TEMPO.CO, Malang - Kebakaran besar di kawasan wisata Gunung Bromo diperkirakan menimbulkan kerugian sebesar Rp 5,4 miliar. Kerugian ini mencakup biaya pemulihan ekosistem akibat hilangnya habitat flora dan fauna, hilangnya jasa rekreasi, serta biaya pemadaman api.
Demikian disampaikan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Constantius Hendro Widjanarko pada wartawan di Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, Kamis siang, 21 September 2023.
“Biaya pemadaman api itu tidak termasuk biaya pemadaman dengan water bombing (pengeboman air) yang dilaksanakan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), juga tidak termasuk biaya kerusakan pipa-pipa air ke permukiman masyarakat akibat kebakaran, yang nantinya diperbaiki Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Hendro.
Hendro menegaskan, seluruh estimasi kerugian itu dihitung dari periode kebakaran 6-14 September 2023.
Kondisi padang rumput dalam kawasan wisata Gunung Bromo setelah terbakar, pada Kamis, 21 September 2023. Di beberapa lokasi, area terbakar mulai tampak hijau kembali seturut bermunculannya tunas baru rerumputan dan semak. (TEMPO/Abdi Purmono)
Menghanguskan Bukit Teletubbies
Kebakaran terjadi di area padang rumput atau sabana Lembah Watangan, yang populer dengan sebutan Bukit Teletubbies, pada 6 September hingga menghanguskan hampir seluruh sabana, semak, dan pepohonan di sekitar Gunung Bromo.
Kebakaran dinyatakan padam total pada 14 September tahun yang sama. Pemadaman dilakukan oleh personel-personel TNBTS yang tergabung dalam Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Brigdalkarhut), dibantu masyarakat dan sukarelawan, serta anggota TNI/Polri dan jajaran BNPB.
Setelah kebakaran dipadamkan, pengelola TNBTS melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran dan sampah operasi pemadaman pada 15-18 September. Pembersihan melibatkan sukarelawan Masyarakat Peduli Api (MPA), Gimbal Alas Indonesia, Sahabat Gunung, dan Sahabat Volunteer Semeru atau Saver.
Penyebab kebakaran
Kebakaran di sabana Teletubbies diakibatkan oleh penggunaan cerawat atau flare oleh pengunjung saat melakukan pemotretan pranikah atau prewedding di depan dinding semen bertulisan Bukit Teletubbies. Satu dari enam orang yang diperiksa Kepolisian Resor Probolinggo dijadikan tersangka. Sedangkan lima orang lainnya masih berstatus sebagai saksi.
Kebakaran hebat tersebut membuat Balai Besar TNBTS mengisolasi kawasan Bromo sepanjang 10-18 September. Seluruh akses masuk kawasan dari wilayah Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang ditutup total bagi seluruh pengunjung dan hanya boleh dilintasi masyarakat asli Tengger. Kegiatan wisata Bromo dibuka lagi mulai 19 September kemarin.
Selain nilai kerugian, Hendro juga menyebutkan luas area terbakar untuk kurun 6-10 September 2023 sekitar 504 hektare. Sedangkan luas area terbakar 11-14 September, juga luas area terbakar di Bukit Penanjakan (3-4 September), di sabana Pengol dan dinding-dinding kompleks kaldera Tengger (29 Agustus-2 September) sedang dihitung.
ABDI PURMONO
Pilihan Editor: Lokasi Bukit Teletubbies Bromo, Menuju ke Sana Bisa Lewat 3 Jalur Ini