Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Makanan Paling Keras di Dunia, Batu Rasa Ikan

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Suodiu (X/@EricZalen)
Suodiu (X/@EricZalen)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina terkenal dengan makanannya yang lezat. Siapa pun tentu mengenal lumpia, dim sum, atau mi yang sudah populer di segala penjuru dunia. Tapi pernahkah mendengar masakan Cina dari batu yang ditumis? 

Makanan itu dikenal dengan nama suodiu. Belakangan ini, suodiu viral internet karena beberapa orang ingin mencoba kelezatannya.

Dijuluki sebagai “hidangan terkeras di dunia”, suodiu adalah tumisan tradisional dengan menggunakan batu sebagai bahan utamanya. Jangan kaget, batu itu tidak perlu dimakan. Sebab, suodiu, yang secara harafiah berarti “isap dan buang”, hanya perlu di dinikmati dengan menyedot rasanya, lalu mengeluarkan kembali bebatuannya.

Berasal dari provinsi Hubei di Tiongkok timur, bebatuan kecil ini memiliki rasa yang kaya dan pedas. Untuk membuat hidangan ini, penjual menuangkan minyak cabai ke atas kerikil yang mendesis di atas panggangan ala teppanyaki, menaburkan saus bawang putih di atasnya, lalu tumis semuanya dengan campuran siung bawang putih dan paprika potong dadu, menurut CNN. Setelah itu, batu tumis itu akan dicampurkan dengan sayuran.

Kabarnya, kerikil tersebut memiliki rasa seperti ikan yang semakin dipertegas melalui proses penggorengan dengan bumbu. Berhubungan erat dengan masyarakat Tujia, etnis minoritas di sana, hidangan tradisional ini dapat menimbulkan bahaya tersedak jika tidak dikonsumsi dengan benar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat koki pinggir jalan menyiapkan bahan-bahannya, terkadang mereka menceritakan setiap gerakan mereka dalam sajak, seperti ditunjukkan dalam video yang beredar di Xiaohongshu, platform media sosial Tiongkok yang mirip dengan Instagram.

Konon suodiu sudah ada sejak berabad-abad lalu dan memiliki sejarah yang kaya. Diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi tukang perahu, kisah asal muasal hidangan ini berawal pada kesulitan ekonomi. Analis politik Shen Shiwei berbagi di X bahwa pada masa itu, para tukang perahu yang melintasi sungai akan menghadapi berkurangnya persediaan makanan selama perjalanan mereka. Mereka pun mencari cara untuk menemukan makanan di tengah krisis itu. Akhirnya para tukang perahu ini menggabungkan bumbu di atas batu untuk menciptakan hidangan yang bisa dimakan, katanya.

TIMES OF INDIA | DAILY MAIL

Pilihan Editor: 8 Hidangan Chinese Food yang Populer dan Favorit di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi

1 hari lalu

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan roti skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jakarta, Rabu, 24 Juli 2024.  Hal ini terjadi di kala bayang-bayang kredit macet di sektor UMKM kian menghantui.  TEMPO/Tony Hartawan
7 Pengawet Makanan yang Aman Dikonsumsi

Berikut beberapa daftar pengawet makanan yang aman dikonsumsi.


Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Formalin

1 hari lalu

Petugas Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta saat membeli makanan pedagang untuk dijadikan sampel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 3 April 2023. BBPOM DKI Jakarta melakukan pemeriksaan sampel makanan dan minuman untuk berbuka puasa yang dijual pedagang untuk mengantisipasi adanya bahan-bahan berbahaya seperti formalin, borax, rhodamin b dan methanyl yellow. Kegiatan tersebut rutin dilakukan saat bulan Ramadan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Formalin

Ciri-ciri tekstur makanan yang mengandung formalin ialah terasa halus dan tidak mudah hancur.


5 Cara Mengawetkan Makanan tanpa Bahan Pengawet yang Berbahaya

1 hari lalu

Sejumlah roti Okko yang belum ditarik dan masih dijual di beberapa distributor roti di Pasar Ciwastra, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 25 Juli 2024. BPOM menemukan kandungan bahan berbahaya natrium dehidroasetat dan meminta produsen roti Okko untuk menarik dan memusnahkan semua produknya. TEMPO/Prima mulia
5 Cara Mengawetkan Makanan tanpa Bahan Pengawet yang Berbahaya

Roti Okka dan Aoka diduga mengandung pengawet berbahaya yang bisa digunakan dalam kosmetik. Ini cara mengawetkan makanan tanpa bahan berbahaya.


Bahaya Natrium Dehidroasetat Berlebih seperti pada Roti Okko Menurut Ahli

2 hari lalu

Roti Okko. rotiokko.com
Bahaya Natrium Dehidroasetat Berlebih seperti pada Roti Okko Menurut Ahli

Pakar mengatakan penggunaan zat kimia natrium dehidroasetat dosis tinggi seperti pada Roti Okko bisa membahayakan kesehatan.


Inilah 7 Makanan yang Tidak Bisa Basi

3 hari lalu

Ilustrasi madu. Holliejean.com
Inilah 7 Makanan yang Tidak Bisa Basi

Dengan cara penyimpanan yang tepat dan kandungan bahannya, sejumlah makanan ini dapat bertahan selama bertahun-tahun.


Memasuki Kuartal IV, GAPMMI Minta BI Pertahankan Suku Bunga 6,25 Persen

4 hari lalu

Ketua Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman, saat ditemui di Artotel Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024. TEMPO/Nandito Putra
Memasuki Kuartal IV, GAPMMI Minta BI Pertahankan Suku Bunga 6,25 Persen

GAPMMI meminta BI tetap mempertahankan suku bunga di angka 6,25 persen


Kolaborasi Hasil Riset dan Produsen Makanan Perlu Ditingkatkan

4 hari lalu

Ilustrasi riset pangan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kolaborasi Hasil Riset dan Produsen Makanan Perlu Ditingkatkan

Produsen dan peneliti perlu berkolaborasi untuk meracik produk makanan olahan bercita rasa khas Indonesia.


Pelemahan Rupiah Naikan Ongkos Produksi Makanan hingga 3 Persen

4 hari lalu

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar. TEMPO/Tony Hartawan
Pelemahan Rupiah Naikan Ongkos Produksi Makanan hingga 3 Persen

Pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan ongkos produksi di industri makanan meningkat hingga 3 persen.


Kasus Dugaan Pengawet Kosmetik di Roti Aoka dan Okko, BPOM Diminta segera Bertindak

4 hari lalu

Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
Kasus Dugaan Pengawet Kosmetik di Roti Aoka dan Okko, BPOM Diminta segera Bertindak

GAPMMI dorong Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) usut kasus dugaan penggunaan bahan pengawet di roti Aoka dan Okko.


Food Ingredients Asia Siap Hadir, Pameran Bahan Baku Makanan dan Minuman Terbesar di Indonesia

4 hari lalu

Pameran dan pertemuan terbesar Food Ingredients Asia di Jakarta International Expo (JiExpo), Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014. Food Ingredients Asia tumbuh 25% per tahun dan bertekad untuk mempertahankan posisi eksklusifnya sebagai rute yang terpenting bagi pasar bahan makanan Asia Tenggara. TEMPO/Tony Hartawan
Food Ingredients Asia Siap Hadir, Pameran Bahan Baku Makanan dan Minuman Terbesar di Indonesia

Pameran bahan baku makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 akan hadir pada 4-6 September 2024.