Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan Yogyakarta, Ini Sejarah Benteng Baluwerti Keraton

image-gnews
Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)
Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperingati 11 tahun disahkannya Undang-Undang Keistimewaan pada hari ini, Kamis, 31 Agustus 2023.  Sederet acara digelar pemerintah kabupaten/kota dalam peringatan itu, salah satunya gelaran Living Museum yang dihelat Pemerintah Kota Yogyakarta di Ndalem Pakoeningratan, Sampilan, Kraton Yogyakarta.

Living Museum ini terdiri dari beberapa agenda, seperti festival permainan tradisional, pertunjukan kesenian, festival kuliner dan jamu tradisional. Ada pula pameran edukasi bertajuk Njero Benteng yang mengajak warga dan wisatawan mengenal jejak sejarah budaya di lingkungan Keraton, seperti sejarah Benteng Baluwerti, Toponing Kampung, Ageman, juga arsitektur cagar budaya.

"Semangat event Living Museum ini membuka wawasan bagi publik, bagaimana Yogyakarta melewati perjalanan sejarah panjang sehingga menghasilkan keanekaragaman budaya di setiap wilayahnya," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo.

Sejarah Benteng Baluwerti 

Satu hal yang menarik dari event itu yakni edukasi sejarah Benteng Baluwerti, sebuah dinding kuno yang mengelilingi kawasan Keraton Yogyakarta.

Dokumentasi Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menghimpun sejumlah fakta bahwa Benteng Baluwarti dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan selesai pada era pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II.

Bangunan ini dibuat untuk melindungi wilayah inti kraton. Kraton Yogyakarta memiliki dua lapis tembok benteng. Lapisan dalam berupa tembok cepuri yang mengelilingi kedhaton, atau kawasan keraton. 

Tembok berikutnya jauh lebih luas dan kuat, disebut dengan tembok Baluwarti, yang memiliki kesamaan bunyi dengan kata baluarte dari Bahasa Portugis yang juga berarti benteng. 

Selain kedhaton, tembok Baluwarti juga melingkupi kawasan tempat tinggal kerabat Sultan dan permukiman abdi dalem, area yang kini sering disebut sebagai kawasan Jeron Beteng.

Pada awalnya benteng ini sebagai pertahanan dari serangan penjajah. Keseluruhan beteng itu dulunya terdiri dari lima buah pintu sebagai akses atau yang dikenal dengan plengkung dan dikelilingi oleh empat bastion pada empat sudut beteng. 

Plengkung tersebut antara lain Plengkung Tarunasura (Wijilan), Plengkung Nirbaya (Gadhing), Plengkung Jagasura, Plengkung Jagabaya, dan Plengkung Madyasura/Tambakbaya (Plengkung Bunthet). 

Bentuk benteng mirip persegi empat, namun lebih besar bagian timur. Benteng keraton dari timur ke barat memiliki panjang 1.200 meter, sedang arah utara ke selatan 940 meter.

Peristiwa Geger Sepoy

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Benteng Baluwarti merupakan saksi bisu terjadinya peristiwa Geger Sepoy yang terjadi pada 19-20 Juni 1812. Bala tentara Inggris  yang saat itu menguasai Jawa menyerang Keraton Yogyakarta. Pasukan Inggris dibawah Kolonel James Watson berhasil meledakkan gudang mesiu yang berada di Pojok Beteng Timur Laut. 

Perang ini juga membuat Plengkung Madyasura ditutup secara permanen sebagai bagian dari strategi pertahanan, setelah pihak Keraton Yogyakarta mendengar bahwa pasukan musuh berencana masuk melalui plengkung tersebut. 

Akibat ledakan yang dahsyat tersebut, sekarang benteng Baluwati hanya menyisakan tiga bastion, yakni Pojok Beteng Wetan, Pojok Beteng Kulon, dan Pojok Beteng Lor (sekarang depan taman parkir Ngabean).

Saat ini, di Benteng Baluwarti digunakan sebagai salah satu tempat untuk melaksanakan kegiatan tradisi Malam 1 Suro di keraton. Pada Malam 1 Suro dilaksanakan upacara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng Baluwarti keraton yang biasanya diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya. 

Living Museum ini pun diselenggarakan di Ndalem Pakoeningratan yang juga bersejarah. Area itu merupakan tempat yang dilestarikan sejak dibangun pada awal abad 18, dan konon pernah menjadi kediaman Pangeran Diponegoro saat menjadi wali Sri Sultan Hamengku Buwono V.  

Dulunya area itu bernama Ndalem Purbayan dan sekarang menjadi Ndalem Pakuningratan.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan untuk acara ini, pihaknya menggandeng mahasiswa dari Ilmu Sejarah UGM dan Tata Kelola Seni Yogyakarta yang menggali dan menyajikan potensi wilayah dalam sajian Living Museum. 

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: 3 Tahun Absen, Ribuan Masyarakat Kembali Padati Keraton Yogyakarta Ikut Tradisi Mubeng Beteng

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

4 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambangi Wahana Diorama Arsip Jogja untuk menyempurnakan konsep wahana baru Jogja Planning Gallery yang akan dibangun di Malioboro. Dok. Istimewa
Jogja Planning Gallery yang Dibangun di Teras Malioboro Bakal Melengkapi Wahana Lain di Yogyakarta

Jogja Planning Gallery disebut sebut bakal menjadi semacam museum modern, yang merekam jejak Yogyakarta dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

3 hari lalu

Situs Gunung Gamping di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

Hamengku Buwono I pernah bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.