Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sampah Menggunung di Kawasan Cagar Budaya Kotabaru, Darurat Sampah Yogyakarta Belum Usai

image-gnews
Tumpukan sampah di Kotabaru Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Tumpukan sampah di Kotabaru Yogyakarta. (TEMPO/Pribadi Wicaksono)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masa darurat sampah di Kota Yogyakarta belum benar-benar usai pasca-pembukaan secara terbatas Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Regional Piyungan awal September 2023 lalu. Awal Oktober ini, gunungan sampah di Kota Yogyakarta kembali terlihat, salah satunya di kawasan cagar budaya atau heritage Kotabaru, tak jauh dari Jalan Malioboro.

"Pantauan kami, gunungan sampah di sini terus menumpuk imbas dari tidak segera diambilnya sampah di Depo Kotabaru serta akumulasi dari penutupan TPA Piyungan beberapa waktu lalu," kata aktivis masyarakat dari Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta Baharudin Kamba pada Senin, 9 Oktober 2023.

Akibat dari tumpukan sampah itu, kawasan Kotabaru yang banyak tersebar bangunan cagar budaya bergaya kolonial itu diwarnai bau tak sedap. 

"Sampah di sini sudah ada sejak bulan Juli 2023 meskipun diambil sehari satu trip atau satu truk namun tetap menggunung," kata Kamba. Bahkan, kata Kamba, gunungan sampah juga terjadi tidak jauh dari sekolah dasar kawasan Kotabaru itu.

Tumpukan sampah ada di Jalan Merbabu, Kotabaru, hingga menggunung ke pinggir jalan. Sampah-sampah tersebut mulai menutupi akses jalan.

"Prediksi kami sampah yang menggunung di Kotabaru ini tidak cukup diambil dalam waktu satu hari saja, butuh waktu minimal satu minggu dan armada lebih untuk mengangkutnya," kata Kamba.

Tumpukan sampah mencapai 60 ton

Kepala Bidang Pengolahan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Haryoko yang mengecek tumpukan sampah di Kotabaru memperkirakan total tumpukan sampah di depo itu mencapai 60 ton. Jadi, jika kemampuan angkut satu truk 4-5 ton maka butuh 12-13 kali pengangkutan.

"Sampah-sampah di Kotabaru ini baru bisa mulai diangkut ke TPA Piyungan pada Selasa (10/10), sebab Senin ini TPA Piyungan tutup," kata Haryoko.

Haryoko mengatakan untuk mengatasi gunungan sampah di Kotabaru, pihaknya menyiapkan tujuh armada truk compactor dan menurunkan sekitar 20-an tenaga kebersihan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi belum bisa 100 persen langsung terangkut semua karena memang kondisi tumpukannya sudah banyak," kata dia.

Pemerintah DIY sendiri sempat menutup sementara TPA Regional Piyungan di Kabupaten Bantul, DIY, selama 45 hari sejak 23 Juli hingga 5 September 2023 lalu karena sudah melebihi kapasitas tampung. Meski sudah kembali beroperasi pada 6 September, alokasi sampah yang bisa dibawa pemerintah kabupaten/kota sudah sangat dibatasi.

Pembatasan volume sampah jatah untuk pemerintah kabupaten/kota terkait diberlakukan pasca TPA Piyungan dibuka. Antara lain, Kota Yogya bakal mendapat jatah pembuangan sampah ke TPA Piyungan sekitar 127 ton per hari dari sebelumnya mencapai 250 ton per hari. Lalu Kabupaten Bantul 90 ton per hari.

Darurat sampah yang makin meruncing di Yogyakarta sejak Juli 2023 lalu memunculkan keprihatinan berbagai pihak. Misalnya kalangan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Oktober 2023 ini menerbitkan policy brief yang ditujukan kepada para pengambil kebijakan di berbagai tingkatan. Bertajuk "Jogja Merdeka Sampah, Momentum Lakukan Reformasi Tata Kelola Sampah" yang diteken Ketua PWNU DIY Zuhdi Muhdlor dan Sekretaris PWNU DIY Muhadjir.

PWNU DIY merekomendasikan pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain melakukan reformasi tata-kelola sampah di level provinsi dan kabupaten/kota. Reformasi dilakukan dengan cara menggeser penanganan sampah ke level hulu serta meminimalisasi aktivitas pengangkutan dan pembuangan ke TPA/TPST. 

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Yogya Darurat Sampah, Taman Pintar Sediakan Zona Gratis Belajar Olah Sampah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

14 jam lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

5 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

6 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.