Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Hemat Jelajahi Singapura Ala Backpacker

image-gnews
Aditya Habibie berbagi tips pelesiran murah ala backpacker di Singapura. Foto: Aditya Habibie
Aditya Habibie berbagi tips pelesiran murah ala backpacker di Singapura. Foto: Aditya Habibie
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aditya Habibie, karyawan swasta yang gemar pelesiran dengan gaya backpacker, mengunggah kiatnya berwisata murah di Singapura, “Jurus hematnya adalah dengan jalan kaki, naik transportasi umum, dan bawa botol minum sendiri,”” ujarnya dalam unggahan di grup Facebook, Backpacker International.

Dalam dua hari semalam – di luar ongkos tiket pesawat pp Indonesia-Singapura – ia hanya menghabiskan biaya transportasi SG$ 16,90 sekitar Rp160.000 dan makan SG$17,50 atau sekitar Rp170.000. Ia pun menginap di hotel budget yang ada di sekitar Little India untuk menekan biaya akomodasi. Lalu dalam semalam dua hari, apa saja yang ia dapatkan?

Hari Pertama

Tiba di Singapura sekira pukul 12.00 waktu Singapura. Melalui pintu imigrasi ia mendapati banyak wisatawan yang digandeng menuju ruang interogasi, “Mereka umumnya menggunakan satu nama saja, jadi perlu diverifikasi datanya, apakah buronan atau buruan Interpol,” ujarnya.

Selepas dari imigrasi, pilihannya menurut Aditya, langsung menuju stasiun Mass Rapid Transportation (MRT), atau bersantai menikmati Bandara Changi Jewel -- yang memiliki air terjun buatan dalam ruang, tertinggi di dunia dan tempat untuk bersantai.

Setiba di Stasiun MRT Bandara Changi, Aditya membeli tiket single journey seharga SG$2,40 sekitar Rp25.000. Tiket ini bisa di-top up hingga enam kali penggunaan. Setiap perjalanan, biayanya dipotong  0,10 sen, “Saya memilih hotel di sekitar Little India,” ujar Aditya.

Di wilayah itu banyak terdapat hotel budget hingga hostel. Begitu memasuki kamar langsung menaruh tas, cuci muka, dan menyiapkan botol minuman. Usai mengisi ulang air di hotel, Aditya siap berpetualang.

Bangunan berwarna-warni di Serangoon Road kawasan Little India, Singapura. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Jalan kaki menjadi pilihan utama backpacker. Dari Little India, ia melintasi Haji Lane, Arab Street, Masjid Sultan, Chijmes (tempat syuting Crazy Rich Asian), St. Andrew Cathedral dan ngadem di Bugis Junction, “Backpacker-an itu jangan malas jalan, anggaran minim jangan berharap kenyamanan dan kemewahan,” ujarnya.

Sesampai di hotel masih sore, aktivitas selanjutnya rebahan lalu mandi. Untuk makan, ia memilih Resto ABC Biryani. Nasi biryani porsi jumbo, hanya SG$6,0 atau sekitar Rp60.000, “Bisa dimakan dua kali, disimpan sebagian untuk makan malam,” ujarnya.

Menjelang senja, ia melangkahkan kaki ke Orchard Road dengan MRT, selanjutnya blusukan di Somerset. Menurut Aditya, Somerset sangat strategis, “Stasiun di Somerset terhubung dengan mal, jadi bisa ngadem,” ujarnya.

Di Crossing Street, ia bersantai sembari menikmati es krim. Jangan lupa berfoto-foto, di sini banyak spot menarik. Langit Singapura mulai gelap, ia meninggalab Orchard Road dengan MRT dan berhenti di Stasiun Fort Canning, seharga SG$1,70 atau sekitar Rp17.000. Dari Fort Canning wisata kota dimulau dengan menyisiri Singapore River yang bermandi cahaya. Lalu ke Clarke Quay, Raffles Palace, Hotel Fullerton, Merlion Park, Esplanade, Singapore Art Museum, Helix Bridge, Singapore Flyers, Marina Bay Sands dan diakhiri ke Gardens by The Bay.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pusat hiburan terpadu Marina Bay Sands dilihat dari kawasan Gardens by the Bay, Singapura, 6 Februari 2016. Bangunan berarsitektur unik ini merupakan investasi tunggal paling mahal di dunia dengan biaya S$8 miliar (sekitar Rp.56 triliun). TEMPO/Charisma Adristy

“Jalannya pasti jauh, pelan-pelan, santai asal sampai. Tidak terasa. Dan ingat backpacker jangan malas jalan kaki,” ujarnya. Ia balik lagi ke hotel dengan MRT seharga SG$1,7. Sesampai kamar selonjoran, sembari menghabiskan nasi biryani yang ia sisihkan, untuk ronde kedua. Rehat dan tertidur pulas.

Hari Kedua

Ritual pagi di hotel, bagi backpacker adalah sarapan pagi dan mengisi botol minum sebanyak-banyaknya. Harga air mineral di Singapura memang selangit bila dibandingkan Indonesia. Bila bawaan banyak, sebaiknya dititipkan di hotel.

Dari hotel destinasi selanjutanya adalah China Town. Tentu, dengan menggunakan MRT, yang memangkas tiket Aditya SG$1,5 atau Rp15.000. Sesampai di Haw Par Villa, kegiatan wisatawan umumnya adalah memberi makan ikan, kura-kura, dan biawak. Bisa juga menebus sekantong kecil makanan ikan seharga SG$1 atau setara Rp10.000, “Tapi terlalu sedikit, saya bawa pakan ikan sekilo dari Jakarta,” paparnya.

Suasana Hotel 1887 di China Town Singapura, seperti membawa ke masa-masa kolonial Inggris di Malaysia. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Bila haus, ada jus jeruk segar di mesin minuman. Harganya sekitar SG$2,00 sekitar Rp20.00. Dari Haw Par Villa, lanjut ke Harbour Front. Santai dulu di pelabuhan melihat kapal pesiar, lalu ke Vivo City mencari hawa sejuk sembari menikmati nasi ayam, seharga SG$3,5 setagra sekira Rp30.000, “Bisa berhemat karena tak usah beli air minum, bekal dari hotel,” imbuhnya.

Dari Vivo City ke Sentosa Island bisa jalan kaki atau naik monorail SG$3, sementara jalan kaki dimulai dari 2020 Boardwalk dikenai SG$1,00. Sesampai di Sentosa Island, bisa berfoto di depan bola dunia Universal Studio, “Kalau haus ke kasino, ada air mineral dan soft drink, tinggal ambil, dengan bergaya sebagai pengunjung,” ujarnya. Puas di Sentosa Island, balik lagi ke Vivo City naik monorail, kali ini gratis.

Perjalanan lanjut dengan MRT menuju Bugis Junction, di sini tersedia rupa-rupa suvenir khas Singapura, bahkan sepatu. Balik lagi ke sekitar hotel dengan jalan kaki ke Jalan Besar. Lalu makan nasi biryani, sebelum mengambil tas di hotel. Untuk ke bandara, Aditya kembali menggunakan MRT dengan biaya SG$2,40 atau setara Rp24.000.

Nah, silakan, langsung ke ruang tunggu pesawat atau bersantai lagi di Jewel. Asyik bukan?

Menurut Aditya, ia berbagi perjalan ke destinasi yang tak memungut biaya masuk. Selebihnya, bila ingin menikmati Universal Studio misalnya, dikenakan tiket masuk. Salam backpacker.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singapura Sebagai Ibu Kota Kuliner Ajak Wisatawan Merasakan Petualangan Gastronomi

2 jam lalu

Candlenut, restoran peranakan berbintang Michelin pertama di dunia. (dok. Singapore Tourism Board)
Singapura Sebagai Ibu Kota Kuliner Ajak Wisatawan Merasakan Petualangan Gastronomi

STB meluncurkan kampanye terbaru sebagai bagian dari kampanye global Made in Singapore, yang menampilkan kuliner Singapura yang beragam


Duduk Perkara Putra Pendiri Singapura Lee Kuan Yew Dapat Suaka di Inggris

6 jam lalu

Lee Hsien Yang (kiri) merupakan adik dari PM Singpura, Lee Hsien Loong (kanan). Facebook/Asia Times
Duduk Perkara Putra Pendiri Singapura Lee Kuan Yew Dapat Suaka di Inggris

Anak bungsu Lee Kuan Yew mengaku permintaan suakanya di Inggris telah dikabulkan. Ia mengatakan terancam oleh pemerintah Singapura.


Anak Lee Kuan Yew Mengaku Jadi Pengungsi Politik, Tak Bisa Kembali ke Singapura

1 hari lalu

Lee Hsien Yang, putra mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew. Sumber: Reuters UK
Anak Lee Kuan Yew Mengaku Jadi Pengungsi Politik, Tak Bisa Kembali ke Singapura

Putra bungsu pendiri Singapura, Lee Kuan Yew mengaku tak bisa pulang ke Singapura karena berseteru dengan sang kakak.


Kapal Pesiar Disney Adventure Berlayar dari Singapura 15 Desember 2025

4 hari lalu

Disney Adventure. (dok. Disney Cruise Line)
Kapal Pesiar Disney Adventure Berlayar dari Singapura 15 Desember 2025

Disney Cruise Line mengumumkan rencana peluncuran kapal pesiar Disney Adventure pada 15 Desember 2025


Rayakan Diwali Istana Singapura Dibuka untuk Umum, Catat Tanggal dan Cara Masuknya

4 hari lalu

Istana Singapura. Dok. VisitSingapore
Rayakan Diwali Istana Singapura Dibuka untuk Umum, Catat Tanggal dan Cara Masuknya

Istana Singapura akan menggelar open house untuk merayakan Diwali, pada Minggu 20 Oktober 2024


The World of Studio Ghibli Hadirkan 16 Set Teater Film Ikonik Studio Ghibli

5 hari lalu

Patung besar dalam film Ponyo on the Cliff by the Sea, di luar ArtScience Museum, Singapura. (dok. Marina Bay Sands)
The World of Studio Ghibli Hadirkan 16 Set Teater Film Ikonik Studio Ghibli

Ada apa saja yang dipamerkan dalam The World of Studio Ghibli?


Rosan Roeslani: Singapura Jadi Investor Terbesar RI Selama 10 Tahun Terakhir

7 hari lalu

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memaparkan capaian kinerja 10 tahun dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan pada Selasa, 15 Oktober 2024. TEMPO/Hanin Marwah.
Rosan Roeslani: Singapura Jadi Investor Terbesar RI Selama 10 Tahun Terakhir

Menteri Investasi, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan Singapura menjadi negara penanam modal asing terbesar di Indonesia


Putra Bungsu Lee Kuan Yew Mantap Ingin Hancurkan Rumah Warisan

8 hari lalu

Rumah mantan Presiden Singapura, Lee Kuan Yew, di Tiongkok kini menjadi objek wisata. straitstimes.com
Putra Bungsu Lee Kuan Yew Mantap Ingin Hancurkan Rumah Warisan

Putra bungsu mantan Lee Kuan Yew mengumumkan ingin meruntuhkan rumah warisan keluarganya setelah kakaknya Lee Wei Ling meninggal


Jadi Pihak Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Apa Fungsinya untuk Singapura?

8 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jadi Pihak Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Apa Fungsinya untuk Singapura?

Alasan pasir laut Indonesia menguntungkan bagi Singapura


Indonesia Buka Lagi Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Pakar Sebut Bisa Ancam Kedaulatan

9 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Indonesia Buka Lagi Ekspor Pasir Laut ke Singapura, Pakar Sebut Bisa Ancam Kedaulatan

Singapura adalah salah satu pasar terbesar pasir laut. Sejak 1960, luas negaranya bertambah sekitar 20 persen, dari 581,5 km persegi menjadi 725,7 km persegi pada 2019,