4. Balzac's House
Di sisi timur Paris, di kawasan Passy yang berkelas, museum terpencil ini merayakan kehidupan dan tulisan Honoré de Balzac, teman Victor Hugo dan penulis sejarah Prancis abad ke-19 yang sama-sama dicintai masyarakat.
Karakter-karakter dari kompilasi novel dan novelnya yang paling terkenal, La Comédie Humaine (The Human Comedy), telah diukir pada balok kayu dan dipamerkan di properti bertingkat rendah yang sederhana ini, tempat tinggal Balzac selama tujuh tahun pada tahun 1840-an.
Dia belum pernah melihat Menara Eiffel karema menara ini baru dibangun hampir 40 tahun setelah kematiannya.
5. Paris Museum of Modern Art
Mahakarya Eiffel juga bisa dinikmati dari jendela galeri museum Paris yang terletak jauh dari Sungai Seine. Museum ini memiliki kumpulan seni modern yang menarik perhatian, mencakup berbagai genre, dari Art Deco dan Bauhaus hingga Kubisme dan pasca-Impresionisme.
Karya-karya Chagall, Matisse, dan Picasso menghiasi koleksi permanen di museum bebas tiket masuk, tetapi yang paling mencolok mungkin adalah kanvas abstrak besar karya pelukis kelahiran Paris, Robert Delaunay.
Museum ini juga mengadakan pameran sementara dan retrospektif dengan biaya masuk.
6. Richelieu Library
Buku tebal bersampul kulit, buku meja kopi trendi, dan bandes dessinées (komik) memenuhi rak dan lemari Salle Ovale, ruang baca beratap kaca yang penuh hiasan di cabang Bibliothèque Nationale de France yang baru saja dirapikan, terletak di belakang Palais-Royal di pusat kota Paris.
Terdapat banyak tempat duduk, meja kerja kayu yang dihiasi lampu hijau menyala, kursi dan sofa yang nyaman, ditambah layar sentuh dengan informasi tentang perpustakaan dan katalognya yang lengkap.
7. Cernuschi Museum
Tersembunyi di tempat, tempat arondisemen ke-8 menyatu dengan arondisemen ke-17, terdapat pilihan seni Asia yang diwariskan ke kota ini oleh Henri Cernuschi, seorang bankir dan kolektor Prancis-Italia abad ke-19. Barang-barang seperti patung Buddha dan topeng pemakaman kuno dilengkapi dengan lukisan dan keramik kontemporer di bekas rumah besar Cernuschi.
Setelah ke museum, lanjutkan dengan berjalan-jalan di sebelah Parc Monceau, kawasan hijau tenang yang merupakan tempat nongkrong favorit Marcel Proust muda. Tempat ini dipenuhi pemandangan eklektik, termasuk piramida mini bergaya Mesir dan barisan tiang yang memantul ke kolam bebek.
8. Pompidou Centre
Bangunan terkenal tahun 1970-an yang unik ini, yang terletak di distrik Beaubourg, dihiasi dengan pipa layanan multi-warna, adalah sebuah karya seni tersendiri, menampilkan desain “dalam-luar” oleh arsitek terkenal Richard Rogers dan Renzo Piano.
Masuklah ke dalam dan akan terlihat perpaduan galeri berbayar dan hiburan gratis, termasuk studio rekonstruksi Constantin Brâncui, seorang pematung kelahiran Rumania yang tinggal dan bekerja di Paris dari tahun 1904 hingga kematiannya pada tahun 1957.
Pada hari Minggu pertama setiap bulan, beberapa atraksi wisata terbaik di Paris, termasuk Musée d’Orsay dan National Picasso Museum, dibuka untuk umum secara gratis. Pompidou Centre bergabung dalam inisiatif inklusif ini, menampilkan koleksi permanennya, yang disebut-sebut sebagai kumpulan seni modern dan kontemporer terbesar di Eropa. Mondrian, Kandinsky dan Kahlo termasuk di antaranya.
Pilihan Editor: Paris Bakal Punya Museum Seni Kontemporer Terbesar, Menempati Gedung Bersejarah