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendri Umar saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Polisi Duga Masih Banyak Korban Penipuan Investasi Forex oleh WNA India, Imbau Segera Lapor

Polisi menyebut tersangka telah melakukan penipuan secara berulang. Karena itu, polisi menduga masih banyak korban lain yang ditipu oleh pelaku.


Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

20 jam lalu

Foto belalang dibumbui dengan cabai kering dengan salad yang disajikan di Berlin, Jerman (7/5). Para Koki beralasan serangga mempunyai protein yang tinggi dengan biaya rendah menjadikan serangga alternatif makanan di tengah mahalnya bahan makanan pokok. (Sean Gallup/Getty Images)
Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Serangga yang disetujui Badan Pangan Singapura meliputi belalang, belalang sembah, ulat hongkong, dan beberapa spesies kumbang.


3 Negara Asia dengan Paspor Terkuat di Dunia 2024

23 jam lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
3 Negara Asia dengan Paspor Terkuat di Dunia 2024

Ada tiga negara di Asia yang menduduki peringkat 10 besar paspor terkuat di dunia


Top 3 Dunia: Rumah Termahal di Dunia hingga Lowongan Kerja PBB

1 hari lalu

Antilia milik Mukesh Ambani menjadi rumah termahal di dunia. Foto: Pixabay
Top 3 Dunia: Rumah Termahal di Dunia hingga Lowongan Kerja PBB

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 24 Juli 2024 diawali oleh daftar 8 rumah termahal di dunia, termasuk Antilia milik taipan India Mukesh Ambani.


Uniknya Upacara Penurunan Bendera di Perbatasan India - Pakistan yang Ditonton Ribuan Pelancong

1 hari lalu

Upacara penurunan bendera di Wagah - Attari, perbatasan India - Pakistan (Godwin Angeline Benjo  on Unsplash)
Uniknya Upacara Penurunan Bendera di Perbatasan India - Pakistan yang Ditonton Ribuan Pelancong

Perbatasan Attari-Wagah punya sejarah penting bagi kedua negara sebagai pengingat tentang pemisahan India dan Pakistan.


5 Kota Teraman di Dunia Menurut Forbes Advisor, Singapura Juaranya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
5 Kota Teraman di Dunia Menurut Forbes Advisor, Singapura Juaranya

Forbes Advisor, platform keuangan pribadi terkemuka Amerika, mengungkap daftar kota teraman di dunia. Singapura di urutan pertama.


7 Alasan Singapura Dinobatkan sebagai Kota Teraman di Dunia

2 hari lalu

Polisi Singapura. Ilustrasi
7 Alasan Singapura Dinobatkan sebagai Kota Teraman di Dunia

Singapura dinobatkan sebagai kota teraman di dunia berkat kombinasi dari berbagai faktor versi Forbes Advisor.


Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

Direktorat Jenderal Imigrasi  memberikan  pertama kali golden visa  kepada Samuel Altman, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, FOTO : istimewa
Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

Sandiaga mengatakan pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan golden visa.