Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wisata Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket Terbaru, Jam Buka, dan Rute Tercepatnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Tangkuban Perahu. ANTARA/Irwansyah Putra
Tangkuban Perahu. ANTARA/Irwansyah Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Tangkuban Parahu mengingatkan pada legenda Sangkuriang. Menurut legenda yang berkembang di masyarakat, Gunung Tangkuban Parahu muncul akibat perahu yang ditendang oleh Sangkuriang. Nama gunung ini berasal dari kata "tangkub" yang berarti "terbalik", dan "parahu" yang merujuk pada bentuk gunung yang mirip perahu.

Tangkuban Parahu adalah salah satu destinasi wisata terkemuka di Jawa Barat. Terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Bandung, gunung berapi ini menawarkan pengalaman alam yang menakjubkan. Mau tahu lebih lanjut? Simak rangkuman informasinya. 

Harga Tiket Masuk

Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu memiliki beberapa daya tarik wisata seperti pemandangan alam, area permainan, juga kawah-kawah yang menarik dikunjungi. Dilansir dari website resmi Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu, berikut adalah harga tiket untuk para pengunjung. 

1. Tiket Masuk saat Hari Kerja

Pada hari kerja, pegunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp20.000/orang untuk wisatawan lokal, dan Rp200.000/orang untuk wisatawan mancanegara. Untuk yang membawa kendaraan pribadi, akan ada biaya tambahan. Biaya untuk sepeda adalah Rp7.000, sementara untuk motor sebesar Rp12.000, mobil sebesar Rp25.000, dan bus sebesar Rp110.000.

2. Tiket Masuk saat Hari Libur

Pada akhir pekan atau hari libur, wisatawan lokal dikenakan harga Rp30.000/orang, sedangkan wisatawan mancanegara dikenakan harga Rp300.000/orang. Bagi yang membawa kendaraan juga dipungut biaya. Untuk sepeda dipungut biaya sebesar Rp9.000 saja, untuk motor Rp14.500, mobil Rp30.000, dan bus Rp125.000.

3. Jasa Angkutan Wisata Ontang-anting/Shuttle Bus

Apabila pengunjung merasa kelelahan untuk berjalan, tersedia jasa ontang-anting atau shuttle bus dari penglolaTaman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu. Dengan merogoh kocek Rp7.000, pengunjung dapat duduk dengan nyaman sembari menikmati pemandangan.

4. Jam Buka Wisata Tangkuban Perahu

Objek wisata alam Tangkuban Parahu buka setiap hari mulai dari pukul 8.00 hingga 17.00 WIB. Selama waktu tersebut, wisatawan dapat menikmati spot wisata di sekitarnya seperti melihat kawah, melihat flora dan fauna endemik, dan belanja suvenir. 

5. Rute menuju Tangkuban Perahu

Destinasi wisata ini dapat diakses menggunakan motor, mobil, maupun bus. Sepanjang perjalanan, wisatawan akan melihat pemandangan yang menenangkan mata.

Dilansir dari website West Java Conservation, terdapat beberapa rute yang dapat dilalui ketika ingin pergi ke Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, yaitu:

  • Jika dari arah Barat Daya, Kota Cimahi, jaraknya sekitar 39 km dengan kondisi jalan yang baik
  • Selain itu, apabila ingin mencoba jalur lain, wisatawan dapat melewati Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, melalui Jl. Kolonel Masturi, kemudian masuk ke Jalan Perkebunan Sukawana. Namun, kondisi jalannya kurang baik
  • Dari arah Utara, yaitu Kota Subang, hanya berjarak 25 km dengan kondisi jalan yang normal
  • Dari arah Timur, wisatawan dapat melalui Jl. Raya Bandung - Subang, lewat jalur Jl. Perkebunan PTPN VIII Ciater
  • Apabila dari arah Kota Bandung, jarak tempuhnya sekitar 29 km untuk sampai ke tujuan. 

4 Hal Menarik Tangkuban Parahu

Terletak di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian sekitar 2.084 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan memiliki bentuk stratovolcano, di mana pusat letusannya bergeser dari timur ke barat. Saat terjadi letusan, gunung ini biasanya mengeluarkan lava dan belerang, dan ketika  tidak aktif dapat menghasilkan mineral belerang dalam bentuk uap.

Ada 4 hal menarik dari Gunung Tangkuban Parahu, yaitu:

1. Terkenal akan Legenda Sangkuriang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

T. Bachtiar, seorang ahli geografi, merujuk pada legenda Tangkuban Parahu yang berkisah tentang Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Dalam cerita ini, Sangkuriang adalah anak dari Dayang Sumbi, dan saat mereka bertemu kembali, Sangkuriang tanpa sadar jatuh cinta pada ibunya sendiri.

Dayang Sumbi menolak cinta Sangkuriang, dan mereka membuat persyaratan bahwa Sangkuriang harus membuat perahu dalam satu malam untuk menikahi Dayang Sumbi. Namun, dengan bantuan jin, Sangkuriang hampir menyelesaikan perahu itu. Dayang Sumbi memohon kepada Tuhan untuk menghentikan pekerjaan Sangkuriang, dan akhirnya fajar tiba dengan cepat.

Sangkuriang yang marah menendang perahu hingga terbalik, dan terciptalah Gunung Tangkuban Parahu. Cerita ini, menurut Bachtiar, kemungkinan diciptakan oleh orang-orang dari selatan.

2. Sudah Terbentuk Sejak 90 Ribu Tahun Lalu

Tangkuban Perahu terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Gunung ini tampak seperti perahu besar yang terbalik ketika dilihat dari sudut pandang wisata itu. Namun, mengapa disebut Gunung Tangkuban Parahu? Menurut T. Bachtiar, seorang ahli geografi, gunung ini tampak seperti perahu terbalik karena memiliki dua kawah yang berdampingan, terletak di arah barat dan timur. Oleh karena itu, gunung ini hanya terlihat seperti perahu terbalik saat dilihat dari arah selatan.

Gunung Tangkuban Parahu sudah muncul sekitar 90 ribu tahun yang lalu dalam Kaldera Sunda. Usia gunung ini sebenarnya lebih muda daripada Gunung Burangrang, yang berada di sisi barat. Gunung Burangrang sudah terbentuk sekitar 210 ribu hingga 105 ribu tahun lalu.

3. Terletak di Antara Dua Kabupaten

Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu secara administratif lokasinya terbagi antara dua kabupaten, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang. Dengan ketinggian mencapai 2.084 mdpl, atau setara dengan sekitar 6.837 kaki.

4. Memiliki 3 Kawah Utama

Gunung Tangkuban Parahu memiliki tiga kawah utama: Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Kawah Ratu menawarkan pemandangan kawah berwarna hijau keabu-abuan dengan uap belerang yang khas. Di sini, terdapat air panas untuk berendam.

Kawah Upas memiliki kawah berwarna hijau kebiruan dengan air jernih, serta fasilitas camping ground dan restoran Sunda. Kawah Domas menampilkan pemandangan kawah hijau kekuningan dan uap panas yang lebih tebal. Di sini, tersedia pemandian air panas dan sumber air panas untuk dinikmati. Gunung Tangkuban Parahu menyajikan pengalaman yang unik di setiap kawahnya, yang tentunya harus dirasakan sendiri.

MAGDALENA NATASYA

Pilihan Editor: 5 Destinasi Wisata Ciater dari Pemandian, Curug ke Kawah Tangkuban Perahu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

6 hari lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Bandung

Anda bisa melihat berbagai pilihan akomodasi di Traveloka, sekaligus menikmati promo hotel mewah.


Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

10 hari lalu

Sheila on 7 akan menggelar konser 'Tunggu Aku di' 5 kota besar Indonesia. Dok. Antara Suara
Beli Tiket Konser Sheila On 7, Simak 4 Hal Ini

Kota pertama konser Sheila On 7 di Samarinda pada Sabtu, 27 Juli 2024


Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

10 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (ketujuh kanan), Ketua MPR Bambang Soesatyo (delapan kanan) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (keenam kanan) dan puluhan delegasi pimpinan MPR negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) foto bersama seusai pembukaan Konferensi Internasional secara resmi di Gedung Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Selasa 25 Oktober 2022. Konferensi Pimpinan MPR Negara-negara OKI tersebut merupakan pertemuan Internasional untuk membahas forum MPR dalam mewujudkan perdamaian dunia dan penguatan parlemen dari negara-negara Islam. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

11 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Foto udara Situ atau Danau Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Kawasan Situ Cileunca yang memiliki luas area 11 ribu hektar serta daya tampung hingga 11,5 juta kubik air tersebut menjadi lokasi sumber air baku bagi kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung yang mencapai 7.000 hingga 8.000 liter perdetik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

14 hari lalu

Ilustrasi pengunjung melakukan transaksi pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). TEMPO/Tony Hartawan
Langka ATM Tunai Pecahan Rp 20.000, Simak Lokasinya di Jakarta dan Bandung

Anjungan Tunai Mandiri atau ATM pecahan Rp 20.000 semakin langka. Berikut lokasinya di Jakarta dan Bandung.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

14 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Wow! Ada Bianglala Menjulang di Hamparan Kebun Teh Pangalengan Bandung

15 hari lalu

Bianglala Nimo Eye di Pangalengan Kabupaten Bandung. (Dok.Nimo Highland)
Wow! Ada Bianglala Menjulang di Hamparan Kebun Teh Pangalengan Bandung

Wahana baru Bianglala Nimo Eye di Pangalengan, Kabupaten Bandung, sejak Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada 10 April 2024