Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuburan di Korea Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, Apa Uniknya?

Editor

Mila Novita

image-gnews
Gaya Tumuli, kuburan kuno Korea peninggalan Kerajaan Gaya, masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO (gayatumuli.kr)
Gaya Tumuli, kuburan kuno Korea peninggalan Kerajaan Gaya, masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO (gayatumuli.kr)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya Tumuli (Kuburan Gaya), tujuh kumpulan makam Kerajaan Gaya kuno Korea (42-562), dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Keputusan tersebut diambil dalam sidang ke-45 Komite Warisan Dunia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu. 

Tujuh cluster kuburan yang terdaftar adalah: Gimhae Daeseong-dong Tumuli, Haman Marisan Tumuli, Changnyeong Gyo-dong dan Songhyeon-dong Tumuli, Goseong Songhak-dong Tumuli, Hapcheon Okjeon Tumuli, semuanya berlokasi di Provinsi Gyeongsang Selatan. Adapun Goryeong Jisan-dong Tumuli di Provinsi Gyeongsang Utara; dan Namwon Yugok-ri dan Durak-ri Tumuli di Provinsi Jeolla Utara.

Dibandingkan dengan Sungai Han atau Kota Seoul, atraksi wisata ini kurang dikenal. Tapi tempat ini telah lama menarik minat para arkeolog, sejarawan, dan pelancong yang tidak biasa. Ini mungkin terlihata hanya gundukan kuburan, tetapi ini merupakan tontonan yang menawan dan memberikan gambaran sekilas tentang adat istiadat penguburan kuno dan unik.

Sejarah Kerajaan Gaya

Kerajaan Gaya adalah negara Korea kuno yang berdiri antara abad ke-1 dan ke-6. Kerajaan itu dihuni masyarakat yang kompleks dengan banyak kepala suku. Lokasi geografisnya memfasilitasi pertukaran perdagangan dan budaya dengan negara tetangga seperti Silla dan Jepang.

Gundukan kuburan

Kuburan ini pada dasarnya adalah gundukan tanah, mulai dari bukit kecil hingga bukit besar yang megah. Gundukan tersebut menutupi lanskap Provinsi Gyeongsang Selatan dan menurut sejarawan, ada sekitar 1.500 Gaya Tumuli di wilayah ini saja.

Pembangunan gundukan ini menunjukkan betapa majunya masyarakat Gaya bertahun-tahun yang lalu. Banyak di antaranya yang terpelihara dengan baik, dan beberapa bahkan memiliki banyak ruang. Ukuran gundukan ini juga bervariasi, yang menunjukkan adanya masyarakat hierarkis dengan tingkat status yang berbeda-beda

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang lebih menakjubkan adalah kenyataan bahwa di dalam gundukan tersebut ditemukan berbagai macam artefak seperti tembikar, senjata perunggu, manik-manik kaca, dan perhiasan.

Meskipun telah dilakukan penelitian dan penggalian selama bertahun-tahun, banyak misteri Gaya Tumuli yang masih belum terjawab. 

Jadi, jika suatu saat mengunjungi Korea, Gaya Tumuli bisa jadi salah satu pilihan tempat yang harus didatangi. 

TIMES OF INDIA | KOREA HERALD

Pilihan Editor: 5 Kuliner Korea Paling Populer, Kimchi hingga Tteokbokki

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

17 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

21 jam lalu

Kompleks Saint Hilarion dibangun pada abad keempat. Mahmud HAMS
UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

Biara Saint Hilarion di Gaza, salah satu biara tertua di Timur Tengah, dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah


Gadis Korea Masukkan 94 Reptil ke dalam Koper, Ditangkap Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta

8 hari lalu

Puluhan jenis ular yang diselundupkan gadis Korea Selatan dalam koper. Ia ditangkap Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 17 Juli 2024. Foto dok istimewa
Gadis Korea Masukkan 94 Reptil ke dalam Koper, Ditangkap Balai Karantina Bandara Soekarno-Hatta

Gadis Korea itu hendak terbang kembali ke negaranya. Di dalam kopernya ditemukan puluhan reptil seperti ular, tokek, biawak dan iguana.


Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

11 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

Venesia baru saja memberlakukan pajak wisatawan harian selama April-Juli 2024, dan berencana menaikkan besarannya tahun depan


QRIS Bisa Dipakai di Korea, Hasil Kerja Sama BI dan Bank of Korea

11 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. TEMPO/Tony Hartawan
QRIS Bisa Dipakai di Korea, Hasil Kerja Sama BI dan Bank of Korea

Bank Indonesia dan Bank of Korea meneken kerja sama untuk pembayaran berbasis kode Quick Response atau QR. QRIS bakal bisa dipakai di Korea Selatan.


Baru Pertama Kali Traveling ke Korea, Ini Hal yang Paling Penting Dilakukan

13 hari lalu

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/Yeojin Yun
Baru Pertama Kali Traveling ke Korea, Ini Hal yang Paling Penting Dilakukan

Korea selalu memiliki daya tarik untuk dijelajahi, dari keragaman budaya, lokasi syuting drama Korea dan musik K-pop hingga festival


Gaet Wisatawan Indonesia, Hallyu Tourism Festival Perkenalkan Destinasi di Drakor

14 hari lalu

Direktur Korea Tourism Organization Jakarta Office, Kim Jisun, saat media gathering Hallyu Tourism Festival di Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. TEMPO/Yunia Pratiwi
Gaet Wisatawan Indonesia, Hallyu Tourism Festival Perkenalkan Destinasi di Drakor

Korea Tourism Organization gencar mempromosikan destinasi hallyu untuk menggaet wisatawan terutama dari Indonesia


Jadi Wajah Baru Pariwisata Korea 2024, NewJeans: Kami Akan Memimpin dengan Gembira

14 hari lalu

NewJeans memenangkan Song of the Year Daesang dalam Golden Disc Awards ke-38 yang digelar di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu, 6 Januari 2024. Foto: X/@GoldenDisc_en
Jadi Wajah Baru Pariwisata Korea 2024, NewJeans: Kami Akan Memimpin dengan Gembira

NewJeans terpilih karena popularitas serta pengaruh masif di pasar nasional maupun internasional


UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

15 hari lalu

Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Sookmyung Women's University, dan Asia Pacific Women's Information Network Center (APWINC). Ugm.ac.id
UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

UGM bekerja sama dengan Sookmyung Women's University Korea Selatan lakukan pelatihan tingkatkan kompetensi kepemimpinan bagi perempuan dan anak muda.


Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

16 hari lalu

Tim Muhibah Angklung asal Bandung memulai lawatan keliling Mediterania-Timur Tengah di Portugal, 6-13 Juli 2024. (Dok.Tim).
Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, memulai misi kebudayaan ke negara Arab dan Eropa dari Portugal. Tapi, mereka masih terkendala dana.