TEMPO.CO, Jakarta - Selain alam, Bali juga menawarkan banyak atraksi budaya yang menarik banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan bisa menikmati budaya lokal di banyak kampung-kampung adat di sana. Di Ayana Estate Bali, pengalaman budaya Bali itu pun dihadirkan di Kampoeng Bali.
Kampoeng Bali merupakan salah satu restoran yang paling diminati tamu di antara 27 restoran di kompleks resor ini. Tapi beda dengan restoran lainnya, Kampoeng Bali hanya buka pada malam-malam tertentu, yakni Rabu dan Sabtu mulai pukul 18.00 WITA. Restoran yang terletak di taman rimbun Rimba by Ayana ini menawarkan makanan tradisional Bali dengan suasana kampung yang kental.
Kampoeng Bali mulai dipenuhi tamu pukul 18.30 pada Sabtu, 30 September 2023 lalu. Sebelum memasuki area restoran yang berada di luar ruangan itu, tamu dipakaikan selendang ikat pinggang khas Bali yang berwarna-warni.
Tamu akan disambut dengan suasana pasar tradisional. Beberapa pedagang dengan meja kecil yang menjajakan suvenir khas Bali di sepanjang jalan setapak. Ada juga penjaja makanan lokal, seperti lak-lak atau serabi dan klepon Bali yang terkenal enak.
Pedagang kue tradisional di Kampoeng Bali Ayana Estate, Sabtu, 30 September 2023 (TEMPO/Mila Novita)
Jika datang tepat waktu, tamu bisa melihat prosesi ritual adat saat matahari terbenam di malam hari, yang dimulai pada pukul 6 sore. Oh ya, tempat ini dirancang seperti amphitheater. Meja-meja bundar disusun menghadap ke panggung. Tempat ini juga menjadi salah satu spot untuk menangkap matahari terbenam.
Setelah ritual adat sore, panggung akan menampilkan tarian adat, puncaknya adalah tari kecak. Tarian ini membawakan kisah Rama Shinta, serta pertunjukan fire dance yang bikin penonton bertepuk tangan.
Makanan Tradisional Bali
Suasana di Kampoeng Bali, Ayana Estate Bali, Sabtu, 30 September 2023 (TEMPO/Mila Novita)
Sambil menikmati pertunjukan tari kecak, tamu menikmati suguhan makan malam ala Bali. Makanan disediakan secara prasmanan di beberapa gubuk. Tamu juga bisa melihat para koki memasak makanan tersebut di dapur dan pemanggang tradisional.
Di antara kuliner tradisional yang diminati di sini adalah hidangan laut, seperti kerang, ikan, cumi, dan udang yang dipanggang dengan bumbu tradisional. Makanan laut ini diambil dari nelayan sekitar Jimbaran.
Selain itu, bebek betutu, tum bebek, dan sate lilit. Tamu juga bisa mencicipi ragam sayuran khas Bali seperti jukut ares mebe siap, hidangan khas yang terbuat dari ayam kampung dan batang pisang, jukut urap, dan lainnya.
Selesai menikmati hidangan utama, tamu bisa menikmati desert berupa kue-kue tradisional. Ada juga es krim dengan berbagai rasa untuk menutup malam di Kampoeng Bali.
Pilihan Editor: Nasib Penari Kecak Uluwatu Bali Saat Pandemi Covid-19, Rp 1 Juta ke Rp 100 Ribu