Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diresmikan, Museum Batik Indonesia di TMII jadi Pusat Edukasi Batik ke Generasi Muda

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik
Salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk melestarikan batik adalah mengedukasi masyarakat melalui museum/Foto: Museum Batik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menjuadi tujuan wisata edukasi di Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023. Museum yang baru diresmikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim pada hari ini menjadi tempat dilaksanakannya sejumlah kegiatan bertema batik

Museum ini menyimpan ratusan koleksi batik dari seluruh Indonesia. Di antara koleksi itu, 730 dari Yayasan Batik Indonesia. Museum ini juga terbuka atas sumbangan umum yang cocok atas storyline. 

Kepala Unit Museum Batik Indonesia sub Koordinator Museum Nasional Indonesia dan Museum Bank Indonesia Archangela Yudi Aprianingrum, menjelaskan bahwa karya-karya batik yang dipamerkan di museum ini akan selalu berganti. 

“Karena ruang pamernya hanya muat sekitar 100 koleksi, kita rolling. Jadi semua akan dapat giliran untuk disajikan. Rolling dilakukan tiga sampai enam bulan sekali,” ucap Arum, sapaan Archangela Yudi Aprianingrum, usai konferensi pers Hari Batik Nasional 2023 di Jakarta pekan lalu. 

Arum juga menjelaskan bahwa kain batik tersebut tidak bisa dipamerkan dalam waktu lama karena rentan terhadap cahaya dan debu. Itu juga menjadi alasan mengapa koleksi di museum ini selalu diputar.

Edukasi dan pelestarian budaya

Selain sebagai tempat pameran, Museum Batik Indonesia juga berperan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya generasi muda, serta merawat koleksi. 

“Jadi peran kami di sini membantu memberikan edukasi kepada masyarakat apa itu batik, karena siapa lagi yang mau melestarikan kalau bukan kita dan generasi penerus, siapa yang akan melestarikan batik Indonesia?” ujar Arum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Batik Indonesia hadir sebagai respons pengakuan UNESCO 2009 terhadap batik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda yang diakui oleh dunia. Di sini juga terdapat beragam kegiatan seperti workshop membuat batik tulis, dari mulai tahap mencanting sampai tahap pewarnaan. Arum juga menjelaskan bahwa museum ini merupakan ruang terbuka yang bisa dipakai oleh siapa pun. 

“Karena museum merupakan ruang publik, kami sangat terbuka sekali kalau ada komunitas atau sekolah, siapa pun, akademisi, pemerintah, pemerintah daerah, yang ingin berkegiatan dalam rangka pelestrian batik di Indonesia, monggo silakan memanfaatkan Museum Batik Indonesia," tutur dia. 

Museum ini dibuka pada hari selasa sampai dengan minggu, dimulai dari jam 09.00-15.00 WIB. Untuk masuk Museum Batik Indonesia, pengunjung tidak dipungut biaya alias gratis. Di museum nantinya akan ada edukator yang menjelaskan tentang koleksi batik yang sedang dipamerkan. Pengunjung boleh memotret, asal tidak menggunakan kamera profesional karena kilatannya bisa merusak kain batik.

LAYYIN AQILA 

Pilihan Editor: Hari Batik Nasional, Mari Belajar Batik di Museum Sampai Kampung Batik

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

5 jam lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

3 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

5 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

6 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

7 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

7 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran.  ANTARA FOTO
Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

7 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

8 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

9 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.