TEMPO.CO, Batam - Polisi memastikan wisatawan masih bisa berlibur ke pantai-pantai yang ada di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kawasan Rempang memang menjadi salah satu destinasi wisata pantai di Kota Batam.
"Destinasi wisata (di Pulau Rempang) tetap seperti biasa aja," kata Kapolresta Barelang (Batam, Rempang, Galang) Komisaris Besar Nugroho Tri Nuryanto, Jumat, 8 September 2023.
Wisatawan Tetap Bisa Nikmati Keindahan Pantai di Pulau Rempang
Ia mengatakan, wisatawan akan tetap bisa menikmati keindahan pantai di Rempang meskipun beberapa hari lalu terjadi bentrok di pulau ini. "Kalau (wisatawan) mau kepantai, silahkan datang, sudah aman, silakan menikmati indahnya pantai di Rempang ini," kata Nugroho.
Nugroho juga menjelaskan, sampai sat ini kondisi sudah tenang di Rempang. Tidak ada lagi warga yang menghalang aparat gabungan untuk melakukan pemasangan patok dan pengukuran lahan.
Dalam waktu dekat juga akan dilakukan pengosongan oleh aparat gabungan. "Tanggal 28 (September ini) Pulau Rempang clean and clear untuk diserahkan kepada pengembang PT MEG," kata Nugroho Tri Nuryanto, Kamis malam 7 September 2023.
Kronologi Pemblokiran Jalan
Masyarakat adat Pulau Rempang, Kota Batam bentrok dengan aparat keamanan gabungan pada Kamis, 7 September 2023, sekitar pukul 10.00 WIB. Penyebabnya karena aparat memaksa masuk wilayah Rempang untuk memasang patok tata batas lahan pembangunan Rempang Eco-City. Masyarakat adat yang menolak kehadiran aparat gabungan memblokir jalan dengan menebang pohon hingga meletakkan blok kontainer di tengah jalan.
Aksi pemblokiran jalan tersebut terkait pembangunan Pulau Rempang sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang akan dijadikan kawasan ekonomi baru. Pemerintah berencana merelokasi masyarakat ke wilayah lain, namun masyarakat menolak.
Proyek pengembangan Pulau Rempang Kota, Batam baru ditetapkan pada akhir Agustus lalu sebagai Program Strategi Nasional (PSN). Kawasan ini akan dibangun berbagai macam industri, pariwisata, hingga perumahan di bawah pengembang PT Makmur Elok Graha (MEG).
Namun, rencana itu mendapatkan penolakan dari warga tempatan yang sudah ada sejak 1934 di Pulau Rempang tersebut. Warga tidak ingin kampung halamannya dihilangkan meskipun diberikan tempat relokasi.
Pulau Rempang Memiliki Destinasi Pantai
Jalur yang diblokir memang menjadi akses satu-satunya wisatawan menuju pantai-pantai dan destinasi lain yang ada di Pulau Rempang. Setelah kejadian tersebut, aparat gabungan memasang tujuh titik pos di Pulau Rempang. Pos tersebut dijaga ketat oleh aparat. Kawasan ini memang menjadi destinasi wisata pantai. Beberapa pantai indah terdapat di kawasan ini.
Pilihan Editor: Kunjungan Wisatawan asal Singapura ke Batam Meningkat Drastis