Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tembok Ratapan, Tempat Suci Yahudi di Yerusalem yang Memiliki Sejarah Konflik

image-gnews
Miss Universe 2020 Andrea Meza berpose di Tembok Ratapan, Yerusalem, 17 November 2021. Organisasi Miss Universe mengumumkan bahwa Miss Universe 2021 akan dilaksanakan di Eliat, Israel, pada Desember 2021. REUTERS/Ronen Zvulun
Miss Universe 2020 Andrea Meza berpose di Tembok Ratapan, Yerusalem, 17 November 2021. Organisasi Miss Universe mengumumkan bahwa Miss Universe 2021 akan dilaksanakan di Eliat, Israel, pada Desember 2021. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Israel Palestina memiliki sejarah yang panjang. Salah satunya adalah perebutan Kota Yerusalem. Masing-masing negara memiliki klaimnya sendiri. Berikut adalah sejarah Tembok Ratapan yang menjadi situs religi paling suci bagi agama Yahudi.

Dilansir dari myjewishlearning.com, Western Wall yang sering disebut sebagai Tembok Ratapan atau Kotel dalam bahasa Ibrani, adalah salah satu dari sedikit sisa tembok yang terletak di Bukit Bait Suci, sebuah dataran tinggi di Kota Tua Yerusalem yang merupakan situs dari dua bait suci kuno bagi umat Yahudi dan umat Islam setelahnya. Ini adalah situs yang paling dianggap suci dalam agama Yahudi dan merupakan tempat yang banyak dikunjungi dan digunakan untuk berdoa. 

Mengutip jerusalem-insiders-guide.com, ini bukanlah sebuah situs suci yang hanya diperuntukkan bagi orang Yahudi. Kuil Yahudi di Yerusalem merupakan tempat ibadah bagi semua orang. Ketika Raja Salomo membangun Bait Suci pertama, dia secara khusus meminta kepada Tuhan agar menjawab doa orang-orang non-Yahudi di Bait Suci tersebut (1-Raja 8:41-43), dan nabi Yesaya menyebutnya sebagai "rumah doa bagi semua bangsa."

Sejarah Tembok Ratapan sebenarnya dimulai ratusan tahun sebelum masehi. Riwayat Tembok Ratapan, alias Tembok Barat (western wall) dimulai sejak pembangunan Bait Suci Kedua..

Dilansir dari historyhit.com, Bait Suci Kedua, yang berdiri sejak tahun 516 SM, merupakan situs yang paling suci dalam agama Yahudi dan dibangun untuk menggantikan Bait Suci Pertama. Pada sekitar tahun 20-19 SM, Raja Herodes merenovasi Bait Suci Kedua pada abad ke-7 Masehi, dan pada saat itulah Tembok Ratapan dibangun.. Oleh karena itu, kadang-kadang Bait Suci ini dikenal sebagai Bait Suci Herodes.

Bait Suci Kedua dihancurkan oleh pasukan Romawi di bawah komando Titus pada tahun 70 Masehi, dan orang Yahudi di Yerusalem diasingkan. Dinding Barat adalah salah satu dari sedikit sisa yang masih ada. Nama "Dinding Ratapan" merujuk pada kenyataan bahwa ini adalah tempat di mana orang Yahudi datang untuk meratapi keruntuhan Bait Suci Kedua selama masa Kesultanan Utsmaniyah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Bait Suci dihancurkan, area di depan Tembok Ratapan menjadi sempit. Setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan Perang Kemerdekaan,,bagian timur Yerusalem termasuk Tembok Ratapan jatuh di bawah pemerintahan Yordania.

Tembok Ratapan menjadi sumber perselisihan antara Yahudi dan negara Arab karena daerah tersebut merupakan dinding terluar tempat ibadah umat Islam, yaitu Masjid Al-Aqsa. Namun, selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel merebut kota tersebut sekaligus merebut kembali tembok tersebut.

Masih dari historyhit.com, sekarang Tembok Ratapan adalah tempat yang paling dihormati dalam agama Yahudi, Tembok Ratapan selalu dipenuhi oleh para jamaah. Saat ini, Tembok Ratapan memiliki ukuran panjang sekitar 50 meter dan tinggi sekitar 20 meter.  Walau terliha kecil, tetapi tembok ini memanjang lebih jauh di dalam tanah. 

Pilihan editor: Konflik Israel Palestina: Profil Aliran Yahudi Ortodoks

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

1 hari lalu

Gal Gadot sebagai Rachel Stone dalam film Heart of Stone. Dok. Netflix
39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

2 hari lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

11 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

12 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
Mengenal Yahudi Isfahan, Komunitas Tertua di Iran

Komunitas Yahudi di Isfahan merupakan yang tertua. Kota yang diduga diserang Israel pada Jumat lalu dihuni sekitar 1.500 orang Yahudi.


Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

12 hari lalu

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi
Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.


Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

18 hari lalu

Orang-orang mengibarkan bendera Fatah saat protes mendukung rakyat Gaza, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Hebron, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Oktober 2023. REUTERS/Mussa Qawasma
Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

Palestina menyerukan komunitas internasional untuk melakukan intervensi memaksa Israel menghentikan semua aktivitas pemukiman ilegal


Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

18 hari lalu

Pelaku penusukan Joel Cauchi. Istimewa
Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi