Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyuwangi Gelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu di Desa Adat Kemiren

Editor

Mila Novita

image-gnews
Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2023 Desa Adat Kemiren, Banyuwangi (banyuwangitourism.com)
Festival Ngopi Sepuluh Ewu 2023 Desa Adat Kemiren, Banyuwangi (banyuwangitourism.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyuwangi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia. Setiap tahun, kabupaten ini menggelar festival kopi, salah satunya adalah Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang digelar tiap tahun di Desa Wisata Adat Kemiren Kecamatan Glagah.

Festival kopi ini digelar untuk menggerakkan sektor ekonomi kreatif berbasis kopi di kabupaten paling timur Jawa Timur itu. Dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang digelar di Desa Wisata Adat Kemiren Kecamatan Glagah, pada Sabtu (4/11) malam, Bupati Ipuk mengajak para pengunjung menikmati kopi dan bersilaturahmi dengan sesama.

"Banyuwangi memiliki potensi kopi yang besar, dan banyak anak muda yang menggarapnya dengan kemasan menarik. Festival ini menjadi ajang untuk mempromosikan kopi Banyuwangi ke pasar nasional dan internasional," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

"Mari kita angkat cangkir kopi kita, berbagi cerita dan sempurnakan hari ini dengan persahabatan. Selamat menikmati kopi di Festival Ngopi Sepuluh Ewu," katanya.

Festival kopi itu dihadiri seribuan orang yang memadati jalan utama Desa Kemiren untuk menikmati kopi yang disuguhkan masyarakat suku Osing.

Dalam tradisi Ngopi Sepuluh Ewu, di Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi, sajian kopi tergelar di setiap halaman rumah warga Desa Kemiren sepanjang 2 kilometer. Di sepanjang jalan dengan mengenakan pakaian adat Osing, warga desa menyuguhkan kopi kepada para tamu menggunakan cangkir khusus yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kopi yang disajikan beragam, mulai dari arabika, robusta, hingga house blend. Disajikan pula beragam jajanan tradisional.

Filosofi dibalik festival kopi

Festival ini juga memiliki filosofi "sak corot dadi seduluran", yang artinya "sekali seduh kita bersaudara". Dengan ngopi bersama, warga desa merekatkan tali persaudaraan.

Tradisi yang masuk rangkaian Banyuwangi Festival itu bukan sekadar acara minum kopi bersama, melainkan pertunjukan budaya yang menggambarkan keramahan dan kemurahan hati warga Osing.

Pengunjung yang hadir diajak minum kopi sambil lesehan ataupun duduk di teras halaman yang disulap menjadi ruang tamu.

Banyak warga dari berbagai daerah di Banyuwangi hadir di acara tersebut. Agenda ini dijadikan warga untuk berkumpul dengan kerabatnya di akhir pekan, mereka tampak akrab dan bercengkerama dengan warga desa sambil menyeruput kopi hangat.

Menarik wisatawan mancanegara

Festival Ngopi Sepuluh Ewu juga menarik wisatawan mancanegara. Salah satunya Patrick O'Brien, asal Irlandia yang mengaku senang bisa datang ke acara itu.

"Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya bisa merasakan kopi khas Indonesia yang lezat dan beragam, serta merasakan keramahan dan kehangatan warga Desa Kemiren. Saya juga belajar banyak tentang budaya dan tradisi Suku Osing yang unik dan menarik. Saya merasa seperti menjadi bagian dari keluarga besar di sini," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiren Muhamad Arifin mengatakan Festival Ngopi Sepuluh Ewu ini digelar bersama dengan perayaan Hari Jadi Desa Kemiren pada 5 November.

"Kami sengaja mengundang seluruh masyarakat Banyuwangi dan wisatawan datang ke perayaan Desa Kemiren untuk merasakan kehangatan dan persaudaraan dalam setiap teguk kopi," katanya.

ANTARA 

Pilihan Editor: 7 Keindahan Alas Purwo di Banyuwangi Beserta Sejarah dan Aksesnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Jembatan Ambruk di Cina dan WNI Buka Kedai Kopi di Swiss

5 hari lalu

Jembatan runtuh di China tewaskan 11 orang, Presiden Xi Jinping minta tim penyelamat lakukan evakuasi besar-besaran. (Foto: X/@ChinaNews)
Top 3 Dunia; Jembatan Ambruk di Cina dan WNI Buka Kedai Kopi di Swiss

Top 3 dunia pada 21 Juli 2024, berita tentang jembatan ambruk di Cina yang menewaskan 12 orang dan 20 kendaraan hilang.


Orang Indonesia Dirikan Warkop di Swiss, Obati Rindu Kopi dari Tanah Air

6 hari lalu

Alista Ponti, pemilik kedai kopi Omnia Coffee di Zurich, Swiss. Foto: Krisna Akassa
Orang Indonesia Dirikan Warkop di Swiss, Obati Rindu Kopi dari Tanah Air

Kopi Indonesia diusung oleh pasangan suami istri asal Swiss di kedai kopi Omnia Coffee. Mengobati rindu akan kopi di tanah air.


Sumsel Siapkan Destinasi Wisata Kopi, Libatkan Petani di Lima Daerah

9 hari lalu

Ilustrasi buah kopi
Sumsel Siapkan Destinasi Wisata Kopi, Libatkan Petani di Lima Daerah

Agrowosata kopi akan memberdayakan daerah penghasil kopi seperti Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan dan Muara Enim


Masih Buka Pendaftaran Program Studi Kedokteran Unair di FIKKIA Banyuwangi, Kuota untuk 50 Mahasiswa Baru

9 hari lalu

FIKKIA UNAIR Kampus Mojo Sebagai Lokasi Pendidikan Kedokteran. Sumber: istimewa
Masih Buka Pendaftaran Program Studi Kedokteran Unair di FIKKIA Banyuwangi, Kuota untuk 50 Mahasiswa Baru

Unair buka pendaftaran kedokteran di FIKKIA Banyuwangi, kuota untuk 50 mahasiswa baru. Berikut info selengkapnya.


Tradisi Keboan di Desa Aliyan Banyuwangi, Mempertahankan Tradisi dan Meningkatkan Pariwisata

10 hari lalu

Tradisi Keboan Desa Aliyan, Banyuwangi. Foto: Angelina Tiara Puspitalova
Tradisi Keboan di Desa Aliyan Banyuwangi, Mempertahankan Tradisi dan Meningkatkan Pariwisata

Tradisi Keboan di Desa Aliyan, Banyuwangi yang mengekspresikan rasa syukur suku osing atas berkah yang diterima sepanjang tahun.


Banyuwangi Ethno Carnival 2024 Ungkap Sisik Melik Potensi Lokal

12 hari lalu

Peserta memperagakan kostum dengan tema Wisata Desa pada gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 13 Juli 2024. Banyuwangi Ethno Carnival 2024 yang masuk dalam Kharisma Even Nusantara tersebut mengangkat tema Ndaru Deso Revival of Village dengan menampilkan 130 model yang memperagakan kostum bernuansa potensi Desa di Banyuwangi. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Banyuwangi Ethno Carnival 2024 Ungkap Sisik Melik Potensi Lokal

Banyuwangi Ethno Carnival kali ini menyajikan berbagai sisik melik potensi yang tersebar di 189 desa dan 28 kelurahan di bumi Blambangan.


Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

12 hari lalu

Ngopi di Pinggir Sungai Musi yang dipusatkan di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang pada Sabtu, 13 Juli 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Sumsel Gelar Ngopi di Pinggir Sungai Musi untuk Promosikan Kopi

Ngopi di Pinggir Sungai Musi diselenggarakan di berbagai daerah di Sumsel yang di sepanjang Sungai Musi.


Sandiaga Uno Sebut Banyuwangi Ethno Carnival Bisa jadi Acuan Karisma Event Nusantara

13 hari lalu

Peserta memperagakan kostum dengan tema Wisata Desa pada gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu 13 Juli 2024. Banyuwangi Ethno Carnival 2024 yang masuk dalam Kharisma Even Nusantara tersebut mengangkat tema Ndaru Deso Revival of Village dengan menampilkan 130 model yang memperagakan kostum bernuansa potensi Desa di Banyuwangi. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sandiaga Uno Sebut Banyuwangi Ethno Carnival Bisa jadi Acuan Karisma Event Nusantara

BEC tahun ini mengangkat tema Ndaru Deso Revival of Village yang menampilkan berbagai keunikan dan potensi desa-desa di Banyuwangi.


Menteri Basuki Ungkap Dampak Ekonomi Tol Probowangi, Pansela dan Tol Gilimanuk-Mengwi

13 hari lalu

Tol Probolinggo - Banyuwangi. Foto/antaranes/jasamarga
Menteri Basuki Ungkap Dampak Ekonomi Tol Probowangi, Pansela dan Tol Gilimanuk-Mengwi

Dengan akan dirampungkannya pembangunan tol Probowangi, Basuki meyakini bahwa Banyuwangi akan mendapat dampak positif.


Badan Geologi Naikkan Status Gunung Ijen, Masyarakat Diminta Waspada Gas Beracun

14 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Badan Geologi Naikkan Status Gunung Ijen, Masyarakat Diminta Waspada Gas Beracun

Badan Geologi menaikkan status aktivitas Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi Waspada dari semula Normal per Jumat malam.