TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan ultra-low-cost Malaysia MYAirline mengumumkan berhenti beroperasi sementara karena masalah keuangan. Hal tersebut terjadi secara tiba-tiba pada Kamis, 12 Oktober 2023. Maskapai menangguhkan operasi penerbangan sambil menunggu restrukturisasi pemegang saham dan rekapitalisasi maskapai.
Pembatalan penerbangan yang terjadi mulai 12 Oktober 2023 sebanyak 40 penerbangan membuat ribuan penumpang terlantar. Dikutip dari The Star pada Senin, 16 Oktober 2023, dilaporkan ada 125.000 penumpang yang telah membeli tiket pesawat senilai total RM20 juta atau sekitar Rp66 miliar.
Dalam siaran pers yang diunggah di akun media sosial MYAirline, dewan direksi MYAirline mengatakan menyesal dan meminta maaf atas keputusan tersebut yang akan berdampak pada penumpang, karyawan, serta mitra kerja samanya.
“Kami telah bekerja tanpa lelah untuk mengeksplorasi berbagai opsi kemitraan dan peningkatan modal untuk mencegah penangguhan ini. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami tidak memiliki pilihan lain selain mengambil keputusan ini," ungkap dewan direksi MYAirline di Instagram.
Dewan direksi juga menyarankan para penumpang yang terdampak untuk mencari alternatif perjalanan lain ke tempat tujuan karena mereka tidak dapat memberikan target waktu.
Dewan direksi MYAirline juga meminta maaf kepada seluruh penumpang, Kementerian Transportasi Malaysia, Malaysia Airports Holdings Berhad, Bandara Thailand, Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM), Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM), Otoritas Penerbangan Sipil Thailand (CAAT), dan semua pihak yang terkena dampak.
Pihak maskapai penerbangan tidak dapat menawarkan opsi pemulihan segera kepada para penumpang di bandara. Tapi uang pembelian tiket akan dikembalikan.
"Diimbau untuk menghubungi perwakilan kami di customercare@myairline.my (mulai pukul 07.00 hingga 12 tengah malam) untuk memulai proses pengembalian dana," demikian saran maskapai.
Diskon dari masakpai penerbangan lain
MYAirline juga mengucapkan terimakasih kepada AirAsia, Batik Air, dan Malaysia Airlines Group serta Malaysian Airports Holdings Berhad yang telah membantu para penumpang yang terdampak untuk sementara waktu.
Maskapai AirAsia yang berempati dengan adanya kejadian ini memberikan potongan 50 persen untuk penumpang MYAirline mulai 12 Oktober 2023 - 30 November 2023. Maskapai Malaysia Airlines juga mengundang penumpang MyAirline yang terkena dampak untuk merealokasikan penerbangannya dengan potongan 55 persen. Adapun Batik Air juga menyediakan tarif tetap khusus satu arah dan all-inclusive untuk perjalanan hingga 30 November tahun ini, tergantung pada ketersediaan tempat duduk.
Pada 14 Oktober 2023, Dato' Sri Azharuddin, Accountable Executive sementara MYAirline menyampaikan permohonan maaf dan mengatakan untuk melakukan percepatan proses pengembalian dana penumpang.
"Saat ini kami sedang mempercepat proses pengembalian dana dan mohon kesabaran Anda karena kami sedang menangani lebih dari 12.000 email. MYAirline juga sedang dalam proses untuk membuat hotline, untuk membantu para penumpang yang terkena dampak," kata dia.
Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah Datuk Christina Liew mengungkapkan bahwa setelah adanya penangguhan operasi penerbangan MYAirline, Sabah kehilangan 6.000 penumpang per minggu. Hal ini berpengaruh pada jumlah penerbangan domestik yang datang ke sabah.
Di seluruh media sosial dan di bandara, para penumpang yang marah menuntut MYAirline untuk bertanggung jawab atas kerugian mereka setelah pembatalan dan penangguhan layanan.
LAYYIN AQILA | BERNAMA| THE STAR | BUSINESS TRAVELLER | CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: India Berencana Larang Pilot dan Awak Kabin Memakai Parfum saat Bertugas