TEMPO.CO, Padang - Sumatera Barat (Sumbar) memiliki destinasi wisata sejarah yang cukup banyak. Hal tersebut disebabkan banyaknya tokoh dan peristiwa perjuangan kemerdekaan yang ada di provinsi ini. Salah satu tempat wisata sejarah di Sumbar ialah Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta.
Bung Hatta dengan nama lengkap Mohammad Hatta adalah tokoh yang sangat berperan penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain itu, pria kelahiran 12 Agustus 1902 di Kota Bukittinggi itu juga menjadi Wakil Presiden Pertama Indonesia mendampingi Sukarno. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri pada Kabinet Hatta I, II dan masa Pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS).
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 32 Kota Bukittinggi. Lokasi museum tersebut berjarak 750 meter dari objek Wisata Jam Gadang. Jika wisatawan menggunakan sepeda motor akan menghabiskan waktu tempuh sekitar 5 menit.
Bangunan berlantai dua itu dibangun dengan desain klasik. Saat memasuki Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, para pengunjung akan disuguhkan dengan kenangan masa muda Bung Hatta. Sebab beberapa foto masa kecil Bung Hatta menjadi salah satu koleksi museum.
Lalu, pengunjung juga dapat melihat beberapa foto Bung Hatta ketika berkunjung ke Sumatera Barat. Mulai dari peresmian Resimen Kuranji, Resimen Matur. Kemudian di bagian belakang museum terdapat paviliun dan lumbung padi.
Rumah asli sempat dihancurkan
Salah seorang pemandu museum, Yossi, menjelaskan, Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta diresmikan pada 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari ulang tahun Bung Hatta. Setelah diresmikan, museum tersebut langsung dibuka untuk umum.
"Rumah Kelahiran Bung Hatta tersebut dibangun sekitar 1820. Namun rumah tersebut sempat dijual dan dihancurkan. Atas inisiatif dari pemerintah, rumah tersebut di bangun kembali pada November 1994," katanya kepada tempo.
Koleksi sebagian besar replika
Yossi melanjutkan, koleksi di museum rata-rata sudah replika. Hanya tinggal jam dinding dan sumur yang masih asli. Sumur itu berada di kamar angku Indris yang merupakan paman Bung Hatta dan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Beberapa foto dan koleksi buku diberikan oleh pihak keluarga. Selain itu, Pustaka Bung Hatta juga memberikan beberapa koleksinya kepada Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta buka setiap hari, mulai pukul 7.30 hingga 6.00 WIB. Museum juga dijaga selama 24 jam. "Kalau beberapa museum tutup di hari Senin, kami buka setiap hari," katanya.
FACHRI HAMZAH
Pilihan Editor: Wisata Kuliner Khas Sumatera Barat di Kawasan Jam Gadang Bukittinggi